Soal Ketenagakerjaan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Fokuskan Tiga Hal Ini
Gresik, JP – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan tiga langkah strategis Kabupaten Gresik dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Ketiga hal tersebut adalah bagaimana menurunkan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Gresik ditengah tumbuh suburnya industri.
Yang kedua adalah peningkatan kualitas tenaga kerja disabilitas dan yang terakhir adalah pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Hal ini disampaikan Bupati dihadapan keluarga besar pegawai Disnaker Kabupaten Gresik, dalam kegiatan yang bertajuk Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Manusia Disnaker Kabupaten Gresik tahun 2022, Jum’at (28/10) malam.
“Kesadaran awal yang harus kita sadari bersama adalah mustahil kita bisa mewujudkan perubahan tanpa adanya perubahan pola kerja,” ujar Bupati Yani mengawali sambutannya.
Lebih lanjut, Bupati Yani mengingatkan peran penting yang dimiliki Disnaker yakni menjadi tumpuan dalam penanganan isu tenaga kerja. Apalagi ditambah dengan isu resesi tahun 2023 yang sudah sering didengar.
“Walaupun dengan berbagai tantangan yang ada di depan, kita tetap harus optimis dan melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan,” terang Bupati Yani.
Bupati Yani menjelaskan ditengah kondisi Kabupaten Gresik yang tumbuh subur investasi dan industri, terbukti dengan diraihnya penghargaan investasi terbaik oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP. Harus dibarengi dengan program dari Disnaker untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, setelah digedoknya payung hukum yang jelas terkait aturan main investasi di Kabupaten Gresik.
Terkait disabilitas, Bupati Yani memberikan apresiasi kepada Disnaker yang telah memberikan keteladanan terkait kepedulian terhadap teman-teman disabilitas.
“Kepedulian terhadap teman-teman disabilitas ini sudah seharusnya ditiru dan diikuti oleh dinas-dinas lain. Sehingga teman-teman kita ini memiliki kesempatan untuk ikut berkontribusi,” tegasnya.
Terakhir terkait PMI, Bupati Yani menginginkan adanya sinergi dari tingkat desa dan Disnaker terkait penanganan PMI. Penanganan ini tidak hanya sebatas penangan sepulang dari luar negeri, melainkan juga ketika keberangkatan dan dukungan saat mereka mendapatkan kesulitan.
“Hal ini yang harus disinergikan dengan desa, bahwasanya di desa juga memiliki andil sehingga bebannya tidak hanya berada di dinas saja. Dan satu hal lagi yang harus kita lakukan adalah peningkatan kualitas PMI lewat pelatihan-pelatihan, sehingga kedepan Kabupaten Gresik bisa mengirimkan PMI dengan kualitas yang top,” pungkasnya.
Menyambung arahan Bupati, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik Andhy Hendro Wijaya menerangkan dinasnya saat ini tengah berbenah untuk bisa menjawab tantangan yang ada di depan mata.
“Dalam waktu dekat, kita akan meresmikan unit layanan disabilitas dan unit reaksi cepat ketenagakerjaan yang akan menangani masalah ketenagakerjaan dan juga penanganan PMI,” terang Andhy.
Dirinya juga menegaskan bahwa Disnaker akan terus berkomitmen bahwa program yang dilakukan akan selalu bermuara pada penurunan angka pengangguran dan sejalan dengan Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik.
Disamping Bupati Fandi Akhmad Yani dan Kadisnaker Andhy Hendro Wijaya, tampak hadir pula Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik Suyono serta Kepala BKPSDM Gresik Khusaini. Keduanya juga memberikan materi terkait sebagai bahan refleksi dalam peningkatan produktivitas SDM. (eka)