Bank BPR Jatim Proyeksikan Penyaluran Kredit Akhir Tahun Capai Rp 200 M

Surabaya, JP –   PT Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur (BPR Jatim) atau Bank UMKM Jatim memproyeksikan kinerja penyaluran kredit UMKM di kuartal IV/2022 bisa bertambah sekitar Rp150 miliar – Rp200 miliar seiring dengan potensi UMKM di Jatim.

Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Yudhi Wahyu Maharani mengatakan kinerja penyaluran kredit UMKM di Jatim hingga September 2022 atau kuartal III/2022 sudah terealisasi sebesar Rp2,3 triliun dengan total aset bank sebesar hampir Rp3 triliun.

“Capaian kredit sampai September ini sebetulnya sudah mencapai target kredit UMKM sampai akhir tahun. Namun kami proyeksikan di tiga bulan terakhir ini masih bisa ditambah lagi sekitar Rp150 miliar – Rp200 miliar karena potensi nasabahnya masih ada,” jelasnya, Senin (14/11).

Baca Juga  BUNEX 2024 Hasilkan 11 Kesepakatan Senilai Rp 3,1 Triliun

Dia mengatakan tahun ini sektor UMKM tumbuh cukup baik, bahkan sejak pandemi Covid-19 penyaluran kredit UMKM juga terealisasi sesuai dengan target.

“Selama dua tahun pandemi, Alhamdulillah kita bisa bertahan dan survive bisa tumbuh dalam menopang sektor UMKM. Ke depan masih banyak pasar UMKM yang bisa dikembangkan. Sejauh ini penyaluran terbesar di sektor pertanian 30 persen, perdagangan 25 persen dan sisanya untuk lain-lain,” jelasnya.

Yudhi mengatakan selain kredit UMKM, saat ini Bank UMKM Jatim juga menyiapkan program kredit ultra mikro melalui Program Keluarga Sejahtera (Prokesra) milik Pemerintah Provinsi Jatim yang memberikan subsidi bunga hingga 9,25 persen, dengan plafon kredit maksimal Rp10 juta.

Baca Juga  Peringati K3, Pelindo Terminal Petikemas Gelar Ngobras TKBM

“Jadi nasabah ultra mikro seperti usaha toko, warung, jual gorengan, pentol itu bisa mengajukan kredit ultra mikro prokesra dengan bunga hanya 3 persen karena dapat subsidi bunga dari Pemprov Jatim,” katanya.

Dia menjelaskan program kredit ultra mikro yang baru dimulai beberapa bulan ini disiapkan plafon total sebanyak Rp80 miliar. Hingga saat ini penyaluran kredit mikro ini sudah mencapai Rp8 miliar dengan total 1.000 debitur di seluruh Jatim.

“Program kredit mikro ini baru dimulai dan akan berakhir sampai Desember saja, tetapi tahun depan Pemprov Jatim akan menganggarkan lagi untuk kredit mikro prokesra sebesar Rp20 miliar untuk subsidinya saja, berarti plafon yang diberikan bisa mencapai Rp400 miliar,” tutup  Yudhi. (eka)

Baca Juga  OJK : Industri Jasa Keuangan di Jatim Tumbuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *