Kadin Jatim Target Dirikan Rumah Vokasi di Lima Kabupaten

Gresik, JP – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berupaya maksimal untuk ikut menyukseskan program revitalisasi pelatihan dan pendidikan vokasi di Jawa Timur. Selain dengan menyiapkan konsultan vokasi, di tahun ini juga Kadin Jatim akan membangun Rumah Vokasi di lima Kabupaten, di Gresik, Pasuruan, Tuban, Kediri dan Banyuwangi.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto saat meresmikan Rumah Vokasi di Gresik. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Koordinator Program Kemitraan Vokasi IHK (Kadin Trier Jerman) Andreas Gosche dan Konsultan Vokasi Jerman, Petra scholz, Ketua Kadin Gresik Choirul Rizal dan Ketua APINDO Jatim Eddy Wijanarko.

“Yang di Gresik sudah diresmikan. Setelah itu akan menyusul Pasuruan, Kediri, Tuban dan Banyuwangi. Ini adalah kerja bersama antara Kadin Jatim dan Kadin Kabupaten Kota, pemerintah provinsi dan daerah, Apindo, SMK serta Perguruan Tinggi,” ujar Adik Dwi Putranto usai meresmikan Rumah Vokasi di Gresik, Jumat (24/2022).

Baca Juga  Fiki dan Aurelia Sandang Gelar Raka-Raki Jatim 2024

Menurut Adik, ke lima daerah tersebut menjadi prioritas karena mereka sangat antusias dan merespon positif terhadap program revitalisasi pelatihan dan pendidikan vokasi yang telah dituangkan dalam Perpres nomor 68 tahun 2022.

“Seperti di Gresik, baik Kadin daerahnya maupun pemerintah daerahnya cukup antusias. Terlebih banyak sekali kawasan industri dan investasi yang masuk Gresik, sehingga peningkatan sumber daya manusia (SDM) sangat diperlukan agar mudah terserap dunia usaha dan industri,” ungkapnya.

Rumah Vokasi ini akan menjadi jujugan bagi industri dan perusahaan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Perguruan Tinggi yang ada di daerah untuk bersama-sama menyiapkan SDM unggul yang siap kerja dengan implementasi pendidikan vokasi sistem ganda yang baik dan benar.

“Di Rumah Vokasi ini nantinya akan ada konsultan vokasi yang memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi program, me-link and match atau mengawinkan kurikulum dan mengharmonisasikan dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri serta melakukan pendampingan hingga monitoring dan evaluasi,” katanya.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Anjurkan Penyembelihan Kurban di RPH atau Dititipkan ke Lembaga Yang Memenuhi Syarat

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah Indah Parawansa menegaskan bahwa revitalisasi pelatihan dan pendidikan vokasi memang sangat diperlukan, karena selama ini lulusan  SMK ternyata telah menjadi penyumbang jumlah pengangguran terbesar di Jatim. Pada tahun lalu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK masih mencapai dua digit, yaitu sekitar 11 persen.

“Alhamdulillah TPT SMK di Jatim saat ini sudah dibawah satu digit. Kalau ditambah dengan adanya Rumah Vokasi, ditambah lagi kalau ada Fakultas Vokasi atau Prodi dari Fakultas Vokasi ada di Gresik, maka ini akan sangat luar biasa,” ujar Khofifah.

Khofifah juga mendorong Pemda Gresik untuk melakukan melakukan sinergi dengan Universitas Airlangga Surabaya untuk membuka Prodi dari Fakultas Vokasi di Gresik. “Saya ingin menyampaikan bahwa lahan Pemprov silahkan digunakan. Dibikin KSO dengan Rektor Unair, dengan Fakultas Vokasi. Ini menandakan banyaknya sinergi yang bisa dibangun. Sekarang sudah ada Rumah Vokasi di sini, kalau bisa memboyong Fakultas Vokasi Unair, maka ini sangat luar biasa,” tandasnya.

Baca Juga  Akses Malang - Lumajang Ditutup Sementara, Khofifah Imbau Masyarakat Gunakan Jalur Probolinggo

Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya seluruh pihak, khususnya kepada Kadin Jatim yang telah bekerja keras, membangun sinergi dalam menyukseskan program revitalisasi pelatihan dan pendidikan vokasi di Kadin Jatim.

“Terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah memberikan lompatan vokasi pada seluruh anak bangsa, utamanya SMK. Lebih khusus lagi pada penguatan berbagai industrial estate di Gresik. Doa terbaik untuk mas Adik (Adik Dwi Putranto red.). Ini adalah Kadin Jatim pertama yang berupaya memperluas fungsi Kadin untuk bisa menjadi bagian dari revitalisasi pelatihan dan pendidikan vokasi,” kata Khofifah. (indra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *