Bagikan Ikan ke Warga, Perindo Bantu Pemerintah Cegah Stunting

Jakarta, JP – Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menilai program PT Perikanan Indonesia (Perindo) berupa bagi-bagi ikan kepada masyarakat ikut membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan kasus stunting atau kerdil.

Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Widya Rusyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Selasa, mengapresiasi, acara bagi-bagi ikan dalam rangka Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2022 yang digelar oleh PT Perindo di Anjungan Sarinah pada Senin (21/11) .

“Kami berharap acara bagi-bagi ikan itu membantu pemerintah dalam mengentaskan stunting,” kata Widya.

Dia berpesan PT Perindo mampu menjamin ketersediaan ikan hingga kota-kota kecil di Indonesia. Selain itu, lanjut dia, juga memperkaya ragam jenis ikan konsumsi hingga ke ragam produk ready to eat atau siap makan.

Baca Juga  TP PKK Kota Mojokerto Fokus Penurunan Angka Stunting

“Fasilitas sudah ada, pasti PT Perindo mampu melangkah luar biasa ke depannya,” ujar dia.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono sebelumnya mengatakan, sasaran utama dalam kegiatan Harkanas 2022 adalah ibu-ibu yang memiliki buah hati di rumah.

“Karena ibu adalah rumah pertama bagi anaknya yang diharapkan dapat menyediakan masakan bergizi bagi sang anak,” kata dia.

Pada peringatan Harkannas 2022, PT Perindo membagikan produk ritel perusahaan Tukato Seafood berupa Ikan kembung. Ikan kategori ikan pelagis ini terbukti memiliki kandungan gizi yang lengkap berupa omega 3  dan vitamin B12, K, D, E, dan A.

Sigit mengatakan pihaknya ingin berkontribusi dalam pengurangan angka stunting di Indonesia kerana pencegahan dan penurunan angka stunting bukan hanya urusan pemerintah semata. Namun seluruh elemen bangsa harus terlibat dan berperan aktif dalam memerangi stunting di Indonesia.

Baca Juga  Indeks Literasi Keuangan Jatim Tahun 2022 Tembus 55,32% dan Indeks Inklusi Keuangan 92.99%

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan menyebutkan angka prevalensi di Indonesia pernah menembus di atas 30 persen pada 2018. Artinya pada saat itu, 3 dari 10 anak Indonesia mengalami kondisi gagal tumbuh alias stunting. Adapun target pemerintah yakni angka prevalensi harus di bawah 20 persen pada 2024.

“Ini pekerjaan rumah bagi semuanya untuk mendukung pemerintah memangkas angka stunting generasi penerus bangsa Indonesia. Salah satu yang dapat kami lakukan adalah mengkampanyekan konsumsi ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein berkualitas tinggi,” kata Sigit. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *