Investasikan Rp 1,2 T, Blue Bird Tambah 5 Ribu Armada
Jakarta,JP – Raksasa taksi Blue Bird berencana menambah jumlah armadanya sebanyak 4.000-5.000 unit di awal semester II/2022 seiring dengan mobilitas masyarakat yang kembali normal.
Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan, penambahan armada blue bird ini akan menggunakan dana dari belanja modal (capital expenditure) perseroan yang sebesar Rp 1,2 triliun.
“Kita sudah pesan kendaraannya per bulan ini atau satu bulan ke depan kita akan tambah armada beroperasi,” ujarnya seperti dikutip, Selasa (5/7/2022).
Meski demikian, penambahan armada Blue Bird tidak hanya pengadaan unit baru, tetapi juga armada baru tersebut dapat menggantikan armada lama, serta melakukan peremajaan armada sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial perusahaan.
Pasalnya, saat ini Blue Bird tengah menjaga kondisi finansial perusahaan dengan memastikan biaya operasional tetap sehat untuk mengantisipasi gejolak pandemi yang masih kemungkinan terjadi.
“Itu tidak hanya kendaraan baru tapi kita juga menjaga supaya jumlah kendaraan sesuai dengan situasinya. Jadi pada saat nanti pandemi mungkin sebagian akan mereplace kendaraan sehingga belum tentu hanya sekedar menambah,” jelasnya.
Tidak hanya untuk penambahan dan meremajakan armada taksi dan non-taksi, dana belanja modal yang sumbernya dari kas internal dan pinjaman perbankan ini juga akan digunakan untuk investasi di sektor lainnya.
Salah satunya untuk membiayai pembaharuan infrastruktur teknologi perseroan, seperti teknologi untuk aplikasi My Blue bird serta untuk menambah jenis pembayaran, channel, dan produk.
“(Dana capex) mayoritas buat kendaraan, kan dari Rp 1 triliun yang tersisa di Semester 2 ini. Tapi kita juga ada revitalisasi infrastruktur seperti upgrade sistem IT kita,” kata Andre.
Sepanjang kuartal I/2022, blue bird membukukan pendapatan sebesar Rp 674 miliar, atau naik sebesar 40,4 persen dari Rp 480 miliar di periode yang sama tahun lalu.
EBITDA perseroan (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) juga mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebanyak 89 persen menjadi Rp 149 miliar pada kuartal I/2022.
Pada Maret 2022, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, perseroan mencatatkan rebound pendapatan yang jauh melampaui pencatatan Januari 2022.
Di periode ini, Blue Bird membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 26,1 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan kuartal I/2021, di mana pasar mobil bekas juga menunjukkan penguatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada kuartal I/2022, perseroan membukukan pertumbuhan total pendapatan dari penjualan aset tidak lancar (mobil bekas) sebesar 39 persen dibandingkan kuartal I/2021. (sat)