Pemkab Kediri Gelar OP Bahan Pokok Hingga Akhir Tahun

Kediri,JP – Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akan menggelar operasi pasar khusus bahan pokok selama November 2022 sebagai upaya mengendalikan inflasi menjelang akhir tahun 2022.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengemukakan pengendalian inflasi penting dilakukan, sehingga ada kegiatan operasi pasar tersebut.

“Operasi pasar ini dilakukan untuk menekan angka inflasi daerah. Nanti pelaksanaannya di tujuh titik selama November 2022 ini,” kata Tutik Purwaningsih di Kediri, Sabtu.

Sesuai dengan jadwal operasi pasar, tujuh titik itu dibagi antara lain di wilayah barat Sungai Brantas, diselenggarakan antara lain di Desa Titik, Kecamatan Semen pada 7 November 2022, Desa Surat, Kecamatan Mojo pada 10 November 2022, dan Desa Kedungsari di Kecamatan Tarokan pada 14 November 2022.

Baca Juga  Sertifikat PTSL Kabupaten Kediri Bebas Pajak BPHTB

Empat titik lain tersebar di timur Sungai Brantas yakni di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar yang dilaksanakan pada 17 November 2022, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, 22 November 2022, Desa Besowo di Kecamatan Kepung pada 24 November 2022 serta Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan pada 29 November 2022.

Ia juga menambahkan lokasi untuk operasi pasar dipilih daerah yang masyarakat domisilinya jauh dari akses distribusi pangan. Dengan operasi pasar itu diharapkan daya beli masyarakat juga lebih terjangkau.

“Lokasi yang dipilih juga di wilayah yang banyak terdaftar sebagai penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH),” kata dia.

Sementara itu, terkait dengan bahan pokok yang disediakan selama operasi pasar, Tutik mengatakan ada beras, telur, cabai, minyak goreng kemasan, hingga gula pasir.

Baca Juga  Bupati Gresik Apresiasi Peran BPBD Gresik Dalam Situasi Kebencanaan

Pemerintah Kabupaten Kediri menyediakan kurang lebih 1.400 kilogram beras untuk tujuh titik operasi pasar. Untuk telur ayam per titik disediakan 50 kilogram hingga 100 kilogram, bawang merah 70 kilogram sampai 100 kilogram, serta minyak goreng kemasan 500 liter.

“Paling banyak kami sediakan adalah beras, bawang merah dan minyak goreng,” kata dia.

Untuk harga jual, dirinya juga menjelaskan lebih murah daripada di pasaran, sebab tujuan kegiatan ini untuk menjaga stabilitas pangan serta menekan inflasi daerah menjelang akhir tahun, demikian Tutik Purwaningsih. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *