Cargill Indonesia Gandeng Yayasan Cempaka dan USAID IUWASH Luncurkan Program CITASAMA
JATIMPEDIA, Pasuruan – Untuk menjaga ekosistem di Gunung Arjono, Jawa Timur, PT Cargill Indonesia, Yayasan Cempaka dan USAID IUWASH berkolaborasi dengan meluncurkan Aksi Iklim dan Lanskap Berkelanjutan (CITASAMA).
Kick Off CITASAMA ini digelar pada Jumat (17/5) di Hutan Cempaka, Prigen, Kabupaten Pasuruan. Peresmian program ini turut dihadiri oleh pejabat dari Kementerian LHK RI, Perum Perhutani Jawa Timur, Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan dan perwakilan para pihak lainnya.
Kolaborasi ini bukan pertama kali terjadi. Sejak tahun 2016 Cargill telah bermitra dengan Yayasan Cempaka untuk kegiatan dan konservasi dan pemberdayaan masyarakat.
Namun lewat program CITASAMA yang juga didukung oleh USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (USAID IUWASH Tangguh) program akan berlangsung 3 tahun kedepan dengan melaksanakan program konservasi hutan dengan pendekatan multipihak.
Direktur Government Relations, Cargill Indonesia Arief Susanto mengatakan kerjasama dengan Yayasan Cempaka dan USAID IUWASH karena memiliki tingkat komitmen dan keahlian yang sama untuk melaksanakan program ini secara efektif.
“Kami menyadari bahwa memungkinkan akses terhadap air bersih dan memulihkan lahan terdegradasi bergantung pada kolaborasi dengan berbagai pihak. Selain bermitra dengan Yayasan Cempaka dan USAID IUWASH, kami juga menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar,” katanya.
“Kami berharap dengan melakukan upaya kolektif, kami bersama seluruh pemangku kepentingan dapat melaksanakan seluruh inisiatif sepenuhnya pada akhir program dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat di sekitarnya,” imbuhnya.
CITASAMA dijadwalkan untuk dilaksanakan di Hulu DAS Kedunglarangan, mencakup luas area 1.108 hektare dalam area hutan Gunung Arjuno.
Area berhutan ini meliputi lima desa di kecamatan Prigen dan diharapkan akan memberikan manfaat bagi total 36.105 individu.
Hal ini sejalan dengan komitmen Cargill untuk memberikan dampak positif terhadap air dalam kegiatan operasional kami, rantai pasokan, dan masyarakat pada tahun 2030.
CITASAMA juga diharapkan memberikan dampak menghasilkan cadangan karbon dalam hutan hingga 185.435 ton CO2 di Gunung Arjuno. Meningkatkan akses air bersih dan mengembalikan fungsi cadangan air di Gunung Arjuno.
Program ini akan melihatkan 7.000 petani dan masyarakat lokal termasuk perempuan dan bekerja sama dengan pemerintah, universitas, masyarakat setempat dan berbagai pihak.
Direktur Eksekutif Yayasan Cempaka Sarifudin Lathif menjelaskan Yayasan Cempaka yang bertindak sebagai pelaksana utama sudah memiliki koordinasi yang erat dengan pemangku kepetingan dan masyarakat lokal.
“Kami akan selalu melibatkan masyarakat dalam kemitraan ini sehingga mereka dapat lebih mandiri dalam melaksanakan upaya konservasi untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam di lingkungan mereka. Hal ini akan memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan saat ini dan di masa depan,” katanya.
Turut hadir dalam kick off CITASAMA, Koordinator USAID Global Water Nancy Eslick menyambut baik kemitraan sebagai contoh keterlibatan sektor swasta dan masyarakat sipil dalam menjawab tantangan yang kompleks.
Seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kelangkaan air untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
“Kerja sama multipihak merupakan cara yang paling efektif untuk melestarikan lingkungan dan menjaga sumber air baku secara berkelanjutan. Kami berharap apa yang kita lakukan disini bisa menginspirasi dunia,” bebernya. (eka)