Serahkan PKH Plus untuk 102 Lansia Surabaya, Pj. Gubernur Adhy: Bentuk Penguatan Ekonomi Keluarga Rentan Sosial
JATIMPEDIA, Surabaya – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyerahkan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus Tahun 2024 di Kantor Kecamatan Tambaksari Surabaya pada Jum’at (25/10).
Kegiatan ini ditandai dengan pemberian bantuan sosial (bansos) secara simbolis kepada 102 penerima manfaat yakni zakat produktif sebanyak 25 orang, lansia PKH Plus 47 orang, Tagana 10 orang, TKSK 10 orang dan Pendamping PKH 10 orang.
Dalam kesempatan ini, Adhy menyerahkan bantuan sembako dan uang sebesar Rp 500.000 per triwulan didampingi Pjs Walikota Surabaya sekaligus Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani.
Secara khusus, Adhy mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pjs Walikota Surabaya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Terima kasih kepada Pjs Walikota Surabaya yang kecil – kecil tapi cabe rawit, penuh inovasi dalam semua programnya,” ujar Adhy.
Adhy kemudian menjelaskan bahwa pemberian bantuan sosial ini merupakan program Dinas Sosial dan Pemkot Surabaya. Ia berharap para penerima bansos dapat memanfaatkan bantuan dengan baik.
“Alhamdulilah hari ini kita berkumpul disini dalam keadaan sehat. Sehat fisiknya badannya dan sehat dompetnya,” ujar Adhy yang dipenuhi gelak tawa para penerima bansos.
“Ini juga ada PKH plus untuk keluarga yang mempunyai lansia. Uangnya untuk apa, pakailah untuk kebutuhan yang paling perlu,” imbuhnya.
Adhy juga menyebutkan khusus penerima bansos bagi zakat produktif adalah untuk modal usaha.
“Saya yakin bantuan uang ini jika digunakan untuk hal yang produktif akan bermanfaat dan berkah, lancar usahanya dan akhirnya mendapatkan pendapatan untuk keluarga yang lebih baik,” sambungnya.
Pemberian bantuan ini juga sekaligus perayaan Hari Jadi Pemprov Jatim ke-79. Pada prinsipnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk hadir di tengah-tengah semua yang memang memerlukan kebutuhan. Dimana PKH Plus ini adalah program yang bertujuan untuk menguatkan ekonomi bagi keluarga yang memiliki kerentanan sosial.
Sementara itu, Pjs Walikota Surabaya Restu Novi Widiani menyampaikan launching program PKH Plus merupakan program bansos bagi keluarga yang memiliki lansia usia 70 tahun keatas.
“Program ini dimulai dari tahun 2019, namun mengalami perluasan sehingga seluruh Kabupaten/ Kota mendapatkan bansos,” kata Novi.
“Surabaya termasuk salah satu kota yang mendapat kesempatan tahun ini, di triwulan ke 4,” tambahnya.
Novi melanjutkan, untuk Kota Surabaya dilakukan penyaluran kepada 216 penerima manfaat tersebar di 18 kecamatan, namun tidak dihadirkan semua dilapangan. Hari ini dikhususkan kepada 102 orang di Kecamatan Tambaksari.
“Tadi juga ada peserta asistensi penyandang disabilitas berat juga, kita juga berikan transport kepada para pendampingnya untuk penjangkauannya,” imbuhnya.
“Kita memberikan uang tunai selama 1 tahun dengan jumlah sebanyak Rp 2.000.000 dan disalurkan dalam 4 tahap tapi karena mereka masuk di triwulan ke 4 ini, maka hanya menerima Rp 500.000,” tutupnya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Fitria (48 tahun), salah satu penerima bantuan sosial disabilitas berat asal Kecamatan Tegalsari berharap kedepannya program bantuan ini dapat terus berlanjut.
“Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami. Sangat membantu untuk kehidupan sehari – hari. Semoga bisa lebih diperhatikan lagi lansia yang membutuhkan dan para penyandang disabilitas juga,” harapnya. (eka)