Tag: #umkm

  • Logistik Lokal Perluas Pasar UMKM Hingga Internasional

    Logistik Lokal Perluas Pasar UMKM Hingga Internasional

    JATIMPEDIA, Surabaya – Perkumpulan Pengusaha Logistik Indonesia (PPLI) kian aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai asosiasi, terutama dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

    Kemitraan tersebut dilakukan, untuk memajukan industri logistik nasional dan memberdayakan UMKM. Antara lain, pengelolaan dan pendistribusian produk UMKM melalui unit usaha koperasi anggota PPLI, yaitu PIX Express.

    Di sela pembukaan PIX Express di kawasan Juanda Surabaya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPLI, Dedi Haris mengatakan, PPLI telah menjalin kemitraan dengan beberapa asosiasi terkait UMKM.

    “Kemitraan strategis tersebut sebagai komitmen kami untuk mendukung pengembangan dan pendistribusian produk UMKM di Indonesia,” ujar Dedi, Minggu (27/4/2025).

    Dedi mengungkapkan, melalui penggabungan kekuatan logistik dan jaringan distribusi yang luas, PPLI berharap dapat membantu UMKM dalam menjangkau pasar yang lebih luas.

    “Dan meningkatkan daya saing mereka di kancah nasional maupun internasional,” imbuhnya.

    Adapun asosiasi yang telah menjalin kemitraan antara lain, Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), GANAS XI (Online Marketer Group), Generasi Emas Indonesia (Gesid), dan Desa Export.(eka)

  • Rumah BUMN SIG Dukung Pemasaran Hasil Produksi UMKM Rembang

    Rumah BUMN SIG Dukung Pemasaran Hasil Produksi UMKM Rembang

    JATIMPEDIA, Jakarta – Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Kabupaten Rembang (RB Rembang) yang dikelola oleh anak usahanya, PT Semen Gresik, pada bulan Ramadan 2025 ini terus berupaya membantu peningkatan daya saing UMKM, terutama untuk memasarkan hasil produksi UMKM selama Ramadan 2025.

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, penjualan beragam hasil produksi UMKM yang sudah dikemas dalam bentuk hampers ini merupakan program tahunan yang dijalankan secara rutin menjelang perayaan Idulfitri. Masyarakat dapat membelinya di Galeri RB Rembang, maupun secara daring melalui platform digital seperti WhatsApp dan e-commerce milik RB Rembang.

    Sebanyak 173 UMKM binaan RB Rembang yang terlibat dalam program ini bergerak di bidang makanan, minuman, fesyen, batik, hingga kerajinan tangan. Seluruh produk yang ditampilkan dalam hampers ini telah melewati proses kurasi secara menyeluruh untuk memastikan mutu dan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan pasar.

    “Alhamdulillah, program tahunan ini selalu mendapat sambutan positif yang terlihat dari jumlah pesanan masyarakat. Ini menjadi motivasi bagi SIG untuk menciptakan program-program lain yang lebih kreatif dan inovatif untuk mendongkrak penjualan produk UMKM, serta dengan dukungan yang berkelanjutan, menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah,” ujar Vita Mahreyni.

    Pemilik usaha makanan ringan dengan merek Keriyes, Widya Wijaya (41 tahun) merasakan dampak positif lantaran produk-produknya turut serta dalam program tersebut. Produk Keriyes seperti krispi teri nasi, krispi cumi, rengginang ketawa, krispi rumput laut, dan amplang bandeng menjadi salah satu produk terlaris dalam program tersebut.

    “Selama Ramadan tahun ini, saya bisa menjual produk Keriyes hingga sekitar Rp5,5 juta. Alhamdulillah, cukup membantu penjualan di momen jelang Idulfitri kemarin,” ujar Widya Wijaya.

    Pria asal Desa Pangkalan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang ini mengaku kehadiran RB Rembang memberikan banyak manfaat bagi pengembangan usahanya.

    “Peran RB Rembang cukup  signifikan dalam pengembangan Keriyes. Selain pendampingan dan pelatihan, masih ada studi
    banding ke RB lain. Sehingga bisa meningkatkan daya saing, akses pasar dan penjualan juga semakin luas. Kami juga berkesempatan ikut serta dalam pameran seperti Bazar UMKM di Sarinah pada tahun 2023 lalu,” imbuh Widya Wijaya. (raf)

  • CFD Pare Kediri Kembali Aktif, Tingkatkan Ekonomi UMKM

    CFD Pare Kediri Kembali Aktif, Tingkatkan Ekonomi UMKM

    JATIMPEDIA, Kediri – Setelah sempat vakum saat momen Ramadan 1446 Hijriah, kegiatan Car Free Day (CFD) di sepanjang jalan PB. Sudirman, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, kembali aktif. Keberadaan CFD sangat membantu menambah peningkatan ekonomi UMKM khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Pare Kabupaten Kediri dan sekitarnya.

    Abdul Muis, Penjual Donat Kentang (Donken), yang sejak tahun 2018 berjualan di acara Car free Day (CFD), Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Minggu (13/04/2025), menyampaikan tetap konsisten berjualan di CFD, setiap hari Minggu dengan omset rata-rata hampir Rp300.000, mulai berjualan dari pukul 06.00 wib hingga pukul 09.00 WIB saat waktu CFD selesai.

    “Alhamdulillah adanya CFD ini sedikit banyak membantu UMKM para Pedagang Kaki Lima (PKL) khusunya masyarakat pare dan sekitarnya. Alhamdulillah bisa menaikkan ekonomi para PKL, yang biasanya Minggu sekolah libur dengan CFD ini masih bisa tetap jualan. Jadi ya tetap konsisten tetap berjualan di CFD ini,” ujarnya.

    Ia menambahkan untuk produk donat kentang yang dijual yaitu harga Rp1.000 per pcs dengan berbagai pilihan varian rasa. Sementara Ismi salah satu pembeli donat kentang jualan Abdul Muis mengatakan selain harga murah, donat yang dijual juga empuk sangat cocok untuk anak-anak.

    “tadi beli empat buat anak-anak senang donat dan kue-kue, enak sih empuk nggak keras cocol buat anak-anak yang suka cokelat,” katanya.

    Abdul Muis atau yang biasa di panggil Mbah Dul, menambahkan dengan adanya kenaikan bahan pokok saat ini sangat berpengaruh dengan biaya produksi donat. Untuk menaikan harga donat ia belum dapat melakukan, karena setiap hari berjualan dengan sasaran utama anak sekolah.

    Sehingga untuk menyiasatinya yaitu dengan tidak mengurangi kualitas namun memperkecil ukuran donat yang dijual. (sat)

  • Kemenperin Sebut Penjualan Produk Manufaktur Menurun Lebaran Tahun Ini

    Kemenperin Sebut Penjualan Produk Manufaktur Menurun Lebaran Tahun Ini

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Perindustrian menyebut tidak terjadi lonjakan permintaan produk-produk manufaktur pada momen Lebaran dan liburan tahun ini. Penurunan disebabkan daya beli masyarakat yang menurun dan membanjirnya produk impor.

    “Berdasarkan laporan perusahaan industri,  penjualan produk makanan dan minuman, serta produk tekstil misalnya, penjualannya menurun menjelang Lebaran. Penurunan disebabkan karena pelemahan daya beli masyarakat,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief dalam keterangannya di Jakarta.

    Menurutnya, penurunan permintaan produk manufaktur periode Ramadan dan Lebaran juga tercermin dari laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI). IKI bulan Maret 2025 berada di angka 52,98, turun tipis 0,17 poin dibandingkan IKI bulan Februari.

    Penurunan IKI beriringan dengan penurunan Purchasing Manager’s Index IPMI) manufaktur Indonesia bulan Maret 2025. Meski masih di level ekspansif 52,4 poin, namun angkanya turun dibandingkan PMI manufaktur bulan Februari yang sebesar 53,6 poin.

    Febri mengatakan momentum Lebaran dan liburan setelahnya menjadi penahan agar PMI manufaktur tidak turun lebih dalam lagi. “Sehingga para pelaku industri masih menyampaikan optimisme yang tinggi dalam menjalankan usaha di Indonesia,” ucap Febri.

    Meski menurun, PMI manufaktur Indonesia berdasarkan data S&P Global, masih lebih tinggi dari PMI manufaktur sejumlah negara. Tiongkok berada di 51,2, Vietnam 50,5, Thailand 49,9, Taiwan 49,8, Amerika Serikat 49,8 dan Jepang 48,3.

    “Di ASEAN, hampir semua negara PMI manufakturnya menurun di bulan Maret. Bahkan beberapa negara PMI nya masih mengalami kontraksi,” ujar Febri.

    Dia juga mengatakan penyebab lain yang membuat PMI manufaktur Indonesia sulit naik lebih tinggi di bulan Maret 2025. Salah satunya adalah belum optimalnya pengendalian produk impor murah di pasar domestik.

    “Ketika pasar domestika dibanjiri produk impor barang jadi, akan mengakibatkan tekanan yang berat pada sisi permintaan domestik. Bahkan, (ini-red) bisa mengancam pendapatan rumah tangga untuk 19 juta pekerja di sektor manufaktur,” kata Febri.

    Saat ini, kinerja industri manufaktur Indonesia masih sangat bergantung pada pasar domestik. Hampir 80 persen produk manufaktur dijual di pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, swasta, dan rumah tangga.

    “Jika manufaktur memiliki kinerja baik, maka pendapatan dari 19 juta rakyat Indonesia yang bekerja pada sektor manufaktur juga ikut naik. Hal sebalikny akan terjadi jika pasar domestik dibanjiri produk impor,” kata Febri lagi.

    Kemenperin berupaya melindungi sektor manufaktur dalam negeri melalui kebijakan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kebijakan tersebut termasuk memberlakukan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    “Pemerintah juga mendorong penerapan kebijakan pembatasan impor melalui non-tariff measures (kebijakan non-tarrif). Hal ini diharapkan dapat menekan laju produk impor yang berpotensi merugikan industri lokal,” ucap Febri menutup keterangannya. (raf)

  • PLN Fasilitasi Penjualan dan UMKM Naik Kelas

    PLN Fasilitasi Penjualan dan UMKM Naik Kelas

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT PLN (Persero) menghadirkan Power UMK Hub di PLN Kantor Pusat sebagai ruang baru bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk berkembang dan memperluas pasar.

    Diresmikan pada Jumat (21/2), inisiatif ini mendapat apresiasi dari Kementerian BUMN sebagai langkah konkret dalam memberikan akses pelatihan, pendampingan, serta pemasaran bagi UMK binaannya.

    Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa kehadiran Power UMK Hub berperan penting dalam mendukung pengembangan pasar UMK sekaligus meningkatkan daya saing mereka.

    “Ada pertanyaan dari UMK, bagaimana produknya bisa dibeli oleh PLN. Dengan ini paling tidak sudah bisa menjawab. Jadi dengan _space_ seperti ini, temen-temen bisa membeli dan UMK bisa menjual produknya di sini, semoga produknya dibutuhkan oleh karyawan. Terima kasih kepada PLN yang sudah menyediakan tempat yang bagus banget, keren,” ucap Arya.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pihaknya terus mendukung keberadaan UMK untuk mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia. Kehadiran Power UMK Hub pun memiliki peran krusial dalam memperkuat aspek hilir, terutama dalam penyerapan produk-produk dari UMK binaan PLN yang telah mendapatkan berbagai pelatihan pengembangan serta dukungan peralatan.

    “UMK adalah tulang punggung ekonomi nasional. Melalui inisiatif seperti Power UMK Hub ini, PLN tidak hanya menyediakan energi listrik yang andal, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam pemberdayaan usaha kecil agar lebih inovatif, kompetitif, dan berdaya saing di pasar nasional maupun global,” jelas Darmawan.

    Executive Vice President (EVP) Komunikasi dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, merinci bahwa Power UMK Hub menampilkan 671 produk dari 43 UMK binaan PLN, yang dikurasi dan ditampilkan secara bergantian. Setiap produk membawa cerita unik dari daerah asalnya, mencerminkan semangat inovasi dan keberagaman budaya Indonesia.

    “Di sini, para pelaku UMK tidak hanya mendapatkan akses ke berbagai sumber daya, tetapi juga kesempatan untuk berkolaborasi dengan komunitas yang lebih luas. Ini adalah bukti nyata keberpihakan PLN dalam mendukung UMK untuk naik kelas,” ungkap Gregorius.

    Power UMK Hub menampilkan produk yang berasal dari Rumah BUMN Gunung Kidul, Rumah BUMN Pacitan, Rumah BUMN Blitar, serta HUB UMK Jaya dan nantinya akan bergantian dengan Rumah BUMN lainnya. Menariknya, tidak hanya produk yang dipamerkan, desain dan material _booth_ Power UMK Hub juga mengusung prinsip keberlanjutan. Pengelolaan _booth_ ini menggunakan 320 kilogram sampah plastik daur ulang, termasuk tutup botol, botol _skincare_, dan botol body lotion yang dikelola oleh UMK binaan PLN.

    “Kami ingin memastikan bahwa dukungan terhadap UMK tidak hanya dari sisi pemasaran, tetapi juga bagaimana bisnis mereka dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan,” tutup Gregorius.

    PLN mengusung agenda Transformasi 2.0 dengan visi menjadi Top 500 Global Company dan menjadi pilihan nomor 1 bagi pelanggan untuk Solusi Energi melalui upaya pertumbuhan usaha, implementasi digitalisasi secara end to end, menjalankan transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE), serta menghadirkan proses bisnis dengan SDM berkelas dunia. (cin)

  • Pemkab Sumenep Fasilitasi Pemasaran Pebisnis UMKM

    Pemkab Sumenep Fasilitasi Pemasaran Pebisnis UMKM

    JATIMPEDIA, Sumenep  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, memfasilitasi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah itu dengan menyediakan sarana pemasaran khusus berupa Mall UMKM.

    Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan Mall UMKM yang disediakan pemkab untuk para pelaku usaha itu terletak di depan Kraton, Sumenep.

    “Mall itu mampu menampung hasil produksi UMKM warga Sumenep yang selama ini biasa hanya dipasarkan di beberapa pasar tradisional,” katanya di Sumenep, Selasa.

    Selain menyediakan tempat pemasaran khusus, lanjutnya, Pemkab Sumenep juga terus mendorong para pelaku UMKM di wilayah itu melakukan pemasaran secara daring.

     

    Pemkab membentuk tim khusus untuk memberikan bimbingan berupa petunjuk teknik pemasaran di berbagi platform media sosial dan media daring.

    “Dengan cara seperti itu, kami yakin, usaha  di Sumenep ke depan akan lebih baik,” katanya.

     

    Sebab, sambung dia, pada era saat ini pola pemasaran tidak cukup hanya dilakukan secara manual, namun juga membutuhkan dukungan teknologi informasi.

    “Selain itu memanfaatkan momentum dengan membaca hal-hal yang berpotensi dalam jual beli perlu juga dilakukan,” katanya.

     

    Karena itu, lanjut Fauzi, Mall UMKM yang dibangun Pemkab Sumenep berada tidak jauh dari Kraton Sumenep, karena objek wisata budaya itu, banyak dikunjungi wisatawan dari luar Madura.

     

    Hal lain yang juga dilakukan Pemkab Sumenep dalam berupaya mendorong kemajuan ekonomi dengan memberikan bantuan dan dana hibah kepada pelaku UMKM.

    “Kalau penyediaan sarana dan prasarana seperti Mall UMKM ini berorientasi pada upaya peningkatan penjualan di lapangan, sedangkan bantuan berupa hibah untuk kesejahteraan pelaku usaha, terutama yang belum cukup modal,” katanya.

    Sementara itu total jumlah pelaku UMKM di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini sebanyak, 282.071 orang, tersebar di berbagai sektor, antara lain pengolahan dan perdagangan. (sat)

  • UMKM Binaan Pertamina Raih Transaksi Lebih Rp4,2 Miliar di INACRAFT 2025

    UMKM Binaan Pertamina Raih Transaksi Lebih Rp4,2 Miliar di INACRAFT 2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – The International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 resmi berakhir dengan pencapaian besar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pertamina. Selama lima hari penyelenggaraannya, 5 – 9 Februari 2025, UMKM binaan Pertamina mencatatkan transaksi lebih dari Rp 4,2 miliar, naik sebesar 42% dari ajang INACRAFT sebelumnya, yang digelar pada Oktober 2024.

    Prestasi ini semakin diperkuat dengan penghargaan Pertamina sebagai Best Booth INACRAFT 2025 kategori Dinas/ BUMN/ Kementerian. Dengan booth yang menampilkan konsep inovatif, ramah lingkungan, dan mengusung nilai keberlanjutan serta kurasi produk sesuai tema, booth UMKM binaan Pertamina ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung serta buyer nasional dan internasional.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan, keberhasilan UMKM binaan Pertamina di INACRAFT 2025 membuktikan bahwa produk lokal memiliki daya saing tinggi dan dapat bersaing di pasar internasional.

    “Tidak hanya meraih transaksi lebih dari Rp4,2 miliar, tetapi juga apresiasi terhadap booth Pertamina menjadi semangat bagi kami dalam mendukung pengembangan UMKM agar semakin mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Pada INACRAFT 2025, Pertamina melibatkan 18 UMKM binaan dari sektor industri kreatif, 12 UMKM Co-Branding (pendampingan UMKM mandiri), dan 4 UMKM kuliner. Partisipasi UMKM ini diharapkan juga berdampak positif untuk pengembangan UMKM, dalam hal perluasan pasar, meningkatkan daya saing, serta membuka peluang ekspor.

    Selain transaksi langsung, UMKM juga mendapatkan pesanan dalam jumlah besar dari buyer domestik dan internasional. Selain itu, juga menjalin kemitraan strategis dengan pelaku usaha lainnya, membuka peluang ekspansi yang lebih luas.

    Keikutsertaan di INACRAFT 2025 membawa dampak besar bagi para pelaku UMKM. Salah satu peserta, Al Aqshal, produsen busana muslim asal Tasikmalaya, mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya.

    “Bergabung dengan UMKM binaan Pertamina benar-benar memberikan dampak besar bagi usaha kami. Melalui INACRAFT 2025, kami tidak hanya berhasil meningkatkan penjualan, tetapi juga mendapatkan mitra bisnis baru, termasuk peluang ekspor. Terima kasih kepada Pertamina yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan luar biasa ini,” ujar Nining Suminar.

    UMKM lainnya, Seashell Indonesia, yang menampilkan produk kulit kerang khas Situbondo, juga merasakan manfaat besar dari pameran ini.

    “Antusiasme pengunjung luar biasa, produk kami laku keras, bahkan ada buyer dari luar negeri yang tertarik untuk kerja sama jangka panjang. Ini adalah kesempatan emas yang tidak akan kami lewatkan,” kata Hary Soerijanto Pemilik Seashell.

    Pengembangan UMKM menjadi salah satu langkah Pertamina dalam mendorong tercapainya Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur. Melalui berbagai program pembinaan, Pertamina berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM agar dapat berkembang, berdaya saing tinggi, serta berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. (raf)

  • Kimia Farma Dorong UMKM Binaan Naik Kelas di INACRAFT 2025

    Kimia Farma Dorong UMKM Binaan Naik Kelas di INACRAFT 2025

    JATIMPEDIA,  Jakarta  – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memperkuat komitmennya dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan berpartisipasi di INACRAFT 2025, pameran industri kerajinan terbesar di Indonesia hingga Asia Tenggara.

    INACRAFT 2025 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5-9 Februari 2025. Mengusung tema “From Smart Village to Global Market”, acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda.

    Berlokasi di Booth No.1-4 Assembly Hall JCC, Kimia Farma berkolaborasi dengan PT Bio Farma (Persero) untuk memperkenalkan karya seni lokal UMKM binaannya. Ajang ini menjadi platform penting bagi UMKM untuk memperluas pasar baik di tingkat nasional maupun internasional.

    Keikutsertaan Bio Farma Group dalam INACRAFT 2024 juga sebagai dukungan nyata terhadap Asta Cita dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

    Pada tahun 2025, Kimia Farma mengikutsertakan empat UMKM binaan terpilih yaitu produk fashion and craft “Moonlight” dan “La Rose” yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, produk fashion ethnic “JofanRa” dari Bandung, dan “Batik Ismoyo” yang berasal dari Jakarta.

    Pada kesempatan tersebut, UMKM binaan Kimia Farma juga dikunjungi oleh Tina Astari selaku Ketua Bidang Kemitraan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) 2024-2029.

    “Kami para pelaku UMK telah mendapatkan pembinaan dari Kimia Farma dalam pengembangan usaha, salah satunya difasilitasi dalam pameran INACRAFT ini,” ujar Sulistiani pemilik Batik Ismoyo.

    Pembinaan UMKM menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kimia Farma untuk mengembangkan, mendampingi, hingga mempromosikan UMKM binaan agar dapat berdaya saing dan mandiri.

    Di samping dapat meningkatkan brand awareness produk, keikutsertaan UMKM binaan Kimia Farma dalam INACRAFT 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi UMKM dalam ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga dapat membantu pertumbuhan UMKM agar naik kelas. (raf)

  • SIG dan Rumah BUMN Dorong UMKM Berkembang di Pameran INACRAFT 

    SIG dan Rumah BUMN Dorong UMKM Berkembang di Pameran INACRAFT 

    JATIMPEDIA, Jakarta – Di tengah kesibukan pameran INACRAFT 2025, ada satu tempat yang wajib dikunjungi, yaitu booth Rumah BUMN. Di sini, pengunjung bisa menyaksikan langsung produk kreatif unggulan dari UMKM Indonesia yang siap bersaing di pasar global.

    Melalui booth ’Rumah BUMN’ di INACRAFT 2025, sebanyak 14 BUMN berpartisipasi, melibatkan 52 UMKM binaan mereka dari berbagai kategori, seperti fashion, kerajinan tangan, dan aksesoris, serta menghadirkan 149 jenis produk unggulan yang siap menembus pasar internasional.

    Meramaikan INACRAFT 2025 yang berlangsung hingga 9 Februari 2025, booth Rumah BUMN terletak di area Main lobby dan Assembly Hall JICC (Jakarta International Convention Center), menjadi tempat menarik bagi pengunjung untuk berbicara langsung dengan pengrajin, mengetahui proses pembuatan produk, dan membeli produk langsung dari pengusaha lokal.

    Selain produk-produk dari UMKM binaan, agenda lain yang diusung adalah aktivasi untuk pengunjung. Di INACRAFT 2025 Rumah BUMN menghadirkan berbagai Mini Event yang menarik. Setiap harinya, pengunjung dapat menikmati serangkaian kegiatan interaktif, seperti workshop dan demonstrasi produk dari berbagai BUMN yang berpartisipasi.

    Tema yang diangkat beragam, mulai dari Batik Lasem oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), merajut tas bersama Perumnas, ecoprint pada media kain oleh PTPN IV, hingga patchwork tissue pouch dengan Bank BTN. Aktivitas tersebut memberikan pengalaman langsung bagi pengunjung untuk berinteraksi dengan pengrajin, mempelajari proses pembuatan produk, dan membeli produk langsung dari pengusaha lokal.

    Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, UMKM dan BUMN adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. BUMN tidak hanya berfokus pada pertumbuhan korporasi, tetapi juga berperan aktif membantu UMKM Indonesia agar semakin berkembang dan tangguh di pasar nasional serta internasional dalam mendukung ekonomi kerakyatan.

    ”Kementerian BUMN memiliki peran besar dalam membantu memajukan UMKM di Indonesia. Kami terus mendorong UMKM untuk berkembang melalui berbagai program dan kerja sama dengan lembaga lain,” ujarnya.

    Sebagai BUMN yang mendukung kemajuan dan pengembangan UMKM Indonesia, SIG secara konsisten memberikan pendampingan secara menyeluruh dan berkelanjutan kepada UMKM, salah satunya dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai pameran untuk memperluas jangkauan pemasaran produk. Dalam pameran INACRAFT 2025, SIG memfasilitasi dua UMKM binaannya yang bergerak di bidang fashion Nusantara yaitu Hastadana Batik Tulis Lasem dan Saleen.

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, termasuk dalam hal fashion. Indonesia tercatat memiliki beragam wastra (kain tradisional), mulai dari batik, tenun, songket, ulos, dan lain-lain. Keikutsertaan dua UMKM binaan SIG yaitu Batik Tulis Lasem Hastadana dan Saleen dalam pameran INACRAFT 2025 merupakan bagian dari upaya mempromosikan wastra nusantara kepada masyarakat.

    ”Wastra Indonesia bukanlah sekadar kain, tetapi sebuah identitas kebanggaan bangsa. Kreativitas UMKM binaan SIG dalam memadukan wastra indonesia dengan tren fashion kekinian diharapkan menumbuhkan rasa bangga dan menarik minat masyarakat, utamanya generasi muda. Melalui pameran INACRAFT 2025, SIG berharap fashion nusantara akan lebih dikenal luas oleh masyarakat bahkan mendunia, serta dapat menghidupkan industri kreatif di tanah air,” kata Vita Mahreyni.

    Melalui Rumah BUMN, dengan memberikan kesempatan berpartisipasi, SIG berupaya membantu para pengusaha lokal agar lebih siap bersaing di pasar internasional melalui pembinaan yang lebih baik dan akses pasar yang lebih luas. Keberhasilan UMKM binaan BUMN ini adalah cerminan nyata dari kontribusi besar BUMN terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. (raf)

  • SIG Dukung Kementerian BUMN Bawa UMKM Naik Kelas

    SIG Dukung Kementerian BUMN Bawa UMKM Naik Kelas

    JATIMPEDIA,  Jakarta – Kementerian BUMN kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

    Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan ekonomi mandiri dan berkelanjutan. Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan pentingnya pelatihan dan pengembangan keterampilan sebagai langkah strategis untuk memperkuat daya saing UMKM di tingkat nasional maupun global.

    Kegiatan pelatihan “UMKM Naik Kelas” yang digelar di Kota Semarang merupakan bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk mendorong transformasi UMKM, dan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional. Aplikasi ini dirancang untuk memfasilitasi pengelolaan dan pengembangan UMKM, membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta merespons tren pasar dengan lebih cepat. Selain itu, Naksir UMKM juga memudahkan pemangku kepentingan dalam memantau kemajuan UMKM dan membangun kolaborasi antarpelaku usaha.

    “Selama lima tahun terakhir, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, menyelenggarakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah. Dari pengalaman tersebut, kami menyadari bahwa langkah pertama untuk membantu UMKM naik kelas adalah memahami di level mana mereka berada. Oleh karena itu, kami mengembangkan aplikasi Naksir UMKM untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan,” ujar Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, dalam sambutannya pada acara tersebut.

    Pelatihan yang diselenggarakan di Grasia Convention Semarang ini diikuti oleh 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN dan 30 fasilitator Jawa Tengah. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Kementerian BUMN dalam memberikan dukungan konkret kepada UMKM, khususnya di daerah.

    “Saat ini, fokus kami adalah mengembangkan program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu UMKM naik kelas. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga strategi ekspansi bisnis,” jelas Arya.

    Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan berdasarkan pilar-pilar ESG (Environmental, Social, and Governance), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung inisiatif Kementerian BUMN untuk mewujudkan visi ekonomi Presiden Prabowo yang mandiri dan berkelanjutan melalui Pelatihan UMKM Naik Kelas. Dalam kegiatan tersebut, SIG mengikutsertakan 3 fasilitator dan 5 UMKM binaan yang bergerak di bidang fesyen dan kuliner.

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kegiatan Pelatihan UMKM Naik Kelas sejalan dengan semangat dan inisiatif SIG untuk terus memajukan UMKM melalui program pendampingan secara menyeluruh dan berkelanjutan, termasuk UMKM yang berada di bawah naungan Rumah BUMN SIG di Rembang, Jawa Tengah. Program pendampingan di antaranya difokuskan pada pengembangan produk, perluasan akses pasar, hingga pemanfaatan teknologi digital. 

    “SIG telah melahirkan banyak pengusaha lokal yang sukses mengembangkan bisnisnya sehingga turut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan membantu pemerintah mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaaan. Sejak beroperasi pada 17 Agustus 2020, RB Rembang telah berhasil mendampingi 495 UMKM dan berkontribusi dalam penyerapan hingga 1.869 tenaga kerja lokal. RB Rembang juga berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp 4,62 miliar selama 4 tahun berdiri,” kata Vita Mahreyni.

    Materi pelatihan yang disampaikan dalam kegiatan Pelatihan UMKM Naik Kelas meliputi berbagai aspek krusial bagi pengembangan UMKM, di antaranya Pelatihan NIB, PIRT, dan Sertifikasi Halal oleh Afifah Puji Hastuti (PT Surveyor Indonesia); Optimalisasi Pengelolaan Keuangan UMKM oleh Muhammad Irvan (Analis Deputi Direktur Pengawasan Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah); dan Branding & Penggunaan WhatsApp Business oleh Agung Pambudi (Ecosystem Manager Impala Network).

    Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari sejumlah BUMN terkemuka, seperti PLN, Pertamina, BRI, SIG, BNI, dan Mandiri. Ke depan, Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang lebih komprehensif kepada UMKM, baik melalui program pelatihan, pendampingan, maupun fasilitasi akses pasar dan pembiayaan.

    Dengan adanya program ini, Kementerian BUMN berharap dapat memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi nasional, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo. (raf)