Tinjau Banjir Ponorogo, Pj. Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol

JATIMPEDIA, Ponorogo –  Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Senin (16/12).

Dalam tinjauannya, Pj. Gubernur Adhy didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita serta jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) Pemprov Jatim. Mereka bersama-sama menyusuri wilayah banjir untuk melihat kondisi warga yang terdampak.

“Kita turun langsung mengecek bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan dasar makanan dan pengungsian, kita juga ingin mengecek para korban yang terdampak dan kita pastikan seluruh proses evakuasi cepat dilakukan,” ujar Adhy di tengah proses evakuasi warga terdampak banjir.

Proses evakuasi warga terdampak ini, kata Adhy, merupakan bentuk respons cepat dari Pemprov Jatim. Ia pun mengingatkan kepada seluruh jajaran PD Pemprov Jatim yang bertanggung jawab atas kebencanaan, bahwa tidak boleh ada satu orang pun yang tidak terpenuhi kebutuhan makanannya.

“Kita siapkan dan pakai dapur umum, serta bantuan lain baik dari masyarakat, pemerintah pusat dan provinsi,” katanya.

Baca Juga  PTPN I Regional 4 Tanam 1.120 Pohon di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya

Selain itu, lanjut Adhy, proses pendistribusian bantuan juga disebutnya tidak kalah penting. Hal ini mengingat masih banyak masyarakat yang tidak mau ke pengungsian walaupun sudah disiapkan di Pendopo Kabupaten Ponorogo.

“Tenda dan tempat pengungsian permanen juga sudah kita siapkan. Namun karena rumahnya kosong, masyarakat masih ada yang ingin menjaga asetnya di rumah. Nah, di sinilah pentingnya edukasi dan sosialisasi terkait bahaya kalau terjadi hujan lagi,” ungkap Adhy.

Untuk itu, bersama Bupati Ponorogo, ia secara langsung mengajak masyarakat, utamanya yang rentan, untuk mau dievakuasi ke titik yang lebih aman. Bukan tanpa alasan, sebelumnya tercatat dua orang telah meninggal dunia akibat bencana banjir ini.

“Dan tentu kita harus fokusnya menyelamatkan dulu atau evakuasi warga yang bisa diselamatkan supaya tidak ada korban kembali. Kemudian kita harus memperbaiki penyebabnya,” tegas Adhy.

Baca Juga  Pj. Gubernur Adhy Ungkap Logistik Kebencanaan Jatim Sangat Baik

Terkait penanganan sumber masalah banjir, Adhy telah menginstruksikan Dinas PU Sumber Daya Air Jatim untuk bergerak cepat memperbaiki tanggul yang jebol. Namun sayangnya, masih terkendala debit air dan curah hujan yang masih tinggi.

“Kami sudah siapkan dengan Dinas PU SDA untuk bisa menutup tanggul, tetapi hari ini belum bisa karena airnya masih tinggi. Mudah-mudahan sore ini surut batas tanggulnya terlihat, baru kita perbaiki,” terangnya.

Di kesempatan lain, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Suharyanto yang hadir meninjau langsung posko pengungsian dan Dapur Umum di Pendopo Kabupaten Ponorogo mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan operasi modifikasi cuaca di beberapa daerah di Indonesia.

Hal ini sebagai respons cepat guna mengurangi potensi bencana alam di tengah musim penghujan yang tengah terjadi di Indonesia.

“Jadi kita tidak menghentikan turunnya hujan, tetapi mengurangi debitnya. Sehingga ketika memenuhi sungai, tidak akan membuat tanggul jebol,” ucapnya.

Baca Juga  Bupati Yes Lepas Lomba Gerak Jalan Napaktilas Mayangkara Pasukan Kuda Putih

Sedangkan kaitan bantuan, Suharyanto memastikan bahwa kebutuhan primer masyarakat terdampak akan terpenuhi. Bahkan, ia juga menjamin akan bantuan renovasi rumah bagi masyarakat yang rumahnya mengalami rusak ringan hingga berat.

Sebagai informasi, dalam kunjungan kali ini turut diserahkan berbagai macam bantuan baik dari BNPB RI maupun Pemprov Jatim kepada Pemkab Ponorogo. Antara lain, paket sembako, makanan siap saji, selimut, kasur lipat, pakaian pria, wanita dan anak-anak hingga perlengkapan evakuasi.

Sebelumnya, hujan deras yang terjadi dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Sambit, Ponorogo mengakibatkan debit air sungai Kali Sono meningkat yang berimbas pada jebolnya tanggul pada Minggu (15/12) malam.

Akibatnya, debit air sungai menggenangi 250 rumah warga, jalan desa dan persawahan di tujuh Kecamatan di Kabupaten Ponorogo. Ketujuhnya adalah Kecamatan Sambit, Kecamatan Mlarak, Kecamatan Jetis, Kecamatan Ponorogo, Kecamatan Balong, Kecamatan Siman dan Kecamatan Sawoo. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *