BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan, Sejumlah Bangunan di Bawean Dilaporkan Rusak

JATIMPEDIA, Gresik – Sejumlah bangunan di Pulau Bawean dilaporkan rusak akibat gempa bumi berkekuatan M 6,0 yang mengguncang pantai barat Gresik dan Tuban, Jumat (22/3/2024) pukul 11.22.45 WIB.

Kerusakan bangunan di Bawean diketahui dari  video viral warga Bawean yang mempelihatkan kondisi masjid yang rusak usai gempa.

Dari unggahan video berdurasi 18 detik tersebut, kondisi masjid terlihat rusak. Atap dan tembok rusak akibat diguncang gempa yang jarak titik gempa 20 kilometer dengan Pulau Bawean Kabupaten Gresik.

Sekretaris Kabupaten Gresik, Ahmad Washil saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan laporan dari Camat Tambak dan Sangkapura, Bawean, tidak ada kerusakan berat akibat gempa Jumat siang.

Kerusakan hanya terjadi skala ringan seperti plafon runtuh, kaca pecah, atap genteng jatuh. Sementara bangunan ambruk tidak ada laporan dari kecamatan di Bawean maupun dari BPBD kabupaten Gresik.

Baca Juga  Pemprov Mulai Perbaiki Bangunan Terdampak Gempa di Bawean

“Tidak ada kerusakan berat hanya plafon jatuh kaca pecah dialami masjid, swalayan mini market dan beberapa rumah warga. Saat ini kami masih menunggu laporan jumlah bangunan yang terdampak dan kami akan ambil langkah langkah jika sudah ada laporan,” kata Washil.

Sementara itu dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa hari ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,9.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79 derajat Lintang Selatan (LS) serta 112,32 derajat Bujur Timur (BT).

“Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 kilometer,” ujar Daryono dalam keterangan resmi, Jumat.

Baca Juga  Kadin Jatim dan Swiss Dukung Kembangkan SDM Melalui Vokasi

Analisis gempa Tuban hari ini Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip,” ungkap Daryono.

Menurut dia, gempa yang mengguncang wilayah Jawa Timur tersebut turut dirasakan oleh sejumlah wilayah Indonesia.

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk.

Di Bawean, Jawa Timur, gempa dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI. Artinya, jika berlangsung pada siang hari, akan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Di Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta, gempa turut dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.

Baca Juga  Dampak PMK, Produksi Susu Sapi di Tulungagung Turun

Skala intensitas tersebut menandakan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seperti ada truk yang melintas.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidfak berpotensi tsunami,” tutur Daryono.

Catatan BMKG hingga pukul 11.50 WIB, gempa memicu satu aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock berkekuatan M 4,4. Berkenaan dengan peristiwa ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya. (ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *