Triwulan I-2025, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 1,14 persen
JATIMPEDIA, Surabaya – Ekonomi Jawa Timur tumbuh 1,14 persen (q-to-q) pada triwulan I-2025 dibanding triwulan IV-2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 14,17 persen. Sektor Industri Pengolahan sebagai penyumbang terbesar PDRB juga tumbuh 1,48 persen. Sebaliknya, sektor Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor terkontraksi 0,76 persen, dan sektor Konstruksi terkontraksi 8,25 persen.
Beberapa sektor lain yang mencatat pertumbuhan signifikan antara lain Jasa Keuangan 6,19%, Pengadaan Listrik dan Gas 4,56%, Jasa Pendidikan 4,22%, dan Informasi dan Komunikasi 3,59%
“Secara y-on-y hampir semua kategori mengalami pertumbuhan positif kecuali lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang yang terkontraksi. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang terjadi puncak masa panen komoditas tanaman pangan.” kata kepala BPS Jawa Timur Zulkipli.
Struktur PDRB Jawa Timur atas dasar harga berlaku tidak banyak berubah. Industri Pengolahan tetap mendominasi dengan kontribusi 31,42 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran (18,70%), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (10,22%), serta Konstruksi (8,49%). Keempat sektor ini menyumbang 68,83 persen terhadap PDRB Jawa Timur.
“Lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh positif dipicu oleh pembayaran tunjangan hari raya TNI, Polri, ASN dan PNS di bulan Maret. Kinerja triwulan I-2025 juga ditopang oleh meningkatnya produksi pertambangan migas Jawa Timur yang sebelumnya terkontraksi.” ujarnya.
Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh 2,18 persen, dan Konsumsi Rumah Tangga naik 0,77 persen. Sementara itu, tiga komponen mengalami kontraksi yakni Konsumsi Lembaga Nonprofit (PK-LNPRT) -0,96%, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) -6,40% dan Konsumsi Pemerintah (PK-P) -22,95%.
Impor Barang dan Jasa juga terkontraksi sebesar 4,13 persen. Struktur PDRB menurut pengeluaran tetap stabil dengan komposisi terbesar berasal dari Konsumsi Rumah Tangga 60,94%, Ekspor Barang dan Jasa 48,39%, PMTB 26,15%, Konsumsi Pemerintah 3,16%, Konsumsi Lembaga Nonprofit 1,31% dan Impor (pengurang) 40,54%.
Pada triwulan I-2025, DKI Jakarta memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Pulau Jawa sebesar 29,35 persen. Disusul oleh Jawa Timur (25,11%), Jawa Barat (22,50%), Jawa Tengah (14,49%), Banten (6,99%), dan DI Yogyakarta (1,56%).
Dari sisi pertumbuhan tahunan (y-on-y), Provinsi Banten mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,19 persen, diikuti DI Yogyakarta (5,11%), Jawa Timur (5,00%), Jawa Barat (4,98%), Jawa Tengah (4,96%), dan DKI Jakarta (4,95%). (cin)