Konservasi Mangrove Binaan Smelting di Pangkah Kulon Jadi Tempat Tinggal 11 Jenis Burung

JATIMPEDIA, Gresik – Konservasi mangrove Pangkah Kulon, Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik hingga kini menjadi tempat tinggal 11 jenis ekor burung. Bahkan burung Pelikan dari Australia menjadikan lahan konservasi mangrove binaan PT Smelting ini sebagai tempat transit saat bermigrasi ke Asia.

Pj Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Gresik, Johar Arifin mengakui, kondisi mangrove di Ujung Pangkah ini cukup bagus, subur, terlindungi dan menjadi habitat banyak satwa.

“Tidak hanya ikan yang menguntungkan nelayan, namun juga satwa lain. Ada 11 jenis burung yang tinggal di konservasi mangrove PT Smelting. Tentunya ekosistem ikan yang ada di sekitar konservasi terus dijaga oleh masyarakat karena membawa dampak positif, baik di sektor perikanan maupun wisata, ” ujar Johar.

Baca Juga  Smelter Freeport Sudah Berproduksi, Ini Pembeli Katoda Tembaga dan Emas Produksinya

Pada momen peringatan Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli ini, pihaknya senantiasa mendukung untuk melindungi dan mengamankan konservasi ini. Pihaknya  akan mengajak industri lainnya di Gresik untuk bersama-sama mengembangkan konservasi mangrove di Pesisir Gresik.

“Karena upaya ini sejalan dengan arahan bapak bupati dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup.  Konservasi yang tadinya gersang dan terancam abrasi, kini sudah terlihat. Konservasi menjadi hutan dan menjadi habitat bagi ekosistem lingkungan hidup bagi aneka satwa burung dan ikan, kepiting, dan satwa air lainnya, ” Jelas dia.

Presdir PT Smelting, Hideya Sato(tiga dari kiri) bersama Kades Pangkah Kulon, M Fauron (sampinvlg kanannya) saat berada di konservasi mangrove yang dikembangkan PT Smelting di Dewa Pangkah Kulon Gresik

Kades Pangkah Kulon M Fauron mengakui, sejak kawasan konservasi mangrove tumbuh subur, warganya kini tidak kesulitan  mencari ikan. Kemudian warganya juga tidak khawatir lagi kawasannya tidak tergerus abrasi laut.

Baca Juga  Pejabat dan Eksekutif Gresik Kompak Peragakan Busana Batik di Fashion Street Bandar Grisse

“Harapan kami kegiatan yang dilakukan PT Smelting bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan. Terima kasih PT Smelting yang telah membantu warga Pangkah Kulon dengan mengembangkan kawasan konservasi mangrove,” pungkas Fauron.

Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis PT Smelting, Irjuniawan P Radjamin menilai dukungan pemerintah dan masyarakat ini menjadi semangat bagi PT Smelting untuk terus mengembangkannya. Keberadaan konservasi makin lengkap dengan adanya green house yang digunakan untuk mengembangkan mangrove.

“Ini menjadi penyemangat, apalagi konservasi yang kami kembangkan ini menjadi tempat transit bagi burung – burung pelikan asal Australia yang bermigrasi ke Asia. Jadi ketika Australia musim dingin, burung ini bermigrasi ke Asia yang musimnya hangat. Burung pelikan ini memilih  konservasi mangrove Pangkah Kulon sebagai tempat shelter atau transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Asia,” kata Wawan, panggilan akrab Irjuniawan P Radjamin.

Baca Juga  Pj Bupati Lepas 26 Petugas Haji Pasuruan

Dikatakan, pihaknya terus mengembangkan kawasan konservasi mangrove di Ujung Pangkah. Ini sudah menjadi filosofi perusahaan untuk setiap orang, masyarakat dan bumi, serta apa yang kami kelola dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kami mengembalikan kebaikan alam ke bumi lagi melalui konservasi mangrove ini.

“Konservasi mangrove ini tetap kami lanjutkan secara berkesinambungan bersama masyarakat khususnya para nelayan dan Pokmawas Pangkah Kulon ini. Harapan kami konservasi mangrove membawa manfaat bagi pelestarian lingkungan hidup serta membawa dampak ekonomi yang positif bagi warga sekitar,” jelas Wawan.(ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *