SKK Migas Target PSN Hulu Migas Produksi di 2027-2030

JATIMPEDIA, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong pelaku industri hulu migas untuk meningkatkan pengelolaan rantai suplai, hal ini untuk mendukung proyek strategis nasional.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi industri hulu migas semakin kompleks, terutama dengan adanya sejumlah proyek strategis nasional hulu migas yang ditargetkan mulai produksi antara 2027 hingga 2030.

“Melalui penguatan rantai suplai yang efisien dan terintegrasi, kami berkepentingan memastikanbahwa proyek strategis hulu migas berjalan sesuai jadwal,” kata Dwi, Selasa (20/8/2024).

Untuk mendukung pelaku industri hulu migas untuk meningkatkan pengelolaan rantai suplai, SKK Migas menggelar Supply Chain & National Capacity Summit Jakarta 2024. Kegiatan ini mempertemukan lebih dari 9.694 pemangku kepentingan industri hulu migas.

Baca Juga  Triwulan III-2024 Pendapatan PGN Tumbuh 5 Persen

“Selama tiga hari, event ini memfasilitasi berbagaisesi diskusi, panel, dan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas isu-isu strategispengelolaan rantai suplai hulu migas nasional,” kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko.

Menurut Rudi Supply Chain & National Capacity Summit 2024 melibatkan 28 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan 39 mitra, di mana 27 di antaranya membuka booth pameran.

“Rangkaian Supply Chain & National Capacity Summit 2024 diisi penandatanganan beberapaNota Kesepahaman (MoU) yang memperkuat kolaborasi dan mempersiapkan industri hulu migas menghadapi tantangan yang ada,” paparnya.

SKK Migas pun memberikan penghargaan kepada para KKKS dan individu yang berkontribusi signifikan terhadap kemajuan industri hulu migas.

Baca Juga  Pertamina : HUT RI Momentum Sediakan Energi Bagi Bangsa

“Kami mengucapkan kepada seluruh KKKS dan penyedia barang jasa yang telah berpartisipasidalam acara ini. Mudah-mudahan kita semua dapat mengambil manfaat untuk tata kelola SCM,dan meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta memberikan nilai tambah bagi industri hulu migas secara keseluruhan,” tutup Rudi. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *