Tunjukkan Peran Aktifnya dalam Bermasyarakat, KKN 26 UISI Buktikan dengan Beri Pelatihan dan Program Kolaborasinya Bersama Ibu PKK Desa Munggugianti

JATIMPEDIA, Gresik – Kuliah kerja nyata (KKN) bukanlah hal yang tabu atau kurang dimengerti oleh Masyarakat desa, kegiatan KKN pun diakui keberadaannya untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam kehidupan bermasyarakat hal ini yang menjadi acuan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengharuskan dan mewajibkan para mahasiswanya untuk mengikuti dan memberikan impact langsung kepada Masyarakat desa terutama desa yang berada di Kecamatan Benjeng, salah satu kelompok yang berkontribusi pada KKN semester genap ini yakni kelompok 26 KKN yang memiliki tanggung jawab dan fokus pada bidang pengembangan lingkungan terkhusus di Desa Munggugianti.

Program Kerja ini melibatkan beberapa mahasiswa KKN 26  UISI dari berbagai jurusan, yaitu: Nur Rizqi Syaifullah Ibrani (Manajemen), Nurul Aulia Rahma (Manajemen), Reksa Arsilia (Manajemen), M. Puji Sampurno (Manajemen Rekayasa), Rida Ayu Mustika S.(Akutansi), dan Fany Indah W. (Informatika) dengan dosen pembimbing lapangan Ibu Luki Trihardani, S.T., M.T., Ph.D

Baca Juga  PTPN XI: Perkebunan Bagian Sejarah Indonesia

Berkaca Pada fokus program utama yang dijalankan yakni pada bidang lingkungan kami melakukan terus penggalian-penggalian masalah lingkungan yang harus kami selesaikan masalahnya, pada tahap 1 KKN ini kami terus mendatangi rumah RT hingga Rumah RW yang ada di desa Munggugianti untuk mendata keluhan-keluhan mereka yang ingin diselesaikan hingga ditemui hasil bahwa masalah yang mereka alami adalah tentang masalah sampah organic baik dari produksi limbah rumah tangga mereka sendiri (sisa makanan,daun kering hingga limbah sayuran) diperburuk dengan limba kotoran hewan ternak yang baunya sangat menganggu warga sekitar.

Dari permasalahan tersebutlah tercetus sebuah program kerja utama yakni POMO (Pentingnya Olah Masalah Organik) didalam program kerja ini kami bersinergi untuk memberikan sosialisasi terdahulu sebagai teori awal yang akan digunakan sebelum pelatihan pembuatan pupuk kompos dimulai. Dalam program kerja ini kami menyasar Salah satu roda penggerak dalam kehidupan pedesaan yakni dipegang oleh Ibu-Ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Oleh karena itu kelompok 26 KKN UISI memilih target yang akan diajak untuk bersinergi dan berkolaborasi Bersama yakni Ibu-Ibu PKK Desa Munggugianti

Baca Juga  Ratusan Pelajar Belajar #Cari_Aman Bersama Honda

Antusias dan semangat dari Ibu-Ibu Pkk Desa Munggugianti ini perlu diberikan apresiasi yang sangat tinggi hal ini ditunjukkan saat pelaksanaan pelatihan dimulai mereka hadir semua sesuai dengan undangan yang telah disebar ditambah mereka juga menyediakan alat dan bahan secara mandiri hal ini menunjukkan kepedulian serta dedikasi mereka kepada anak KKN sangatlah perlu diacungi jempol. Acara demi acara pelatihan pun berlangsung dengan sangat lancar dan kondusif serta mereka mampu mengaplikasikan cara pembuatan kompos yang telah kami demonstrasikan pembuatannya.

Ibu Kasun Munggu pun berpendapat, “ Peran mahasiswa ini sangat diperlukan di Masyarakat mengenai cara mereka melihat masalah yang ada dan cara mereka memberikan solusinya ditambah kami sebagai Ibu-Ibu pkk juga harus memberikan dukungan terhadap kinerja mereka”. Setelah memberikan pendapat tersebut kami pun dimintai untuk memberikan pelatihan khusus untuk beberapa RT yang telah memiliki taman untuk pembuatan kompos secara mandiri yang akan digunakan untuk pupuk tanaman tersebut.

Baca Juga  Unesa Gelar Pelatihan Pelatih Fisik Level 1 Nasional 2024

Setelah mendapat kepercayaan dan dukungan dari pihak PKK Desa Munggugianti Peran mahasiswa KKN 26 ini semakin ditingkatkan kontribusinya dan loyalitasnya kepada Desa Munggugianti diluar dari program kerja utamanya di bidang lingkungan mereka juga melakukan kolaborasi untuk membantu dalam program kerja PKK Desa Munggugianti mulai dari Posyandu Lansia,Pos Binaan Terpadu (Posbindu) hingga saat adanya tes Kesehatan yang merupakan agenda kerja sama dengan pihak rumah sakit dan menyasar warga Kecamatan Benjeng pun mereka turut ikut andil mengambil peran didalamnya hal ini dilakukan agar mereka dapat menunjukkan peran aktifnya dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hubungan timbal balik diantara keduannya agar terjalin kolaborasi yang efektif dan memuaskan. (Sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *