Jamaah Haji Diminta Hati-hati Simpan Smartcard Jelang Armuzna

JATIMPEDIA, Makkah – Pada musim haji kali ini, smartcard atau kartu nusuk menjadi perangkat yang begitu vital. Sebab, kartu ini nenjadi “tiket masuk” bagi para jamaah haji untuk bisa memasuki area pelaksanaan ibadah puncak haji, yakni Armuzna (Arafah Muzdalifah Mina).

Jelang pelaksanaan ibadah Armuzna mulai 15 Juni nanti, mayoritas calon jamaah haji (CJH) telah memperoleh kartu smartcard nusuk itu.

Hanya saja, ternyata tidak sedikit jamaah yang sudah kehilangan smartcard nya.

Sebagian di antaranya kehilangan kartu smartcard saat berada di kawasan Masjidil Haram. Akibat kartunya jatuh atau karena faktor lain.

Banyaknya jamaah yang kehilangan kartu nusuk itu cukup masuk akal. Sebab, selain tali pengait kartu rawan lepas, kepadatan di Area Masjidil Haram membuat jamaah rawan berdesak-desakan dan membuat kartu smartcard lepas.

Baca Juga  1.000 Petugas PPIH Akan Dikerahkan Saat Puncak Haji Armuzna

Belum lagi, banyak jemaah yang disinyalir jamaah tanpa visa resmi tengah mengincar kartu ini dari jemaah yang sudah memilikinya.

Lantas bagaimana solusinya? Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI Subhan Cholid membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan kehilangan kartu nusuk jamaah.

“Seluruh laporan itu sudah ditindaklanjuti,” katanya.

Nantinya, seluruh kartu nusuk yang hilang itu akan diganti. Diharapkan, kartu pengganti itu sudah terdistribusi maksimal H-1 pelaksanaan ibadah puncak haji pada 15 Juni.

Terkait tips mengamankan kartu nusuk agar tidak mudah hilang, Subhan memberikan sejumlah panduan.

Salah satunya selalu menyimpan kartu nusuk di dalam saku dalam posisi terkait di tali. “Jadi, selain dikalungkan, kartu dimasukkan ke saku,” kata Subhan.

Baca Juga  Pemprov Jatim dan Perusahaan BUMN Berikan Fasilitas Mudik Lebaran 2024 Gratis

Selain itu, kata Subhan, para jemaah diimbau untuk menyimpan kartunya di tempat yang aman.

Sejumlah jamaah mengaku banyak laporan kehilangan kartu. Bahkan tak sampai sehari setelah kartu terdistribusi.

”Ini ada beberapa rekan di kloter kami yang sudah lapor kehilangan kartunya,” kata Zainuddin, salah satu jemaah dari embarkasi Surabaya. (cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *