Petani Magetan Gembira Harga Gabah Naik

JATIMPEDIA, Magetan Petani Magetan bisa sedikit sumringah karena harga gabah berada diangka Rp 7000. Sebelumnya, gabah kering dihargai Rp6.000 per kilogram pada musim panen pertama, kini harga gabah berangsur naik.

Kenaikan harga ini disambut antusias para petani yang sedang melaksanakan panen raya musim tanam kedua.

“Alhamdulillah, sebelumnya kami petani benar-benar prihatin dengan harga gabah pada panen musim pertama. Masa harganya di bawah Rp6.000, rugi kami. Biaya garap, pupuk, dan perawatan mahal tidak sesuai dengan hasil yang kami peroleh,” ungkap Taman, seorang petani Desa Pragak kecamatan Parang.

Taman berharap harga gabah bisa terus naik hingga mencapai Rp8.000 per kilogram agar para petani bisa meraih keuntungan yang lebih besar.

Baca Juga  Erick Thohir : Bali Maritim Tourism Hub Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Bali dan Kunjungan Turis Asing

“Jika harga gabah paling murah Rp7.000, petani masih ada lebih. Meski tidak banyak, jika di atas itu petani baru untung. Harapannya ya bisa Rp8.000 harga gabah. Baru kami petani untung. Ya mudahan terus naik hingga di angka seperti tahun lalu,” tambahnya.

Beberapa petani yang memilih untuk menyimpan gabahnya dan menunggu harga naik lebih tinggi sebelum menjualnya. Namun, tidak semua petani di Magetan bisa menyimpan gabahnya berlama-lama. Salah satu alasannya, petani harus segera menjual gabah mereka untuk biaya persiapan tanam ketiga.

Sebagai catatan,Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kg. Kenaikan berlaku mulai 3 April hingga 30 Juni 2024.

Baca Juga  PT Smelting Gelar Program Bina Lingkungan di Desa Prupuh Kecamatan Panceng

Hal ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 2024 tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah,

“Mulai hari ini Rabu (3/4/2024) sampai 30 Juni 2024, kita putuskan adanya fleksibilitas HPP bagi Bulog. Ini agar Bulog dapat meningkatkan stok CBP (cadangan beras pemerintah) yang berasal dari produksi dalam negeri, jadi tidak hanya bersumber dari importasi saja,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, seperti dikutip Antara.

Arief menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau stok pangan dan bantuan pangan beras di Gudang Perum Bulog Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi. Selain itu, Bapanas juga mengerek HPP gabah kering giling (GKG) dari Rp6.300 hingga Rp7.400 per kg.(sat)

Baca Juga  Satpol PP Pasuruan dan Bea Cukai Razia Toko Rokok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *