Khofifah di Surabaya, Selasa, mengatakan layanan ini adalah sebuah penghargaan yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia.

“Dengan layanan fast track, jamaah saat turun di Madinah atau Jeddah bisa langsung menuju pemondokan, sehingga memberi kemudahan dan kenyamanan kepada calon haji,” katanya.

Hanya tiga bandara yang memberikan layanan ini yakni Bandara Juanda Surabaya, Adi Soemarmo Solo, dan Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu mengimbau para calon haji Jatim untuk melakukan persiapan jelang keberangkatan.

Baca Juga  Sosok Harjo Mislan, Jamaah Haji Tertua Asal Ponorogo

“Total ada sebanyak 39.228 calon haji yang berangkat melalui Embarkasi Surabaya pada tahun 2024 ini. Dengan rincian calon haji dari Jatim 37.271 orang, dari Bali 732 orang, dari NTT sejumlah 695 orang, dan petugas kloter sejumlah 530 orang. Jamaah calon haji Embarkasi Surabaya tersebut akan berangkat ke Tanah Suci dalam 106 kelompok terbang (kloter),” ujarnya.

Jumlah calon haji Jatim tahun ini, kata Khofifah, mencatatkan sejarah baru karena Jatim mendapat alokasi 15 persen lebih banyak dari kuota nasional yaitu 37.270 orang.

Khofifah juga mengimbau calon haji untuk menyiapkan fisik dan kesehatan karena begitu tiba di Tanah Suci  disambut dengan cuaca panas ekstrem yang bahkan diprediksi mencapai 49-50 derajat Celsius. Kondisi serupa akan dialami jamaah Indonesia saat  menjalani ibadah di puncak haji di Arafah, Mina dan Muzdalifah.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Jajaki Kerjasama Dengan Perpustakaan Bibliotheca Alexandrina Mesir

Untuk itu, lanjutnya, calon haji diimbau membawa obat-obatan pribadi serta mengkonsumsi makanan dan buah-buahan untuk menjaga stamina.

Saat sudah berada di Tanah Suci, kata dia, calon haji diimbau mengontrol asupan air minimal dua liter per hari untuk menghindari dehidrasi, serta mengatur ritme ibadah secara efektif. Tidak melakukan aktivitas yang berat melebihi kemampuan saat kedatangan di Tanah Suci, baik di Madinah, di Makkah maupun puncak haji di Arafah, guna menyiapkan diri di puncak ibadah haji, wukuf di Arafah.

Begitu juga saat Tawaf dan melempar jumrah, disarankan untuk melakukannya pada waktu pagi atau sore hari  saat suhu udara yang dirasakan lebih dingin daripada siang hari. (cin)