“Khusus untuk ekspor, Amerika Serikat masih menjadi pasar tujuan utama produk makanan olahan PT Sekar Bumi Tbk saat ini. Namun di tengah situasi pasar global yang tidak menentu saat ini, kami tetap optimistis produk makanan olahan kami dapat terus berkembang dengan kreasi dan inovasi produk-produk baru yang menarik dan diminati konsumen,” kata Direktur PT Sekar Bumi Tbk, Howard Ken Lukmito, pada ajang Trade Expo Indonesia ke-37 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang, Banten, seperti dikutip Sabtu (22/10).

Dalam jangka pendek, Howard menyebut perseroan akan mencoba masuk ke pasar Tiongkok dan Uni Emirat Arab, dan Timur Tengah. Kendati diakuinya pasar Tiongkok masih relatif tertutup, namun tak lantas hal itu membuat perseroan urung coba menjajal pasar yang sangat prospektif tersebut. “Kita sedang coba pasar baru, utamanya China. Memang China masih agak tertutup. Tapi tetap akan kita push. Satu lagi adalah Uni Emirat Arab, ke Dubai, dan Middle East,” kata Howard.

Baca Juga  Kado HUT Ke-24, Bank Mandiri Berikan Pembiayaan Khusus

Timur Tengah dan khususnya Uni Emirat Arab akan menjadi fokus ekspansi, dengan pertimbangan negara-negara di kawasan tersebut masih menikmati keuntungan besar dari krisis sumber daya energi dunia, sehingga perekonomian dan daya belimasyaraatnya pun masih sangat baik untuk mennyerap produk dari perseroan.

“Kalau kita bicara ekonomi, (Timur Tengah, red) natural resources-nya kuat, sehingga ekonominya juga resilientI’ts about a time, pasarnya juga sudah terbuka kan. Targetnya (ekspansi) secepatnya, dan semoga tahun depan,” tandas Howard.

Howard menegaskan, sebagai perusahaan nasional pihaknya siap meningkatkan ekspor secara berkesinambungan. “Apalagi saat ini dukungan Pemerintah Indonesia begitu besar untuk mendorong pertumbuhan ekspor,” ujarnya.

Howard menerangkan, terhitung sejak lima tahun lalu, penjualan produk makanan olahan SKBM naik lebih dari 100 persen. Pada tahun 2017 nilai penjualan SKBM sebesar Rp 1,8 triliun, sedangkan pada tahun 2021, nilai penjualan mencapai Rp 3,85 triliun. Sedangkan penjualan makanan olahan beku Perseroan naik 63% yoy per Juni 2022 dibandingkan periode tahun lalu, dan diproyeksikan akan terus bertumbuh.

Baca Juga  BI Tahan Suku Bunga 6 Persen Untuk Jaga Rupiah

Saat ini, lanjutnya, Sekar Bumi terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor. Untuk itu, pihaknya tengah mengembangkan pabrik pengolahan hasil laut di Tangerang dan Sidoarjo. Produk makanan olahan tersebut kemudian dipasarkan di bawah merk Bumifood dan Mitraku.

“Kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang berjumlah sekitar 270 juta orang mencapai lebih dari 100 ton ton/hari. Dengan data ini kami sangat yakin bisa mengembangkan pasar di segmen makanan. Apalagi pandemi Covid 19 dinilai semakin reda, sehingga mobilitas masyarakat kembali hampir seperti sedia kala. Pekerja kembali ke kantor, anak kembali beraktivitas di sekolah. Jadi produk-produk kami seperti yang baru-baru ini kami baru luncurkan seperti fish & chips dan ebi furai untuk bekal anak sekolah, maupun produk hotpot seperti dumpling dan dimsum sangatlah diminati keluarga,” paparnya.

Baca Juga  Progres Sudah 93 Persen, Smelter Freeport Dipastikan Beroperasi Juni 2024

Dijelaskan, ada banyak inovasi produk baik dari pasar ekspor maupun domestik. Dari sisi ekspor kami fokus pada produk yang lebih bernilai tambah seperti ebi furai, udang yang dimarinasi, maupun cooked shrimp ring.

“Di dalam negeri, kami meluncurkan banyak produk baru. Dalam merek Bumifood yang menargetkan segmen premium, kami meluncurkan Fish & Chips yang merupakan makanan sekali saji yang praktis. Kami juga memiliki produk lain seperti Gyoza, Okado dan lain-lain. Di brand Mitraku kami fokus meningkatkan ketersediaan produk untuk UMKM baik ritel maupun pasar tradisional. Mitraku adalah singkatan dari Mitra Keluarga sehingga kami ingin mengembangkan UMKM lokal sejalan dengan pertumbuhan eksponensial kami sendiri. Kami berharap sinergi dengan pasar domestik ini dapat membantu mengedukasi lebih banyak orang terhadap produk seafood,” jelas Howard lagi.