414 Juta Transaksi BI Fast Hingga Oktober Nilainya Capai Rp 1.393 Triliun

Jakarta, JP – Bank Indonesia (BI) mencatat transfer melalui BI Fast saat ini terus meningkat. Per Oktober 2022, volume transaksi sudah mencapai 414 juta transaksi dengan nominal Rp 1.393 triliun.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, hal ini akan terus mengalami peningkatan ke depannya. “Kami punya keyakinan bahwa volume ini sampai akhir tahun akan melebihi 450 juta transaksi dan nominalnya Rp 1.500 triliun,” katanya seperti dikutip, Jumat (18/11).

Untuk mencapai target tersebut, BI akan menambah 29 bank dalam batch 5 untuk menjadi peserta BI Fast. “Sehingga total akan menjadi 106 bank. Ini sudah hampir menyentuh 90% yaitu 87% dari pangsa pasar,” ujar dia.

Baca Juga  Astra Financial Bukukan Transaksi Rp 315 Miliar Selama GIIAS Surabaya 2022

Menurut Doni, bank sentral terus mendorong volume dan transaksi serta melakukan review untuk fokus melakukan perluasan fitur. Saat ini beberapa lembaga slain bank sudah siap secara teknologi dan menambah volume serta transaksi.

Dia menambahkan, saat ini BI terus meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Oktober 2022 tumbuh 20,19% (yoy) mencapai Rp 35,1 triliun dan nilai transaksidigital bankingmeningkat 38,38% (yoy) menjadi Rp 5.184,1 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.

Baca Juga  Apresiasi Telkom Dukung Pelaksanaan KTT G20

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 23,52% (yoy) menjadi Rp 691,6 triliun.

Di sisi lain, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Oktober 2022 meningkat 6,04% (yoy) mencapai Rp905,9 triliun. Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *