OJK Sebut Pertumbuhan Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Jatim Menguat

JATIMPEDIA, Surabaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sektor jasa keuangan di Jawa Timur tetap stabil dan tangguh. Hal ini tercermin dari beberapa indikator kinerja yang menunjukkan kekuatan sektor keuangan di wilayah tersebut.

 

Hal itu disampaikan Dedy Patria, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 2 dan Manajemen Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur, dalam acara Media Gathering yang diadakan di Semarang pada, Kamis (3/10/2024).

 

Acara yang bertajuk “Sinergi untuk Menjaga Stabilitas Jasa Keuangan & Pelindungan Konsumen di Jawa Timur”, dan dihadiri oleh Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, serta Kepala OJK Jawa Tengah, Sumarjono.

 

Dedy Patria menyatakan, bahwa sektor jasa keuangan di Jawa Timur tetap stabil dan tangguh. Hal ini tercermin dari beberapa indikator kinerja yang menunjukkan kekuatan sektor keuangan di wilayah tersebut.

Baca Juga  OJK RI Pilih Desa Dolokgede Kabupaten Bojonegoro Jadi Ekosistem Keuangan Inklusif

 

Beberapa indikator penting menunjukkan kekuatan sektor keuangan di Jawa Timur:

 

– Kecukupan Modal:

– 30,32% di 2 Badan Usaha

– 39,66% di 246 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

– 28,70% di 25 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

 

– Kecukupan Likuiditas:

– 20,47% rasio AL/DPK (Juli 2024)

– 97,11% rasio AL/NCD (Juli 2024)

– 24,59% rasio CR BPR

– 33,44% rasio CR BPRS

 

– Risiko Kredit Terkendali:

– 1,93% NPL Net Perbankan

– 3,15% NPL Gross Perbankan

– 3,02% NPF Gross Perusahaan Pembiayaan

– 6,02% NPF Gross Perusahaan Modal Ventura

– 2,34% Tingkat Wanprestasi (TWP-90) Fintech P2P Lending (Juli 2024)

Baca Juga  Cak Eri Usulkan Surabaya Kota Layak Anak ke UNICEF

 

Dedy juga melaporkan bahwa sektor jasa keuangan Jawa Timur terus tumbuh positif sepanjang tahun 2024. Beberapa indikator utama yang mengalami peningkatan adalah:

– Perbankan:

– Aset naik 6,27% menjadi Rp852,9 triliun

– Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 6,11% menjadi Rp785,2 triliun

– Kredit naik 6,36% menjadi Rp589,6 triliun.

– Pasar Modal:

– Rekening SID meningkat 13,59% menjadi 1,73 juta

– Kepemilikan saham naik 5,71% menjadi Rp103,3 triliun

– Securities Crowdfunding (SCF) tumbuh 7,78% menjadi Rp37,6 miliar

– Sektor Pembiayaan dan Perasuransian:

– Pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh 10,50% mencapai Rp46,2 triliun

– Fintech P2P Lending tumbuh 30,32% dengan total pembiayaan Rp8,8 triliun (Juli 2024)

Baca Juga  Pemprov Jatim Gelontor Rp 1 Triliun untuk Madrasah Diniyah Dalam 5 Tahun Terakhir

– Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Syariah naik 6,9% menjadi Rp157,9 miliar (Juli 2024).

 

Dedy juga menekankan pentingnya sinergi antara OJK, industri jasa keuangan, dan masyarakat untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di Jawa Timur dan melindungi konsumen, terutama menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. (eka)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *