OJK : Penyaluran Kredit UMKM Jatim Hingga Kuartal III-2022 Naik 17 Persen

Surabaya, JP – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur mencatat kinerja penyaluran kredit UMKM di Jatim hingga September 2022 mencapai Rp199,9 triliun atau meningkat 17,26 persen (yoy).

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 2 dan Manajemen Strategis OJK, Dedy Patria mengatakan pertumbuhan kredit UMKM di Jatim ini melebihi capaian kredit UMKM secara nasional.

“Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Jatim sebesar 5,74 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya dalam pembukaan Jatim Inclusion Festival (JIFest) 2022, Kamis (27/10).

Dia menjelaskan capaian kredit UMKM di Jatim ini berkontribusi sebesar 37,67 persen terhadap total kredit di Jatim sebesar Rp528 triliun.

Baca Juga  Usai Docking, KMP DBS III Kembali Layanani Pelayaran Kepulauan Madura

Terdapat tiga sektor terbesar penyaluran UMKM yakni perdagangan 50,27 persen atau Rp98,2 triliun, pertanian 15,40 persen atau Rp30,1 triliun dan industri pengolahan Rp24,2 triliun atau 12,39 persen.

“Kami yakin penyaluran kredit UMKM ini akan terus bertumbuh sampai akhir tahun dengan segala potensi yang ada. Bahkan jika kita lihat, NPL atau rasio kredit UMKM cenderung turun dari 4,89 persen pada September 2021 menjadi 4,79 persen pada September 2022,” jelasnya.

Sedangkan untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jatim hingga September 2022 tercatat mencapai Rp69,2 triliun atau berkontribusi sebesar 29,60 persen dari KUR di Pulau Jawa. Penyaluran KUR tersebut meningkat 77,52 persen (yoy).

Baca Juga  Indosat dan Garuda Jajaki Kolaborasi Strategis

Sektor terbesar penyaluran KUR di Jatim ini di antaranya adalah perdagangan dengan kontribusi 43,49 persen atau Rp30,1 triliun, pertanian Rp21 triliun atau 30,29 persen, dan industri pengolahan Rp6,8 triliun atau 9,87 persen.

Dedy mengatakan, salah satu upaya OJK untuk mendorong pertumbuhan industri jasa keuangan sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yakni dengan menggelar JIFest 2022 di Atrium Pakuwon Mall Surabaya.

“Kami berharap melalui JIFest ini akan semakin mendorong inklusi melalui berbagai penawaran produk keuangan yang disiapkan oleh industri jasa keuangan seperti perbankan,” katanya.

Adapun data OJK mencatat tingkat inklusi keuangan di Jatim pada 2019 sudah mencapai 89 persen, dengan tingkat literasi 48,95 persen.  “Dengan tantangan resesi yang diprediksikan tahun depan, inkulsi keuangan ini diharapkan dapat berperan terhadap perekonomian, tentunya dengan penuh kehati-hatian,” tutupnya. (eka)

Baca Juga  OJK Sebut Pengaduan Didominasi Tiga Hal Berikut Ini

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *