Realisasi Investasi di Jatim Pada Triwulan I-2024 Capai Rp 36,3 Triliun

JATIMPEDIA, Surabaya – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono  mengungkapkan Jatim adalah provinsi dengan capaian investasi yang tinggi bahkan melampaui target nasional.

Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jatim mencapai Rp36,2 triliun pada triwulan I tahun 2024 atau naik 20,7% jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2023.

Bahkan secara kumulatif, lanjut Adhy, realisasi investasi Jatim selama periode Januari hingga Desember 2023 mencapai Rp145,1 triliun.

“Di Jatim investasi kita tahun 2023 mencapai Rp145,1 triliun, melampui nasional. Investasi yang ada ini tentu tujuannya untuk kesejahtraan masyarakat,” kata Pj Gubernur saat menerima audiensi Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (02/07).

Baca Juga  Presiden Tunjuk Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Selain investasi yang positif, Adhy menyebut, stabilitas perekonomian di Jatim juga terbilang baik. Ia menambahkan, Jawa Timur mampu keluar dari krisis el-nino dan menjaga stabilitas harga bahan pangan selama lebaran.

“Operasi pasar terus kita lakukan selama lebaran. Daya beli masyarakat kita jaga, harga-harga bahan pokok seperti beras, minyak, telur kita kontrol sehingga tidak naik. Alhamdulillah kita bisa kendalikan inflasi,” katanya.

Berkaitan dengan perizinan usaha dan dukungan untuk pengusaha, Pj. Gubernur Adhy menjelaskan kalau Jatim memiliki program misi dagang yang mempertemukan pelaku usaha dalam bertransaksi.

“Misi dagang kita terus lakukan, kalau bisa sebanyak-banyaknya. Belum lama ini kita lakukan di Bali dan ada 176 pengusaha yang berpartisipasi. Ini sebetulnya bagian dari dukungan kami bagi para pelaku usaha,” katanya.

Baca Juga  MenPAN Anas dan Bupati Ipuk Gelar Open House di Banyuwangi

Terakhir, berkaitan dengan sertifikat halal bagi UMKM, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan pemerintah akan membantu memfasilitasi bagi UMKM yang ingin mengurus sertifikat halal.

Mengingat kewajiban sertifikasi halal bagi UMKM ditunda oleh Kemenkop UKM dari Oktober 2024 menjadi Oktober 2026, ia mengajak agar proses sertifikasi dilakukan sedini mungkin.

“UMKM ini merupakan tulang punggung ekonomi. Kami dari pemerintah provinsi tentu tidak akan menutup mata. Kami akan membantu dan memfasilitasi para UMKM,” katanya.

Sementara itu, Ketua Forkas dari Asosiasi Real Estate Indonesia (REI), Muhammad Turino Junaedy menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada pemerintah yang selama ini telah mendukung mereka dalam pengembangan usaha.

“Kami berterima kasih sekali Pak Gubernur karena dengan adanya kegiatan misi dagang, perkembangan bisnis kami semakin besar. Bahkan beberapa anggota kami kewalahan karena banyak orderan, banyak permintaan dari provinsi lain,” pungkasnya. (ind)

Baca Juga  Pj. Gubernur Adhy Siap Bersinergi dengan Kodam V Brawijaya Terus Jaga Stabilitas Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *