Tag: #PertaminaPatraNiagaJatimbalinus

  • Pertamina Patra Niaga Hadirkan Kampung Eco-Briket di Kabupaten Tuban

    Pertamina Patra Niaga Hadirkan Kampung Eco-Briket di Kabupaten Tuban

    JATIMPEDIA,  TubanPertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal Tuban menghadirkan inovasi eco-briket di Tuban, Jawa Timur, melalui peluncuran Kang Ebit atau Kampung Eco-Briket sebagai upaya keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

    “Ini inovasi sosial dan lingkungan yang mengubah limbah organik seperti siwalan dan batok kelapa menjadi briket ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi, di Surabaya, Senin.

    Ahad mengatakan program yang diperkenalkan oleh Fuel Terminal Tuban tersebut berfokus pada pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan tujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

    Ia menuturkan program ini sejalan dengan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kelestarian lingkungan, karena dengan pengelolaan limbah yang baik maka dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan sekitar.

     

    Dia berharap Kang Ebit akan menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan di sektor energi khususnya dalam penanganan limbah B3 serta memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

    “Masyarakat dapat mengembangkan ekonomi kreatif dan pelestarian lingkungan melalui pemberdayaan ini,” ujarnya lagi.

    Fuel Terminal Manager Tuban Rahmad Febriadi menjelaskan, Kang Ebit lahir dari kepedulian terhadap dua isu besar yang saling berkaitan di antaranya persoalan limbah rumah tangga dan keterbatasan akses ekonomi masyarakat rentan.

    Kang Ebit memanfaatkan limbah lokal yang melimpah terutama limbah siwalan yang merupakan hasil olahan khas masyarakat wilayah Tuban serta batok kelapa yang kerap terbuang.

    Program Kang Ebit kemudian berhasil mengolah bahan-bahan tersebut menjadi briket berkualitas yang telah dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.

     

    “Kami percaya bahwa solusi terhadap tantangan sosial dan lingkungan harus datang dari akar rumput dan Kang Ebit adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi dan inovasi bisa membawa dampak positif yang luas,” ujar Rahmad.

    Melalui Kang Ebit, Pertamina menggandeng kelompok-kelompok rentan, seperti ibu rumah tangga, lansia produktif, hingga pemuda tidak produktif.

    Mereka dilatih dalam proses produksi briket mulai dari pengumpulan bahan baku, pengolahan, pencetakan, hingga pengemasan, dan pemasaran.

    Hasilnya, para anggota kelompok kini memiliki keterampilan baru serta penghasilan tambahan yang stabil dan berkelanjutan.

     

    Hingga pertengahan 2025, program Kang Ebit telah memproduksi hingga 14 ton briket setiap bulannya dengan distribusi yang telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.

    Permintaan terhadap briket eco-friendly ini pun terus meningkat baik dari sektor rumah tangga maupun pelaku UMKM yang membutuhkan sumber energi alternatif yang hemat, bersih, dan efisien.

    Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Tuban Alek Mashadi menambahkan, program Kang Ebit merupakan inovasi yang unik sebagai langkah konkret dalam mendukung energi terbarukan dan pemanfaatan limbah secara berkelanjutan.

    “Kehadiran briket ramah lingkungan ini tidak hanya memberikan solusi alternatif terhadap bahan bakar fosil, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal,” kata Alek. (eka)

  • Pertamina Kelola Desa Energi Berdikari di Besakih Bali

    Pertamina Kelola Desa Energi Berdikari di Besakih Bali

    JATIMPEDIA,  Karangasem – PT Pertamina (Persero), melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal (IT) Manggis, menginisiasi Program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Besakih Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendorong kemandirian energi dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dan energi bersih.

    Desa Besakih, sebagai destinasi unggulan di Pulau Bali, dipilih menjadi lokasi DEB karena memiliki kawasan hutan desa yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Maha Wana Basuki.

    Melalui kolaborasi tersebut, menurut Heppy, masyarakat sekitar tak hanya melakukan penghijauan, namun juga mengembangkan produk-produk berbasis hasil hutan dan ekowisata berbasis nilai-nilai lokal seperti Tri Hita Karana.

     

    Dalam implementasinya, DEB Besakih yang diresmikan pada Jumat (11/7/2025), dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp dan menggunakan baterai penyimpanan 20 kWh.

    Energi yang dihasilkan dimanfaatkan untuk mendukung operasional ekstraktor madu otomatis dan penerangan di kawasan wisata camping.

    “Program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dengan potensi peningkatan pendapatan hingga Rp123 juta per bulan dari sektor pariwisata dan hasil hutan nonkayu,” ujar Heppy.

    Ketua LPHD Mahawana Besakih I Nyoman Artana sekaligus “local hero” Pertamina menyampaikan Hutan Desa Besakih dikelola dengan mengedepankan aspek keseimbangan lingkungan, karena lokasi ini disebut Huluning Bali Rajya, yang berarti hulunya Pulau Bali.

    Tentu, lanjutnya, mengelola lingkungan harus dimulai dari hulu, yaitu Besakih.

    “Apabila lokasi ini tidak dipelihara dengan baik maka akan mempengaruhi potensi bencana alam dan perubahan iklim di Bali,” ucap Nyoman.

    Heppy menambahkan kehadiran DEB Besakih menegaskan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mendukung transisi energi dan penguatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

    Pada 2024, Pertamina Patra Niaga telah menjalankan 24 Program DEB di seluruh Indonesia, dan jumlahnya akan terus bertambah pada 2025, termasuk dengan hadirnya DEB Besakih ini.

    “Program DEB adalah wujud nyata kontribusi kami dalam mendorong desa mandiri energi, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara berkelanjutan,” ujar Heppy.

    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan di wilayah Bali, Pertamina Patra Niaga telah menginisiasi dua program DEB, yaitu di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan dan Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara.

    “Program DEB Serangan mengedepankan konservasi penyu berbasis masyarakat, dilengkapi dengan PLTS hybrid off grid 8,72 kWp dan 10 kWh energy system yang membantu penerangan kawasan konservasi, pemeliharaan penyu rescue, penanganan kesehatan penyu dengan alat medis listrik, inkubator tukik berbasis solar cell (Batosay) dan kegiatan edukasi pelestarian penyu dilindungi,” terang Ahad.

    Sementara itu, Program DEB Uma Palak di Kelurahan Peguyangan mendukung urban farming terintegrasi yang dikelola oleh kelompok tani Uma Palaki.

    Dengan memanfaatkan PLTS 21 kWp, program tersebut meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung edukasi wisata agroekologi.

     

    Dampaknya, kelompok tani mengalami peningkatan hasil panen, pertumbuhan UMKM berbasis olahan hasil kebun, dan peningkatan pendapatan masyarakat.

    “Kedua program DEB ini menjadi bukti nyata bahwa energi bersih tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi, tetapi juga mampu menciptakan efek ganda bagi kesejahteraan warga,” sebut Ahad.

    Melalui Program DEB, Pertamina Patra Niaga tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, namun juga menciptakan “multiplier effect” berupa peningkatan kesejahteraan, edukasi energi, dan pertumbuhan ekonomi desa berbasis keberlanjutan. (cin)

  • Ponpes Gontor Jadi Percontohan Penggunaan LPG Tepat Sasaran

    Ponpes Gontor Jadi Percontohan Penggunaan LPG Tepat Sasaran

    JATIMPEDIA, Ponorogo  – Upaya mendorong penggunaan energi bersih dan tepat sasaran terus dilakukan pemerintah melalui berbagai inisiatif. Salah satunya datang dari Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus yang menggandeng Pondok Pesantren Darussalam Gontor di Ponorogo untuk menjadi percontohan penggunaan LPG non subsidi yang sesuai peruntukan.

    Selama ini, LPG telah menjadi kebutuhan vital di rumah tangga dan sektor usaha mikro. Pemerintah pun telah menetapkan skema subsidi untuk LPG 3 kg yang diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu. Namun dalam praktiknya, distribusi subsidi ini kerap tidak tepat sasaran. Banyak pelaku usaha kecil dan institusi besar masih memanfaatkan LPG subsidi karena kemudahan akses dan keterbatasan informasi.

    Melihat realita tersebut, Pertamina berupaya menjembatani kesenjangan pemahaman dan akses dengan merancang program kolaboratif yang menyasar institusi pendidikan berbasis pesantren. Pilihan jatuh kepada Pondok Pesantren Darussalam Gontor, salah satu pesantren terbesar dan tertua di Indonesia, yang memiliki banyak unit usaha di dalamnya.

    Unit usaha di pesantren Gontor meliputi laundry, rumah sakit, pabrik roti dan minuman, hingga dapur umum. Seluruh kegiatan tersebut memerlukan suplai LPG dalam jumlah besar. Namun, selama ini, pesantren kerap mengalami kesulitan dalam mendapatkan LPG non subsidi sehingga sesekali masih menggunakan LPG 3 kg subsidi yang sebenarnya tidak diperuntukkan bagi lembaga seperti pesantren.

    Merespons kondisi tersebut, Pertamina melakukan pendekatan dan edukasi sejak tahun lalu. Hasilnya, lahirlah komitmen dari manajemen pesantren untuk beralih sepenuhnya menggunakan LPG non subsidi, yakni Bright Gas, demi mendukung kebijakan energi yang lebih adil dan berkelanjutan.

    “Gontor saat ini tidak hanya menjadi pengguna LPG non subsidi, tetapi juga telah memiliki outlet resmi di dalam area pesantren. Ini memudahkan akses, mengurangi biaya operasional, dan sekaligus membuka peluang usaha baru,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

    Menurut Ahad, keberadaan outlet Bright Gas di dalam pesantren memberikan dampak ganda. Selain memenuhi kebutuhan internal, outlet tersebut juga melayani masyarakat sekitar. Hal ini menjadi bentuk kontribusi nyata pesantren dalam menjaga distribusi energi yang lebih merata dan tepat sasaran.

    Sebagai bentuk komitmen awal, Pertamina juga melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pengurus pesantren tentang perbedaan LPG subsidi dan non subsidi. Langkah ini membuahkan hasil positif. Saat ini, seluruh lini usaha pesantren telah menggunakan Bright Gas dengan varian tabung 5,5 kg, 12 kg, hingga 50 kg.

    Pengurus Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Dani Zakaria, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, program ini tidak hanya memudahkan pesantren dalam memperoleh LPG, tetapi juga menyadarkan mereka akan pentingnya menggunakan LPG secara bijak dan sesuai regulasi.

    “Sejak program ini berjalan, kami merasa sangat terbantu. Bukan hanya dari sisi operasional, tapi juga dari sisi wawasan. Kami paham sekarang siapa yang berhak menerima subsidi dan siapa yang seharusnya tidak,” kata Dani.

    Keberhasilan Gontor menjadi percontohan pun mendorong Pertamina untuk memperluas program ke pesantren lain. Saat ini, program serupa telah direplikasi di Pondok Pesantren Lirboyo dan akan terus dikembangkan ke wilayah lain di Jawa Timur dan sekitarnya.

    Ahad berharap, kolaborasi antara Pertamina dan pesantren ini dapat menjadi gerakan bersama dalam menjaga ketepatan distribusi subsidi energi. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan LPG. Gunakan sesuai hak dan peruntukannya agar energi bersubsidi benar-benar dinikmati oleh yang membutuhkan,” pungkasnya.

    Langkah Gontor menjadi contoh bagaimana lembaga pendidikan berbasis agama dapat bertransformasi menjadi agen perubahan dalam tata kelola energi yang lebih adil dan berkelanjutan. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi lembaga lainnya di seluruh Indonesia.(eka)

  • Pertamina Jatimbalinus Dukung Touring Rinjani Special Stage

    Pertamina Jatimbalinus Dukung Touring Rinjani Special Stage

    JATIMPEDIA, Surabaya –  Pertamina Patra Niaga Regional Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mendukung kegiatan Touring Rinjani Special Stage, sebagai bagian dari menyatukan berbagai elemen masyarakat.

    “Touring ini adalah bentuk nyata bagaimana energi bisa menyatukan berbagai elemen masyarakat, komunitas otomotif, energi berkualitas, pelaku UMKM, dan sektor pariwisata,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi.

    Dalam siaran persnya di Surabaya, Kamis, Ahad mengatakan, dirinya ingin menunjukkan bahwa Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus tidak hanya bicara soal energi, tapi juga tentang keberlanjutan, lingkungan dan dukungan terhadap pertumbuhan lokal.

    Dukungan lain, yakni dengan menggelar konvoi belasan mobil berlogo Pertamax dan Pertamina Dex pada pelaksanaan seremoni pada pekan lalu.

    Konvoi yang berlangsung selama tiga hari itu mengandalkan bahan bakar berkualitas, dengan menyusuri ratusan kilometer jalur darat dan laut menuju Pulau Lombok dengan mengemban misi sosial dan keberlanjutan.

    Salah satu titik persinggahan penting adalah di Sembalun, yakni Sembalun Agro Coffee (LUNACO), UMKM binaan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Integrated Terminal Ampenan.

    Selain itu, Pertamina Mandalika International Circuit juga menjadi salah satu destinasi utama. Sirkuit balap bertaraf internasional ini bukan hanya ikon kebanggaan nasional, tetapi juga panggung pembuktian performa bahan bakar unggulan negeri.

    Di lintasan yang kerap dilalui pembalap MotoGP, Pertamax dan Pertamina Dex diuji langsung para pegiat otomotif sekaligus menunjukkan performa, efisiensi, dan daya tahan di medan ekstrem.

    Road Captain dalam kegiatan touring itu, Dody mengatakan Rinjani Special Stage bukan sekadar perjalanan otomotif, tetapi simbol sinergi lintas komunitas dan lembaga dengan satu tujuan yang lebih besar.

    “Bagi kami, Rinjani Special Stage bukan hanya touring. Ini adalah wujud nyata kebersamaan antara komunitas otomotif, berbagai elemen masyarakat, dan lembaga yang punya kepedulian yang sama. Kami ingin merayakan kecintaan pada alam, budaya lokal, produk masyarakat sekitar, dan tentu saja, pada energi unggulan negeri sendiri, Pertamax dan Pertamina Dex,” ujar Dody.

    Ia berterima kasih kepada Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus karena sebagai sponsor utama telah memberikan dukungan energi luar biasa.

    “Bukan hanya untuk kendaraan kami, tetapi juga untuk semangat kami sepanjang perjalanan,” katanya.

    Dengan semangat kolaborasi dan eksplorasi, Rinjani Special Stage menjadi lebih dari sekadar perjalanan lintas pulau. Setiap derunya menjadi simbol gaya hidup ramah lingkungan, kecintaan pada negeri, dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri.

    Energi yang mengalir dalam setiap etape bukan hanya berasal dari BBM berkualitas, tetapi juga dari tekad bersama untuk membangun Indonesia yang lebih hijau dan berdaya.(eka) 

  • Pertamina Jatimbalinus Gelontor Hampir 1 Juta Tabung LPG 3 Kg di Jatim

    Pertamina Jatimbalinus Gelontor Hampir 1 Juta Tabung LPG 3 Kg di Jatim

    JATIMPEDIA, Surabaya – Selama libur panjang ini, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus pastikan pasokan energi wilayah Jawa Timur, baik BBM maupun LPG dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan, selama libur panjang Tahun Baru Islam 2025 ini, stok BBM dan LPG dipastikan dalam kondisi aman tercukupi dan seluruh infrastruktur telah disiagakan. Pertamina juga tetap standby di lokasi untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG berjalan lancar.

    “Pada momen libur panjang, produk LPG menjadi primadona yang digunakan dalam aktivitas masyarakat. Guna menghadapi lonjakan permintaan, kami telah memitigasi melalui pelaksanaan penyaluran fakultatif sebagai tambahan penyaluran diluar penyaluran reguler untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat, terutama pada saat libur panjang atau peristiwa khusus, salah satunya libur panjang Tahun Baru Islam ini,” terang Ahad dalam keterangan tertulis, Surabaya, Jumat (27/6/2025).

    Di sisi lain untuk layanan BBM, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus akan melaksanakan build up stock sesuai kebutuhan dan pengecekan sarfas SPBU secara intensif berikut pengecekan aspek Quantity and Quality (QQ) BBM.

    Sebagai informasi, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah menyiapkan penyaluran fakultatif hingga 63 persen dari rata-rata penyaluran harian dengan jumlah 999.440 tabung untuk seluruh wilayah Jawa Timur. Jumlah ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan aktivitas masyarakat selama libur panjang Tahun Baru Islam sehingga masyarakat dapat menikmat long weekend kali ini dengan tenang.

    Ahad juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan karena stok energi dalam kondisi aman dan tercukupi, serta mengimbau masyarakat untuk tidak _panic buying_ dan tetap membeli secara bijak sesuai kebutuhan.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak membeli produk secara berlebihan, terutama LPG. Masyarakat jangan mudah terpancing atas informasi yang belum tentu kebenarannya, jangan sampai kekhawatiran masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,”tutup Ahad.

    Pertamina juga mengajak masyarakat untuk dapat menggunakan LPG sesuai peruntukannya, dimana LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu. Serta menggunakan LPG Non Subsidi (Brightgas) bagi masyarakat mampu. (eka)

  • Pertamina dan Hiswana Migas Pantau Pasokan LPG 3 Kg di Ponorogo

    Pertamina dan Hiswana Migas Pantau Pasokan LPG 3 Kg di Ponorogo

    JATIMPEDIA, Ponorogo – Pertamina bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) memastikan distribusi LPG 3 Kg di Kabupaten Ponorogo, berjalan lancar selama pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Koordinator Wilayah Hiswana Migas Ponorogo Ramsa Rolanda di Ponorogo, Sabtu (7/6), mengatakan, pihaknya bersama Pertamina turun langsung ke lapangan untuk mengecek stok dan jalur distribusi LPG subsidi.

    “Kami pastikan pasokan LPG 3 Kg dalam kondisi aman dan distribusi berjalan lancar,” ujar Ramsa.

    Hasil pemantauan menunjukkan ketersediaan LPG 3 Kg mencukupi, distribusi berjalan normal, dan tidak ditemukan kendala berarti di lapangan.

    Untuk memperkuat ketersediaan selama momen Idul Adha, Pertamina juga menambah pasokan sebanyak 24.240 tabung elpiji 3 kilogram khusus untuk wilayah Ponorogo.

    “Distribusi tetap berjalan meskipun saat libur Idul dha. Agen dan pangkalan tetap kami beroperasi secara reguler demi memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

    Selain kuantitas, monitoring juga menyasar aspek kualitas layanan serta transparansi informasi kepada masyarakat.

    Warga diminta tidak panik, membeli elpiji sesuai kebutuhan, serta tidak mudah terpengaruh isu kelangkaan yang tidak terbukti.

    “Karena stok aman dan didukung penambahan pasokan dari Pertamina, masyarakat kami imbau tidak melakukan ‘panic buying’,” ujarnya menegaskan.

    Pertamina berkomitmen menjaga stabilitas pasokan elpiji melalui jalur distribusi utama maupun tambahan (fakultatif), sebagai bentuk layanan ekstra selama hari besar nasional.

    Masyarakat juga diingatkan bahwa elpiji 3 kilogram merupakan produk subsidi yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu.

    Oleh karena itu, konsumen dari kalangan mampu diminta beralih ke elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas agar subsidi pemerintah tepat sasaran.(sat)

     

  • Pertamina Pastikan Pasokan Energi Penuhi Kebutuhan Idul Adha

    Pertamina Pastikan Pasokan Energi Penuhi Kebutuhan Idul Adha

    JATIMPEDIA, Surabaya – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan pasokan energi, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Liquefied Petroleum Gas (LPG), dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Jawa Timur.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi energi selama periode libur panjang dan perayaan hari besar keagamaan ini.

    “Kami memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman di seluruh lembaga penyalur. Satgas Idul Adha juga sudah aktif untuk memantau distribusi dan kebutuhan energi masyarakat secara real time,” ujar Ahad.

    Untuk LPG, Pertamina menyiapkan skema fakultatif dengan menambah pasokan tabung 3 kg di beberapa daerah yang diprediksi mengalami lonjakan permintaan, terutama di wilayah padat penduduk dan pusat kegiatan Idul Adha seperti tempat penyembelihan hewan kurban.

    Sementara untuk BBM, stok di SPBU-SPBU utama di jalur wisata dan arus mudik/balik seperti di jalur Surabaya-Malang, Surabaya-Banyuwangi, dan jalur Tol Trans Jawa dipastikan dalam kondisi optimal.

    “Kami juga menyiapkan layanan tambahan seperti SPBU kantong dan motoris BBM untuk menjangkau titik-titik yang padat kendaraan,” ungkapnya.

    Pertamina mengimbau masyarakat untuk membeli LPG dan BBM sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan. Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan aplikasi MyPertamina untuk mengetahui informasi seputar layanan energi, lokasi SPBU terdekat, dan promo khusus selama periode Idul Adha.

    Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keandalan distribusi energi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat selama momen penting Idul Adha 1446 H. (eka)

  • Pertamina Distribusikan Bright Gas untuk Bantu Dapur Umum banjir Trenggalek

    Pertamina Distribusikan Bright Gas untuk Bantu Dapur Umum banjir Trenggalek

    JATIMPEDIA, Trenggalek  – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menyalurkan bantuan berupa tabung Bright Gas untuk mendukung operasional dapur umum di dua posko pengungsian yang ada di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Trenggalek, Jawa Timur.

    “Bantuan ini disalurkan sebagai respon cepat perusahaan terhadap kebutuhan energi bersih dan aman untuk kegiatan memasak di lokasi pengungsian,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi di Surabaya, Rabu.

    Ahad menyebutkan sebanyak 30 tabung Bright Gas kilogram telah disalurkan ke Posko Dapur Umum Korban Banjir di Desa Sumbergedong dan Posko Dapur Umum Korban Longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

    Ahad menyatakan bantuan ini merupakan komitmen Pertamina dalam mendukung ketahanan masyarakat di masa darurat yang diharapkan bisa meringankan beban warga termasuk kelangsungan operasional dapur umum di posko-posko pengungsian.

    Selain menyalurkan bantuan, tim Pertamina Patra Niaga juga turut memantau langsung kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait serta relawan setempat untuk memastikan kebutuhan energi tetap tersedia selama masa tanggap darurat.

    Menurut Ahad, Pertamina menyadari pemulihan pascabencana memerlukan sinergi termasuk dalam memastikan stok energi yang aman dan mudah diakses karena dapat mendukung penyediaan makanan dan logistik dasar.

    Bantuan ini juga merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga yang fokus pada penanggulangan bencana dan pemulihan pascabencana.

     

    Ahad memastikan Pertamina akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan dukungan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.

    Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek Effendy Mochtar Saputro selaku perwakilan yang menerima bantuan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut.

    “Saya mewakili Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek berterima kasih kepada PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus yang telah menyuplai gas untuk dapur umum yang dibuat oleh dinas sosial dalam keadaan bencana ini,” ujarnya. (cin)

  • Pertamina UMK Academy, Upaya Dorong 288 Mitra Naik Kelas

    Pertamina UMK Academy, Upaya Dorong 288 Mitra Naik Kelas

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mendukung 288 mitra binaan di Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur untuk naik kelas melalui program Pertamina UMK Academy 2025.

    “Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti 288 mitra binaan dari berbagai wilayah yang siap naik kelas dalam menghadapi tantangan ekonomi,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi di Surabaya, Rabu.

    Pertamina UMK Academy ini merupakan program tahun kedua yang telah berjalan dengan sistem pendampingan berkelanjutan dengan tujuan mendorong pertumbuhan UMK melalui peningkatan kapasitas digital, manajerial, serta akses pasar.

    Program tersebut hadir sebagai salah satu solusi untuk mengatasi lesunya perekonomian dan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.

    Tahun ini pendampingan dilakukan oleh 10 akselerator lokal yang tersebar di empat provinsi dengan mitra yang dibagi menjadi empat kelompok meliputi Go Online, Go Digital, Go Modern, dan Go Global sesuai tahap dan kebutuhan UMK masing-masing.

    “Program ini juga tidak hanya memberikan pelatihan, tapi menciptakan ruang belajar, bertumbuh, dan terhubung untuk para pelaku UMK di berbagai daerah,” kata Ahad.

    Dalam kegiatan kick off, terdapat sesi talkshow bertema Beri Energi Baru, Menuju UMK Maju yang menghadirkan narasumber Defria Amelia Kirana yakni pendiri Haluan Bali sekaligus alumni UMK Academy 2024 dan pemenang kategori Go Online.

    Defria menuturkan konsisten dan terus berinovasi untuk membuat perubahan adalah bagian dari kunci untuk menghadapi perkembangan zaman.

    “UMK Academy membantu saya mendapatkan penjualan atau omset lebih meningkat daripada sebelumnya,” katanya.(eka)

     

  • Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Dukung UMKM Binaan Ikuti Pameran Batik Bordir di Surabaya

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Dukung UMKM Binaan Ikuti Pameran Batik Bordir di Surabaya

    JATIMPEDIA, Surabaya – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mendukung empat mitra binaan dalam pameran Batik Bordir & Aksesoris (BBA) 2025 yang diselenggarakan di Exhibition Hall Grand City Surabaya hingga meraih omzet Rp74.827.000.

    “Stan mitra binaan Pertamina berhasil mencatatkan omzet sebesar Rp74.827.000 yang mencerminkan kontribusi nyata terhadap transaksi yang terjadi di pameran,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

    Pameran BBA 2025 yang berlangsung selama 30 April sampai 4 Mei 2025 tersebut mengusung tema Vijayata Nusantara dan diikuti oleh 170 peserta dengan total 150 stan pameran.

    Di sisi lain, pengunjung pameran tercatat mengalami penurunan dari tahun sebelumnya namun nilai transaksi dari stan mitra binaan Pertamina itu tetap tinggi.

    Ahad menuturkan keikutsertaannya dalam mendukung UMKM binaan merupakan bagian dari program berkelanjutan dengan tujuan mendorong geraknya roda perekonomian.

    Ia menjelaskan konsistensi Pertamina dalam mendukung UMKM merupakan bagian dari strategi berkelanjutan perusahaan yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

    Prinsip SDGs yang didukung terutama poin delapan yaitu mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, poin sembilan mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta poin 12 mengenai Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

    Atas kontribusi positif yang dilakukan, stan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus juga berhasil meraih Juara I Stand Terbaik.

     

    Komitmen Pertamina juga dirasakan langsung oleh pelaku usaha yakni salah satunya adalah Ari Dwi Kartini yang merupakan pemilik usaha Griya Kembang Ungu.

    “Kami mendapatkan berbagai pelatihan, pembinaan, dan kesempatan mengikuti pameran. Melalui pameran ini, brand kami semakin dikenal luas, penjualan meningkat, dan kami berkesempatan menjalin kemitraan baru,” kata Ari. (cin)