Tag: #Pertamina upastream

  • PEP Poleng Wujudkan Desa Doudo Panceng Gresik Jadi Desa Mandiri Berkelanjutan

    PEP Poleng Wujudkan Desa Doudo Panceng Gresik Jadi Desa Mandiri Berkelanjutan

    JATIMPEDIA, Gresik – PT Pertamina EP Poleng Field bersama pemerintahan desa dan kelompok binaan Pokdarwis Doudo, sukses mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan, yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan budaya. Melalui program ini, Desa Doudo yang awalnya berstatus desa tertinggal saat ini bertransformasi menjadi desa mandiri.

    Desa Wisata Doudo atau dikenal dengan Doudo Agro Edu Green Village terletak di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, memiliki luas wilayah 102 Ha terdiri dari 2 RW dan 6 RT dengan jumlah penduduk 1.530 jiwa. Wilayahnya didominasi oleh lahan pertanian, perkebunan, dan perbukitan, yang menjadi daya tarik wisata alamnya. Selain itu, kekayaan alam dan bentang alam yang luas ini mendukung aktivitas wisata seperti trekking, wisata agro, dan kegiatan outdoor lainnya.

    Desa Doudo dapat dijangkau dengan mudah dari pusat kota Gresik, hanya berjarak sekitar 60 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan. Untuk mendukung kenyamanan wisatawan, pemerintah desa telah menyediakan fasilitas seperti homestay, pusat informasi, serta area parkir yang memadai. Selain itu, masyarakat desa juga sangat ramah dan siap menyambut para tamu dengan tangan terbuka, membuat pengalaman berwisata semakin menyenangkan.

    Seiring berjalannya waktu, Desa Doudo semakin mengukuhkan dirinya sebagai destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya yang memikat. Desa ini tidak hanya memikat dengan pesona alamnya yang masih asri, tetapi juga dengan keragaman budaya dan kearifan lokal yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

    Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Wisata Doudo terus mengembangkan potensi wisatanya. Program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal sekaligus melestarikan kearifan budaya dan lingkungan alam.

    “Sebelumnya pada 2002 Doudo berstatus Desa Tertinggal dengan kurangnya infrastruktur dan fasilitas kesehatan yang kumuh. Namun dengan berbagai upaya, Doudo berhasil memperbaiki permasalahan yang ada dengan mulai membangun gapura desa, jalan lingkungan poros desa dan usaha tani, hingga membangun pendopo kantor desa. Perbaikan kualitas kesehatan juga ditingkatkan melalui pengadaan air bersih, sanitasi sehat, dan meningkatkan kepedulian warga melalui kegiatan lingkungan yang cukup aktif,” ujar Kepala Desa Doudo Sutomo.

    Doudo didampingi PT Pertamina EP Poleng Field berinovasi dengan menginisiasi Gerakan Masyarakat (GERMAS) dengan slogan PAKAI JAS MERAH (Pengelolaan Air secara Kreatif Aktif Inovatif Jadikan Sampah Menjadi Berkah) dengan membentuk kampung tematik, diantaranya; Kampung E-Link (Eukasi Lingkungan Inovatif dan Kreatif), Kampung 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Kampung Toga (Tanaman Obat Keluarga), Kampung Sayur, Kampung Sicantik Cerdas (Siap Cari Jentik Cegah Demam Berdarah Sekarang), dan Kampung Aloevera. Selain itu, Kacang Mete juga menjadi produk UMKM unggulan yang dimiliki Desa Doudo.

    Dengan target menjadi desa yang memiliki lingkungan sehat, ekonomi cerdas, dan menjadi desa wisata, PEP Poleng Field mendampingi Desa Doudo sejak Tahun 2018 dengan Branding Kampung Tematik, Program Peningkatan Kapasitas IPAL, Pembentukan Kelompok Ekonomi Kreatif (Mbok Doudo, Wong Doudo Craft, dan Bank Sampah), hingga pembuatan Grand Design Pembuatan Wisata Desa Doudo dengan Branding Doudo Agro Edu Green Village. PT Pertamina EP Poleng Field juga mendukung infrastruktur wisata sebagai daya tarik pengunjung diantaranya Pembangunan Green House, Pemanfaatan Telaga Rena dengan pembangunan gazebo, jembatan, flying fox, climb robe, hingga bebek kayuh.

    Menelisik potensi dari sudut pandang yang lebih spesifik, Doudo bersama PEP Poleng Field berfokus pada Desa Wisata Edukasi / Doudo Eduwisata (DEWI), dengan target kunjungan dari anak-anak usia dini. Adapun edukasi yang ditawarkan disinergikan dengan potensi alam desa yakni Edukasi Pertanian dengan mengajarkan jenis tanaman sayur, metode penanaman, hingga panen. Edukasi Pemeliharaan Tanaman secara Organik dengan kegiatan pembuatan kompos, pupuk organik cair (POC), Eco Enzym, hingga Pestisida Nabati, Edu Fun Painting dengan kegiatan melukis kaos, gerabah, hingga cobek. Edu Fun Cooking dengan kegiatan belajar membuat es krim sayur, membuat olahan aloevera, membuat pisang coklat, dsb. Edu Ecoprint dengan mengajak anak-anak membuat batik ecoprint.

    Saat ini, Doudo secara mandiri menawarkan paket wisata edukasi dengan berbagai kategori diantaranya Paket Kangkung dengan harga Rp 10.000/Pax, Paket Sawi dengan harga Rp 25.000/Pax, Paket Brokoli dengan harga Rp 45.000/Pax, Paket Labu Madu dengan harga Rp 65.000/Pax. Selama paket wisata tersebut beroperasi, Doudo mendapatkan peningkatan penghasilan melalui Pokdarwis sebagai pengelola wisata hingga 15 Juta Rupiah tiap bulannya. Hal ini menjadi tolak ukur keberhasilan program pendampingan PEP Poleng Field yang dilakukan selama 5 tahun pengembangan jati diri Desa Doudo hingga naik status menjadi Desa Mandiri.

    Hingga 2024, Desa Doudo telah berhasil mendapatkan serangkaian prestasi dari Kabupaten/Lokal sebanyak 18 penghargaan, Provinsi sebanyak 9 penghargaan, Nasional sebanyak 13 penghargaan. Selain itu Desa Doudo ditetapkan sebagai 500 Desa Wisata Terbaik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam acara Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di Jakarta pada 14 April 2024.

    Manager Field Poleng Kuwat Riyanto mengatakan program pemberdayaan masyarakat ini merupakan upaya PEP Poleng Field untuk memandirikan masyarakat di wilayah ring 1 perusahaan. Upaya ini juga mendukung agenda internasional Sustainable Development Goals utamanya tujuan 8 Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

    “Kami ingin keberadaan kami juga memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pemangku kepentingan, termasuk warga desa di ring 1 sebagai tetangga terdekat kami. Terima kasih atas dukungan pemerintah desa dan masyarakat, dengan hubungan yang harmonis kami dapat menjalankan peran kami dalam menjaga ketahanan energi nasional dengan tenang tanpa gangguan,” ujar Kuwat. (eka)

  • Semester I-2024, PHE Produksi Migas 1,05 Juta BOEPD

    Semester I-2024, PHE Produksi Migas 1,05 Juta BOEPD

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sepanjang semester I-2024 mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) sebesar 1,05 juta BOEPD (barel setara minyak per hari) dengan rincian produksi minyak sebesar 556 ribu BOPD (barel minyak per hari) dan produksi gas 2, 86 miliar SCFD (standar kaki kubik per hari).

    Peningkatan produksi Subholding Upstream Pertamina ini berasal dari berbagai aktivitas eksplorasi yang agresif antara lain pengeboran, workover, perawatan sumur dan S/EOR.

    “Kami bersyukur dengan seluruh pencapaian tersebut, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar,” ujar Direktur Utama PHE  Chalid Said Salim dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Chalid mengatakan hingga bulan Juni 2024, PHE mampu menyelesaikan kerja pengeboran 6 sumur eksplorasi dan 334 sumur pengembangan.

    Selain itu, signifikan pelaksanaan workover sebanyak 476 sumur dan 17.436 well services dibanding periode yang sama pada tahun 2023.

    Adapun awal tahun ini, pengeboran eksplorasi berhasil menemukan sumberdaya migas baru pada pengeboran Sumur Anggrek Violet (AVO)-001 di Sumatera Selatan, Sumur Pinang East (PNE)-1 di Riau dan Sumur Julang Emas (JLE)-001 di Sulawesi Tengah.

    PHE juga mencatatkan akuisisi survei Seismik 2D sepanjang 198 km pada seismik 2D Amalia di Sumatera Selatan.

    Adapun seismik 3D mengalami peningkatan pesat 413 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, di mana hingga Juni 2024 tercatat realisasi akuisisi seismik 3D seluas 1.978 km2.

    Survei seismik 3D didominasi oleh kegiatan di wilayah timur Indonesia antara lain survei 3D Seram di Maluku dan survei 3D Bone di perairan Sulawesi yang merupakan akuisisi seismik di area terbuka sebagai salah satu komitmen kerja PHE dengan pemerintah sekaligus sebagai salah satu upaya PHE dalam menjaga bauran dan ketahanan energi nasional.

    Menurut Chalid, PHE terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan.

    Hingga bulan Juni 2024, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 93 juta BOE (barel setara minyak).

    Temuan cadangan P1 ini terdiri dari cadangan minyak mentah sebesar 41 juta BO (barel minyak) dan cadangan gas sebesar 305 juta SCF (standar kaki kubik).

    Dalam memperkuat komitmen menuju net zero emission, PHE melakukan penandatanganan kerja sama Carbon Capture dengan ExxonMobil untuk pengembangan CCS Hub Asri Basin yang merupakan potensi penyimpanan CO2 dan merupakan peluang bisnis baru dalam program dekarbonisasi di Asia tenggara.

    Kerja sama ini dilakukan dalam rangka upaya penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara.

    PHE juga telah melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penjajakan Potensi dan Implementasi ISO dalam Penyelenggaraan Proyek Carbon Capture Storage (CCS)/ Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan PT Sucofindo.

    Dengan teknologi CCUS dan CCS, Subholding Upstream Pertamina memiliki peluang untuk memanfaatkan CO2 untuk diinjeksikan ke depleted reservoir untuk EOR/ EGR atau untuk disimpan sebagai hub pengurangan emisi dan injeksi.

    “Hal ini terus dilakukan dalam upaya untuk terus meningkatkan produksi migas dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional,” kata Chalid.(raf)