Pj Sekdaprov Jatim Berharap Gedung Perkantoran BPIPI di Sidoarjo Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Jatim

JATIMPEDIA, Sidoarjo – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Bobby Soemiarsono menghadiri groundbreaking pembangunan Gedung Perkantoran Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementerian Perindustrian RI di Desa Wilayut Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Rabu (11/9). 

 

Groundbreaking ditandai dengan penekanan tombol secara simbolis oleh Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI Mohammad Rum, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin RI Reni Yanita, Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono, Staf Ahli Kemenperin Arus Gunawan dan Direksi PT. Nindya Karya Edward Batubara. 

 

Dalam sambutannya, Bobby sapaan akrabnya itu mengatakan, dengan adanya pembangunan perkantoran BPIPI ini, diharapkan menjadi pendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Jatim pada sektor industri alas kaki. 

 

Harapan tersebut disampaikan Bobby berseiring dengan pertumbuhan ekonomi Jatim pada semester I tahun 2024 yang tumbuh sebesar 4,9 persen (y-o-y), yang mana memberikan kontribusi sebesar 14,39 persen terhadap PDB Indonesia dan 25,30 persen terhadap PDRB Pulau Jawa. 

 

“Pada semester I 2024, sektor industri pengolahan menjadi salah satu pilar utama dengan berkontribusi sebesar 30,82 persen terhadap PDRB Jawa Timur, diikuti sektor perdagangan 18,78 persen dan sektor pertanian dengan 10,81 persen,” urai Bobby. 

Baca Juga  Indonesia-Korea Sepakati Sistem Pembayaran Berbasis QR Code

 

Selain itu, lanjut Bobby, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2039, Industri alas kaki menjadi salah satu Industri andalan bagi Provinsi Jatim.

 

Industri alas kaki ini, kata Bobby, merupakan salah satu Industri kreatif yang memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim, sekaligus menjadi prioritas untuk terus dikembangkan, sehingga berdampak pada banyaknya penyerapan tenaga kerja di Jatim. 

 

“Hal ini dibuktikan melalui capaian PDRB kelompok Industri alas kaki yang naik dari Rp. 9,96 triliun pada tahun 2022, menjadi Rp. 10,67 triliun di tahun 2023, yang berarti Industri alas kaki menyumbang 1,18 persen penerimaan Provinsi Jatim,” katanya. 

 

“Ini juga karena di dukung dengan keberadaan 74 Industri kecil, 12 Industri Menengah dan 84 industri besar yang tersebar di berbagai sentra industri alas kaki yang ada di daerah Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang dan Magetan,” imbuhnya. 

Baca Juga  Semester I-2024 Ekspor Perhiasan RI Tumbuh 18,66% Capai 3,67 Miliar Dollar AS

 

Lebih lanjut, Pj. Sekdaprov Bobby menyampaikan, industri alas kaki juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan yang dialami oleh pelaku industri ini, dimana tingginya ketergantungan impor bahan baku, bahan penolong dan aksesoris, sehingga kenaikan kurs dollar Amerika sangat berpengaruh terhadap struktur biaya produksi alas kaki. 

 

Hal tersebut terlihat dari ekspor industri alas kaki Jawa Timur ke negara seperti Amerika, Denmark dan Italia mengalami penurunan 16,55 persen dari yang sebelumnya USD 617,41 juta di tahun 2022, menjadi USD 515,22 juta pada tahun 2023.

 

“Oleh karena itu, Pemprov Jatim aktif memacu produktivitas dan saya saing para pelaku industri sektor alas kaki, khususnya Industri kecil Menengah (IKM) agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan memperluas pasar ekspor,” katanya.

 

“Selain itu, dengan kegiatan pembinaan dan pendampingan, pembangunan sentra IKM, peningkatan standarisasi dan kapasitas teknologi Industri, penyerapan produk lokal melalui program P3DN, misi dagang serta pameran,” tambahnya. 

 

Diakhir, Pj. Sekdaprov Bobby menyampaikan terimakasih atas dukungan dari Kemenperin yang telah memfasilitasi baik infrastruktur dan pengembangan produk dan peningkatan kreativitas IKM Persepatuan. 

Baca Juga  Kadin Jatim Target Dirikan Rumah Vokasi di Lima Kabupaten

 

“Semoga BPIPI dapat terus bekerjasama dan bersinergi dengan Pemprov Jatim dan Pemda Kabupaten/Kota dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya. 

 

Sementara itu, Irjen Kementerian Perindustrian RI Mohammad Rum mengatakan dalam upaya pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor alas kaki, BPIPI diharapkan menjadi katalisator dalam pembangunan IKM alas kaki secara nasional. 

 

“Sehingga para pelaku IKM alas kaki dapat menghasilkan produk yang lebih baik, dengan memperhatikan aspek services, safety, quality, cost, delivery serta moral, hal inimenjadi peran strategis BPIP dalam pengembangan IKM alas kaki,” katanya. 

 

Oleh karenanya, kata Mohammad Rum, kolaborasi serta sinergitas harus terus diperkuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota serta para pelaku industri, sehingga tujuan untuk menjadikan perekonomian terus tumbuh dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat dapat terwujud dengan baik. 

 

“Kami berharap, kerjasama ini dapat terus terjalin dimasa mendatang, kami yakin dengan adanya sarana dan prasarana gedung yang baru dapat meningkatkan kinerja kedepannya, sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat terwujud dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.  (ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *