Petrokimia Gresik Dorong Kebangkitan UMKM Melalui Mangga Madu/Muda Business Competition (MMBC) 2022

Gresik, JP –  Petrokimia Gresik terus mendorong kebangkitan UMKM dalam rangka penguatan ekonomi nasional pasca pande pasca pandemi Covid-19, melalui program Mangga Madu/Muda Business Competition (MMBC) 2022. Program pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini telah memasuki penjurian final secara hybrid, Senin (20/6).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, UMKM memiliki peranan strategis sebagai pilar perekonomian Indonesia yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.

“Oleh karena itu, sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN yang merupakan lokomotif pembangunan bangsa, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik salah satunya berfokus pada pendanaan dan pendampingan UMKM, termasuk program MMBC ini,” ujar Dwi Satriyo.

MMBC yang diselenggarakan kali pertama dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Petrokimia Gresik ini menyasar dua segmen peserta. Pertama, Mitra Kebanggaan (Mangga) Muda yang diperuntukkan bagi mahasiswa aktif, serta Mangga Madu bagi istri karyawan Petrokimia Gresik.

Melalui program Mangga Muda, Petrokimia Gresik ingin mendorong generasi muda untuk meningkatkan jiwa entrepreneur yang profesional, sekaligus memberikan akses permodalan dan pembinaan bagi generasi muda dalam mengembangkan usahanya.

“Berwirausaha di usia muda membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang cukup. Melalui kegiatan ini, selain dapat menambah pengalaman diharapkan dapat memperluas networking para peserta untuk meningkatkan kinerja usahanya,” ujar Dwi Satriyo.

Baca Juga  Bupati Gresik Dorong Pemerataan Pembangunan dari Perkotaan Hingga Pedesaan 

Sedangkan dalam program Mangga Madu, Petrokimia Gresik ingin mengoptimalkan potensi perempuan untuk menjadi entrepreneur, dimana perempuan dikenal mempunyai keunggulan multitasking dalam mengerjakan dua atau lebih pekerjaan sekaligus.

“Ini juga menjadi persiapan dini untuk bekal saat pensiun nanti, terutama bagi para istri yang memiliki usaha sendiri. Sehingga dapat meningkatkan peran perempuan sebagai pilar ekonomi keluarga,” tandasnya.

Dalam tahapan final ini, masing-masing Mangga Muda dan Mangga Madu menyisakan sepuluh tim yang terbagi ke dalam dua sub kategori, yaitu creativesociopreneur dan agrosociopreneur.

Kategori creativesociopreneur merupakan kompetisi untuk pelaku usaha di bidang kreatif seperti fashion, food and beverages, furniture, automotive dan photography. Sedangkan agrosociopreneur fokus pada bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Sederet ahli dan pelaku usaha di berbagai bidang hadir sebagai dewan juri di setiap kategori.

Untuk kategori agrosociopreneur antara lain Budi Wahju Soesilo (Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik), Prof. Dr. Christina Whidya Utami, M.M., CLC., CPM (Wakil Rektor Universitas Ciputra), Teuku Wisnu (Aktor & Pengusaha), Jonathan Alden (Chef), dan Hendy Setiono (Founder Baba Rafi Enterprise Holding Company).

Sedangkan dewan juri untuk kategori creativesociopreneur antara lain Panji Winanteya Ruky (Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia), Prof. Wawan Dhewanto, S.T.,M.Sc.,Ph.D. (Guru Besar Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB), Nurul Haromaini Ali (Ketua Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Gresik), Linda Anggrea (Chief Executive Officer Buttonscarves), dan Intan Avantie (Fashion Designer).

Baca Juga  Sinergi PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Blockchain di P2EP

Wakil Rektor Universitas Ciputra, Prof. Dr. Christina Whidya Utami sekaligus Dewan Juri menyampaikan bahwa, seorang entrepreneur itu bisa diedukasi, dan MMBC ini merupakan salah satu media mencetak entrepreneur yang inovatif.

“Saya mengapresiasi inovasi para finalis yang menjadikan bisnisnya sustainable. Semoga menginspirasi,” ujar Prof. Christina.

Pemenang masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah total Rp75 juta dan pendanaan usaha total senilai Rp3 miliar. Dimana pemenang akan diumumkan pada tanggal 2 Juli 2022 dalam acara Mangga Hybrid Expo dan selanjutnya mengikuti Inkubasi UMKM untuk menjadi Petrokimia Gresik School of Business and Management.

Terakhir, Dwi Satriyo mengungkapkan bahwa MMBC ini merupakan upaya untuk memperkuat strategi bisnis para Mangga (Mitra Kebanggaan) Petrokimia Gresik. Mengingat saat ini seluruh sektor kehidupan, termasuk ekonomi menghadapi perubahan yang sangat cepat, mulai dari globalisasi, industri 4.0 yang diikuti dengan disruption era, dan selanjutnya pandemi Covid-19.

“Semoga kegiatan ini menjadi penyemangat pelaku usaha untuk terus tumbuh. Jika usahanya terus tumbuh dan berkembang, diharapkan dapat menyerap lebih banyak lapangan pekerjaan. Sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh lebih banyak pihak,” tutupnya.

Baca Juga  Pupuk Bersubsidi Dipastikan Ketersediaannya di Pulau Terluar

Komitmen Petrokimia Gresik untuk UMKM
Sebagai informasi, Petrokimia Gresik sendiri telah berkontribusi dalam memberdayakan dan mengembangkan ekonomi masyarakat melalui program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sejak tahun 1984. Dimana sejak tahun 2021 program tersebut berganti nama menjadi Mangga (Mitra Kebanggaan).

Sasaran program Mangga adalah pelaku usaha yang tidak memiliki akses pendanaan terhadap perbankan di sektor perdagangan, pupuk dan non-pupuk, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri dan jasa. Sepanjang tahun 2021, Petrokimia Gresik telah mendukung 326 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi Mangga, dengan memberikan bantuan modal, pembinaan dan pendampingan.

Adapun total nilai penyaluran program Mangga tahun 2021 mencapai Rp 42,17 miliar. Nilai ini lebih tinggi 11,5 persen jika dibandingkan dengan penyaluran tahun 2020 yakni Rp 37,82 miliar.

Atas kontribusi tersebut, Petrokimia Gresik tahun ini mendapatkan penghargaan “Presidential Award 2022” dari ICSB Indonesia yang merupakan lembaga non-profit dan aktif melakukan pemberdayaan UMKM di bawah inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM bersama Chairman MarkPlus, Inc., Hermawan Kartajaya. Serta tercatat dalam daftar “17 Perusahaan Paling Berkontribusi bagi UMKM di Indonesia” versi International Council for Small Business (ICSB) Indonesia. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *