25.183 Turis Asing Wisata ke Jatim hingga Agustus 2022

Surabaya, JP – Sedikitnya 25.318 turis asing berkunjung ke Jawa Timur dari Januari hingga Agustus 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat tren kunjungan mencapai 25.318 kunjungan atau melonjak 3.795 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 650 kunjungan.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan meningkatnya kembali jumlah kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda ini menunjukkan proses pemulihan ekonomi terus berjalan secara bertahap pasca Covid-19.

“Meski tumbuh sangat signifikan tetapi memang kinerja kunjungan wisman ini masih belum bisa seperti kinerja pada Januari – Agustus 2020 yang mencapai 34.824 kunjungan, bahkan belum bisa seperti periode sama 2019 yang tembus 161.216 kunjungan,” jelasnya, Rabu (5/10).

Baca Juga  Setahun Beroperasi, Whoosh Layani 5,8 Juta Penumpang

Dia mengatakan khusus kunjungan wisman pada Agustus 2022, tercatat ada sebanyak 8.386 kunjungan atau tumbuh dibandingkan kunjungan wisman pada Juli 2022 yang mencapai 6.087 kunjungan.

“Kunjungan wisman terbanyak tahun ini masih didominasi oleh wisman dari Malaysia sebanyak 3.076 kunjungan atau setara 36,68 persen, disusul wisman Singapura, Amerika Serikat dan India,” jelasnya.

Dadang menambahkan, meningkatnya jumlah kunjungan wisman di ini turut menorong pertumbuhan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel, khususnya hotel berbintang yang tercatat sebesar 50,11 persen pada Agustus 2022.

“Jika dibandingkan dengan Juli 2022, TPK hotel bintang memang turun -6,51 persen, tetapi jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, TPK hotel Bintang kita sudah membaik dengan pertumbuhan 20 persen, dari 29,39 persen menjadi 50,11 persen,” imbuh Dadang.

Baca Juga  Gen Z Suka Olahraga, Galaxy Z Flip6 Siap Temani Bikin Konten

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia – Jatim, Budi Hanoto mengatakan perekonomian Jatim tahun ini akan terakselerasi dibandingkan tahun lalu sejalan dengan tren perbaikan ekonomi domestik salah satunya dari sisi kinerja konsumsi seperti sektor parwisata perhotelan.

“Kinerja konsumsi ini membaik sejalan dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat, dan ini mendorong peningkatan kembali kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) dan wisata,” ujarnya.

Menurutnya, pemulihan sektor pariwisata diiringi dengan perubahan pola berwisata pada saat pandemi Covid- 19 dengan protokol kebersihan dan kesehatan yang tinggi. Untuk mendukung pemulihan pariwisata di era normal baru, pemerintah telah merumuskan 4 dimensi utama pariwisata, yakni aspek higienitas atau Cleanliness, Healthiness, Safety, Environment (CHSE), aspek low touch melalui digitalisasi, low-crowd yakni menghindari kerumunan dan low mobility yakni masyarakat cenderung melakukan perjalanan pendek.

Baca Juga  BKSDA Tutup Sementara Wisata Kawah Ijen 3 Hari

“Sebagai salah satu destinasi prioritas wisata pariwisata nasional, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS) punya peran besar sebagai penggerak ekonomi Jatim. Untuk itu pemerintah mendorong penerapan quality tourism untuk merespon pariwisata pada era normal baru,” pungkasnya. (eka)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *