Tim Patroli Air Terpadu Jatim, Edukasi Warga Bantaran Sungai

JATIMPEDIA, Surabaya – Tim Patroli Air Terpadu Jatim menggelar “Rembuk Lingkungan” untuk warga bantaran sungai, Kampung Gang Pagesangan Tambangan, Surabaya, untuk memberikan wawasan tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Ketua RT Pagesangan Tambangan, Edi Waluyo bersyukur dengan kehadiran Tim Patroli Air Terpadu Jatim. “Awalnya kami mengira kalau ada info penggusuran, ternyata kami diberikan banyak edukasi yang bermanfaat bagi warga. Dan tadi juga disampaikan kalau tidak ada penggusuran, ini yang membuat kami merasa lega,” ungkapnya.

Ia juga mengusulkan, diantaranya agar ada pos pantau sekaligus menjadi pos RT agar bisa memantau lingkungan sungai. Karena saat ini pos RT berada diatas gang, sehingga jauh dari pantauan sungai. “Selama ini warga juga berupaya lebih baik dan peduli pada lingkungan sungai, baik sempadan/bantaran sungai. Namun adanya Tim Patroli Air,” ujarnya.

Dalam “Rembuk Lingkungan”, anggota Tim Patroli Air Terpadu yang hadir memberikan paparan yaitu Balai Besar Wilayah Sungai(BBWS) Brantas, Perum Jasa Tirta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, dan Satpol PP Provinsi Jawa Timur memaparkan materi berkaitan dengan lingkungan sungai hingga aturan dan kebijakan,  dengan moderator LSM KLH (Konsorsium Lingkungan Hidup) dan LSM Garda Lingkungan.

Baca Juga  Pelindo Regional 3 Ajak Disabilitas Naik Kelas Melalui Pelatihan Digital Marketing Berbasis AI

Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Jatim yang juga Direktur LSM KLH, Imam Rochani menyampaikan, adanya rembuk lingkungan maka ada tatap muka dam berdiskusi bersama. “Jika ada masalah atau uneg- uneg bisa tersampaikan bahkan mendapatkan solusi bersama, ” ujarnya yang menambahkan tahun ini ada 10 titik kegiatan Rembuk Lingkungan, Kamis (25/4/2024).

Lurah Pagesangan Yudi Kurniawan juga menyampaikan kalau kegiatan Rembuk Lingkungan sangat bagus dalam memberikan edukasi pada warga. “Baii kelurahan, RT dan RW juga LKMK sangat mendukung kegiatan ini, ” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi warga kampung Gang Pagesangan Tambangan yang telah menjadi salah satu ikonnya Kecamatan Pagesangan. “Apalagi kampung ini selain menjadi jujugan komunitas, juga menjadi ajang edukasi mahasiswa untuk magang atau membuat skripsi, bahkan juga ada yang akan membuat desertasi, Artinya kampung ini sudah bagus,” imbuhnya.

Garda Lingkungan, Didik Harimuko mengatakan, kalau Rembuk lingkungan masyarakat bantaran kali Surabaya adalah program pendekatan masyarakat dalam melakukan sosialisasi  fungsi bantaran yang sebenarnya, agar masyarakat memahami dan semakin menumbuhkan tingkat kesadarannya akan pentingnya menjaga kelestarian sungai dari segala bentuk pencemaran.

Baca Juga  Wagub Emil Jajaki Potensi Kerjasama Teknologi Infrastruktur Hijau Jatim-Jerman

Selain itu, saat mengikuti Rembuk Lingkungan warga juga tidak merasa di intervensi. “Karena dalam program ini kita ajak masyarakat berdiskusi, berbagi solusi dalam kiat menjaga kebersihan sungai, kita buka ruang komunikasi antara masyarakat dan instansi terkait, sehingga muncul keberanian dan kebiasaan dalam  mengurangi beban beban pencemar disempadan sungai,” terangnya.

Kemudian Perwakilan Perum Jasa Tirta I yang berkantor di Rolak Gunungsari tersebut juga menyampaikan apresiasi pada warga yang bertempat tinggal sempadan sungai telah peduli dengan lingkungan sungai. “Dengan rembuk lingkungan ini maka bisa menjadikan tringger agar selain peduli juga memanfaatkan serta mengelola dengan benar sesuai aturan dan kebijakan,” katanya.

Kemudian Pelaksana Urusan Hukum dan Komunikasi Publik  BBWS Brantas , Yudha Apriyanto menyampaikan paparan aturan dan kebijakan terkait pemanfaatan sempadan sungai agar warga masyarakat yang ada di sempadan sungai tidak salah peruntukkannya,.

“Harapannya warga masyarakat yang sudah teredukasi ini bisa menjadi contoh bagi lainnya, bahkan ke seluruh Jatim. Untuk menyadarkan warga masyarakat tentunya bertahap, karena perlu proses dan waktu,” katanya.

Dari perwakilan DLH Prov Jatim menyampaikan kalau Tim Patroli Air Terpadu Jatim tidak hanya berpatroli susur sungai tetapi juga memberikan edukasi melalui rembuk lingkungan. “Paling tidak kami mengedukasi dari berbagai sisi, termasuk dari kami juga sosialisasikan pendekatan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 dan Undang Undang 18 Tahun 2008, sehingga masyarakat sudah memulai pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” katanya.

Baca Juga  Pj. Gubernur Adhy Jajaki Kerjasama Bidang Ekonomi Hingga Budaya dengan Dubes Guatemala

Sasaran kali ini paling tidak menjadikan masyarakat yang belum tahu, minimal menjadi tahu. Baru kedepan akan memberikan advokasi agar masyarakat yang telah mendapat edukasi bisa mengajak masyarakat sekitar lainnya. “Warga pagesangan tambangan ini merupakan contoh baik, karena Warga ini mau dulu jadi tidak menolak sehingga kami bisa masuk dan berkomunikasi menjadi setara. Jadi rembukan sampai menemukan titik temu,” katanya.

Nantinya, dari Rembuk Lingkungan akan ada grup yang ada aplikasi chatting. Sehingga memudahkan komunikasi lebih lanjut jika ada warga yang ingin berkomunikasi bersama. “Dalam grup itu nantinya diharapkan ada sharing antara satu dengan lainnya, hingga berkelanjutan,” katanya.

Sedangkan dari Satpol PP Prov Jatim menyampaikan selalu siap dalam pelaksanaan pengamanan dengan berpatroli air , maupun upaya penertiban yang dilaksanakan bersama pihak pihak yang berwenang. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *