Tag: #pertamina hulu energi

  • Pertamina Teken MoU Kirim Biodiesel ke Eropa

    Pertamina Teken MoU Kirim Biodiesel ke Eropa

    Jakarta,JP – Pertamina Group menjalin kesepakatan memasok green diesel component (GDC) atau komponen biodiesel ke Eropa. Ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa, Trafigura.

    Di mana, hal ini merupakan bagian dari ekspansi Pertamina Group, yaitu Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD) dan Pertamina International Shipping (PIS).

    Penandatanganan dilakukan di London, Inggris, disaksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

    “Bahan baku biodiesel ini umumnya dari virgin vegetable oil, namun dapat juga menggunakan used cooking oil (UCO/ jelantah) dan waste residue dari animal fat,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (1/10).

    Menurutnya, permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori. Yaitu, base CPO sekitar 150.000 metrik ton per tahun dan base UCO 300.000 hingga 500.000 metrik ton per tahun.

    “Trafigura telah menyampaikan ketertarikan dalam membeli GDC Pertamina Group. Bahkan telah lebih dulu melakukan pembelian ke Pertamina Group. Perjanjian ini dilakukan agar penjualan GDC bisa berjalan secara long term,” katanya.

    Erick menjabarkan, potensi konsumsi FAME & bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat seiring target European Renewable Energy Directive (RED II). Yaitu, penggunaan energi terbarukan 14% di sektor transportasi seluruh Eropa pada tahun 2030. Angka itu naik dari target RED I yang sebelumnya sebesar 10%.

    Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat

    “Bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa,” imbuhnya.

    “Sedangkan palm oil (minyak sawit) tertekan karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku palm oil dalam jangka panjang. Di mana salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis Palm Oil di Eropa,” tambah Erick.

    Di sisi lain, dia berharap penetrasi pasar GDC tidak terhenti dan meminta Pertamina Group terus membuka peluang meningkatkan peluang menjadi pemain GDC internasional.

    “Dengan besarnya potensi yang ada di Eropa, bahkan Asia, ini menjadi kesempatan besar bagi Pertamina Group untuk terus memperluas jangkauan produk GDC,” pungkas Erick. (raf)

     

  • Hingga Agustus 2022, Produksi Migas PHE 963 Ribu BOEPD

    Hingga Agustus 2022, Produksi Migas PHE 963 Ribu BOEPD

    Jakarta,JP –  Produksi migas PT Pertamina Hulu Energi (PHE) hingga Agustus 2022, realisasi produksi  mencapai 963 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd) atau tumbuh 8% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 897 ribu boepd. Ini terdiri atas produksi gas 2.587 mmscfd dan produksi minyak 517 ribu bopd.

    Untuk pengeboran sumur pengembangan telah dilakukan 439 sumur dan 55 sedang proses atau on going. Sedangkan kegiatan Work Over telah selesai dilakukan sebanyak 427 kegiatan dan well service telah selesai 19.361 sumur. Dari sisi eksplorasi, PHE sudah selesaikan 11 sumur dan 4 sedang berjalan atau on going.

    Hermansyah Nasroen, Senior Manager External Communication and Stakeholder Relation PHE, mengatakan PHE berkomitmen untuk memberi atau membawa dengan operasi lebih green, rendah emisi dan juga efisiensi tinggi. ESG sangat krusial, terlebih di era transisi energi dan isu perubahan iklim yang gejalanya sudah mulai dirasakan.

    “ESG sebenarnya bukan barang baru hanya saja stigma. ESG dianggap menambah beban, butuh biaya untuk diimplementasikan,” ujar Hermansyah saat berbicara di booth PHE pada 46th IPA Convention and Exhibition, Jumat (23/9).

    Bagi Pertamina, lanjut Hermansyah, ESG justru merupakan sebuah peluang baru bagi perusahaan untuk lebih banyak bermanfaat bagi masyarakat. “Kita ubah ESG yang tadinya beban menjadi investasi yang bisa kita monetisasi,” kata dia.

    PHE megimplementasikan kebijakan keberlanjutan yang termasuk di dalamnya ESG, yaitu bagaimana PHE menjadi perusahaan yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata kelola yang baik. Menurut Hermansyah, komitmen manajemen terhadap ESG sudah diakui oleh dunia internasional. Apalagi PHE sukses masuk di 30 besar perusahaan dunia yang dianggap concern dan mampu menerapkan ESG dengan baik. “Kami baru selesai dapatkan ESG rating kita ranking 23 dari 243 oil and gas company. Ini ESG rating pertama PHE,” kata dia.

    Dekarbonisasi

    Hermansyah menegaskan, ESG tidak bisa dipisahkan dari dekarbonisasi. PHE mempunyai strategi khusus dalam mengupayakan dekarbonisasi. Pertama adalah energy demand dan eficiency, gas recovery, dan integrasi aset. Selain itu, mengembangkan pembangkit listrik rendah emisi seperti memanfaatkan solar panel, memanfaatkan bahan bakar ramah lingkungan seperti gas dan biodiesel, pengembangan penerapan teknologi carbon capture storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) serta melakukan penghijauan melalui penanaman tanaman yang mampu menyerap karbon seperti mangrove.

    Elvina Sagala, Manager CSR PHE, menjelaskan sebagai perusahaan energi berwawasan lingkungan, PHE menjalankan program community environmental yang bisa sekaligus juga mendukung ESG perusahaan. Salah satunya adalah meningkatkan akses energi untuk masyarakat di wilayah sekitar operasi.

    Menurut Elvina, PHE mengembangkan Desa Energi Berdikari. Perusahaan memberikan edukasi masyarakat, bahwa di sekitar mereka ada potensi energi.

    “Misalnya WASTECO (Waste Energy For Community) di Manggar, Balikpapan. Di sana bisa hasilkan sampah 350-400 ton per tahun, hasilkan gas metan tinggi ini potensi untuk bisa jadi enegi gas, untuk penerangan. Ini desa berdikari Pertamina turut ambil bagian,” jelas Elvina.

    Menurut dia, program tersebut dia tidak hanya memberikan dampak ekonomi tapi juga ke bermanfaat bagi lingkungan. Untuk UMKM di Manggardan masyarakat bisa berhemat dari sebelumnya menggunakan gas LPG 3kg bersubsidi sekarang energi gas sendiri. “Masyarakat bisa mandiri,” ujar dia. (raf)

  • SKK Migas Jabanusa Sampaikan Kinerja Hulu Migas di Hadapan Mahasiswa UMG

    SKK Migas Jabanusa Sampaikan Kinerja Hulu Migas di Hadapan Mahasiswa UMG

    Gresik, JP – Sosialisasi terkait industri hulu migas terhadap ketahanan energi nasional terus dilakukan. Kali ini sosialisasi dilaksanakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Jawa Timur, Selasa (13/9).

    Acara tersebut dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Dr. Eko Budi Leksono S.T., M.T., SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Energi – West Madura Offshore (PHE WMO), KKKS Petronas, KKKS Pertamina Hulu Energi – Tuban East Java (PHE TEJ) dan KKKS Saka Indonesia Pangkah Ltd. (SIPL).

    “Kami berterima kasih kepada Bapak Rektor UMG dan jajaran civitas akademika UMG atas kesempatan yang diberikan kepada SKK Migas Perwakilan Jabanusa untuk melaksanakan Kuliah Umum ini,” kata Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain.

    Kuliah umum ini sangat penting. “Ini merupakan salah satu program kerja SKK Migas Perwakilan Jabanusa untuk memberikan sosialisasi kepada civitas akademika, dan memberikan pemahaman yang benar mengenai industri hulu migas,” lanjutnya.

    Sejumlah narasumber menyampaikan bagaimana industri migas berjalan dan menjadi bagian dari upaya menciptakan ketahanan energi nasional yang menyokong pembangunan. Salah satu dari empat pemateri yang hadir adalah Dimas A.R. Pear (Spesialis Dukungan Bisnins SKK Migas) yang memaparkan peran kegiatan hulu migas dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.

    “Kami ingin memberikan pandangan jelas dan menyeluruh soal industri hulu migas, dan berharap civitas akademika ini bisa melakukan diseminasi informasi ke publik agar semakin banyak yang memahami,” kata Dimas.

    Menurut Dimas, publik jarang mengetahui seluk beluk industri hulu migas. “Kendati bahan bakar minyak (BBM) merupakan produk olahan yang bersumber dari minyak mentah hasil dari industri hulu migas ini dinikmati masyarakat, namun jarang sekali atau tak banyak yang memahami lika-liku industri hulu migas ini,” katanya.

    Selain itu, Dimas juga menyampaikan tentang event terbesar SKK Migas yaitu Oil and Gas Convention and Exibition (IOGCE). IOGCE adalah kegiatan konvensi berskala internasional yang diselenggarakan oleh SKK Migas. Kegiatan ini didukung kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan para pemangku kepentingan yang rencananya akan diselenhggarakan pada November 2022.

    Sementara itu, Adhi Kurniawan dari KKKS SIPL menjelaskan tentang upaya peningkatan produksi yang dilakukan Saka dari sumur yang sudah ada, serta upaya eksplorasi dari sumur baru agar produksi meningkat. “Berbagai usaha dan strategi ini dilakukan SIPL sejalan dengan peran industri hulu migas untuk menjaga ketahanan energi nasional, dimana hal tersebut penting dalam menghadapi masa transisi yang sedang berjalan.” katanya.

    Eko Wagianto – Office Environment PHE WMO menjelaskan, secara geografis, cakupan wilayah Regional 4 tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua yamg terdiri dari aset lepas pantai (offshore) dan daratan (onshore). “Selain itu terdapat satu aset downstream yaitu Donggi Senora LNG,” katanya.

    Salah satu lokasi yang berdekatan dengan Gresik berada di perairan Madura yang digarap  PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). PHE WMO memiliki kontrak pada 7 Mei 2011 – 6 Mei 2031. Area konsesi seluas 1,666.26 kilometer persegi, dan setelah pelepasan pertama mencapai 1,499.32 kilometer persegi.

    Tercatat pada 31 Agustus 2022, PHE WMO memiliki fasilitas berupa Gathering Station (PPP),  Onshore Receiving Facility, Platform, Exploration Wells, Development Wells, Production Wells, Suspended Wells, Abandon Wells, dan Subsea pipelines. Khusus subsea pipelines atau jaringan pipa ini sepanjang 141.61 kilometer untuk minyak dan 162.99 kilometer untuk gas bumi.

    Data terakhir pada 9 September 2022, produksi minyak harian PHE WMO mencapai  2086 BOPD, produksi likuid harian 15.194 BLPD, Water Cut  86,27 persen, dan produksi gas harian 45,203 MMSCFD. Semua diproses dengan Onshore Receiving Facility (ORF) memiliki kapasitas proses 300 MMScfd sebanyak dua fase yang menampung 20.000 BBLS Condensate. Sementara kapasitas minyak mentah di FSO Abherka mencapai 600.000 BBLS dengan akomodasi 150 pax.

    “Tentu saja kontribusi industri hulu migas terhadap ketahanan energi nasional tak hanya mencakup pemenuhan kebutuhan minyak dan gas. Lebih jauh, PHE WMO juga memiliki program unggulan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pengembangan masyarakat lokal dan lingkungan,” kata Eko.

    Salah satu CSR unggulan adalah ekowisata Pesisir Labuhan berupa Taman Pendidikan Mangrove dan Taman Wisata Laut Labuhan. Program ini dikembangkan sejak 2014 melalui penanaman mangrove sebanyak 17 ribu bibit pada tahun pertama. “Ini terus bertambah hingga pada 2022 mencapai lebih dari 76 ribu bibit,” ujar Eko.

    Selain itu ada konservasi terumbu karang melalui penanaman fragmen karang sebanyak 480 dengan menggunakan kubah beton berongga. “Kami juga memantau dan mengidentifikasi burung untuk menentukan indeks keanekaragaman hayati,” lanjut Eko.

    Kehadiran PHE WMO juga memicu inovasi produk lokal berupa sejumlah makanan olahan yang bergizi, antara lain urap mangrove dan kopi mangrove. “Setidaknua ada sepuluh produk pangan bergizi yang dihasilkan warga dan menjadi andalan kuliner yang ditawarkan kepada wisatawan yang berkunjung.”

    Aspek lingkungan juga mendapat perhatian dengan pengembangan eco edufarming yang diawali dengan program HIPPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum) Sumber Barokah pada 2013-2017. Program ini mendistribusikan air bersih ke 400 KK di tiga desa. Sebanyak 31 persen adalah pelanggan industri rumah tangga dengan pendapatan Rp 616 juta. Sebanyak 17 KK miskin berlangganan air bersih dengan iuran hasil pertanian.

    “Penjelasan ini kami harapkan bisa memberi pemahaman, bahwa industri migas, khususnya PHE WMO, tak hanya memperhatikan aspek produksi minyak dan gas bumi. Namun kami berusaha agar semua aspek, termasuk aspek kemanusiaan dan lingkungan, bisa kami perhatikan sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan bangsa,” kata Eko.

    Cahyo Tri Mulyanto, Field Manager PHE TEJ, berharap kepada mahasiswa UMG untuk dapat berkontribusi dalam industri hulu migas.“Semua jurusan, berbagai keilmuan, dapat berkontribusi di industri hulu migas, saya berharap kalian yang dari akuntansi, kesehatan, ekonomi dapat sama-sama memajukan Indonesia” katanya saat memberikan paparan.

    Pemaparan para narasumber ini mendapat respons antusias dari peserta kuliah umum. Tanya jawab pun terjadi. Rata-rata civitas akademika UMG memberikan pertanyaan kritis soal dampak industri migas ini terhadap lingkungan dan masa depan industri tersebut.

    Sesi tanya jawab ini memberikan ruang kepada SKK Migas Jabanusa untuk menyampaikan kesiapan indusri hulu migas Indonesia menghadapi perubahan zaman dan masa depan. (sat)

  • Pertamina Hulu Mahakam Salurkan Gas Perdana Anjungan WPN-4

    Pertamina Hulu Mahakam Salurkan Gas Perdana Anjungan WPN-4

    Jakarta, JP – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk perusahaan, sukses mengalirkan perdana gas dari anjungan WPN-4 pada Rabu (17/8). Ini merupakan bagian dari Proyek Jumelai North Sisi dan North Nubi (JSN).

    Pengaliran gas perdana dari anjungan WPN-4 ini menandakan dimulainya penambahan produksi Proyek JSN dari sumur NB-403 sebesar 10 MMscfd. Anjungan WPN-4 merupakan bagian dari Proyek JSN sesuai dengan POD Lapangan North Sisi North Nubi Tahun 2018. Anjungan WPN-4 memiliki desain kapasitas produksi hingga

    General Manager PHM, Krisna, mengatakan pengaliran perdana dari Anjungan WPN-4 menjadi kado spesial dari PHM kepada Bangsa Indonesia di HUT Kemerdekaan.

    “Produksi gas perdana dari anjungan WPN-4 ini otomatis akan meningkatkan produksi gas PHM dan menambah pasokan energi untuk Indonesia. Kami pun sedang menjalankan pekerjaan pada sumur kedua, yaitu sumur NB-404 sebagai langkah strategis Perusahaan untuk terus meningkatkan produksi gas yang dhasilkan oleh PHM,” kata Krisna.

    Krisna menambahkan, perseroan terus berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan-lapangan migas untuk menemukan sumber daya baru. Sehingga menambah cadangan yang penting bagi ketahanan energi nasional.

    “Rencana operasi ketiga anjungan Proyek JSN diharapkan akan mampu memproduksikan gas sebanyak 135 MMSCFD dan menopang produksi migas dari WK Mahakam sebesar 20 persen pada tahun 2024,” pungkasnya. (raf)

     

  • Pertamina Hulu Energi Temukan Hidrokarbon Gas di Aceh

    Pertamina Hulu Energi Temukan Hidrokarbon Gas di Aceh

    Jakarta, JP – PT Pertamina memberikan kado menggembirakan di HUT RI ke-77. Melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi North Sumatara Offshore (PHE-NSO) Regional 1 Sumatera menemukan indikasi hidrokarbon berupa gas melalui pengeboran Sumur Eksplorasi R2.

    Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, Sumur eksplorasi tersebut terletak di Wilayah Kerja (WK) North Sumatra Offshore dengan operator PHE NSO, yang berada di lepas pantai Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam. Pengeboran sumur eksplorasi ini memiliki objektif utama di Batugamping Formasi

    “Dalam waktu yang berdekatan, menjelang peringatan kemerdekaan ke-77, industri hulu migas memberikan kado bagi bangsa Indonesia dengan kembali ditemukannya hidrokarbon. Jika hari Sabtu yang lalu (13/8), ditemukan hidrokarbon di Papua Barat wilayah timur Indonesia, hari ini ditemukan hidrokarbon di lepas pantai Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darusslalam wilayah paling barat Indonesia,” kata Benny, di Jakarta, Rabu (17/8).

    Sumur R2 dibor dengan profil vertikal menggunakan rig Semi-Submersible, Essar-Tribara. Sumur R2 ditajak sejak tanggal 14 Juni 2022 dan mencapai kedalaman akhir di 4339 ftMD pada tanggal 27 Juli 2022.

    Saat ini sedang dilakukan DST#1 (FAF Period) interval 3826 – 3846 ftMD pada lapisan Batugamping Formasi Malacca. Status per 16 Agustus 2022, Sumur R2 sedang melakukan Shut-in well , setelah itu akan direncanakan untuk 24 jam kedepan dilanjutkan FAF period dan Shut-in sumur untuk final PBU. (eka)

     

  • Merdeka ! Pertamina Temukan Cadangan Gas di Papua Barat

    Merdeka ! Pertamina Temukan Cadangan Gas di Papua Barat

    Jakarta, JP – Menyambut HUT RI ke-77, Pertamina melalui anak usaha Pertamina Hulu Energi Regional 4 menginformasikan kabar gembira. Mereka enemukan cadangan gas saat melakukan pengeboran sumur eksplorasi Markisa (MKS)-001.

    Penemuan hidrokarbon berupa gas itu berada di Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP, Field Papua, Kabupaten Aimas, Provinsi Papua Barat. Pengeboran sumur eksplorasi ini memiliki objektif utama di Batu Karbonat Formasi Kais. Sumur Markisa (MKS)-001 dibor pada 21 Juni 2022 pukul 06.00 WIT dan mencapai kedalaman akhir 2048 mMD pada tanggal 28 Juli 2022 pukul 20.00 WIT. Sumur dibor dengan profil vertikal menggunakan rig PDSI#28.2/D1000-E.

    Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengapresiasi atas penemuan hidrokarbon pada pengeboran sumur eksplorasi MKS-001. Keberhasilan penemuan hidrokarbon di wilayah yang kaya akan sumber daya alam di Papua Barat, termasuk minyak dan gas akan mendorong kegiatan eksplorasi yang lebih masif dan agresif di masa mendatang.

    Benny mengatakan keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi MKS-001 akan menambah kesuksesan pengeboran sumur eksplorasi di 2022 yang mencatatkan success ratio yang lebih tinggi dibandingkan capaian di tahun 2021 ataupun jika dibandingkan dengan rata-rata keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi di dunia.

    “Tingginya success ratio pengeboran sumur eksplorasi juga akan berdampak pada peningkatan daya saing industri hulu migas nasional,” kata Benny dalam siaran pers, Senin (15/8/2022).

    Sampai semester I/2022, success ratio pengeboran sumur eksplorasi mencapai 75 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian success ratio pengeboran sumur eksplorasi 2021 yang sebesar 55 persen dan mengungguli capaian global success ratio 2021 yang sebesar 23,8 persen.

    Dengan keberhasilan sumur MKS-001 maka success ratio pengeboran sumur eksplorasi 2022 akan semakin tinggi.

    “Semoga hal ini dapat mendorong peningkatan investasi di sektor hulu migas, mengingat tingkat keberhasilan penemuan hidrokarbon yang tinggi,” pungkasnya. (sat)

  • 15 Tahun Pertamina Hulu Energi, Tingkatkan Kinerja Hulu Migas Menuju Ketahanan Energi Nasional

    15 Tahun Pertamina Hulu Energi, Tingkatkan Kinerja Hulu Migas Menuju Ketahanan Energi Nasional

    Jakarta,JP – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina memiliki strategi unggul berupa peningkatan sinergi dari seluruh Anak Perusahaan. Kedepannya Subholding Upstream Pertamina akan meningkatkan kinerja hulu migas dengan berbagai kebijakan sebagai rangkaian dari upaya transformasi menuju ketahanan energi nasional.

    Direktur Utama PHE, Budiman Parhusip, menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang telah diraih oleh PHE. Selama 15 tahun, PHE menjadi bagian dari Pertamina untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional.

    “Saya sangat mengapresiasi seluruh capaian-capaian terbaik tersebut. Kami akan terus menjadikan prestasi- prestasi tersebut sebagai motivasi supaya kami terus memberikan upaya terbaik dalam menghadirkan energi dan melayani masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujar Budiman.

    Komisaris Utama PHE, Rinaldi Firmansyah, dalam sambutannya menyampaikan harapan bagi PHE selaku Subholding Upstream agar secara real mampu mewujudkan sinergi di seluruh Anak Perusahaan, dan juga mampu menerapkan strategi perusahaan dengan baik di lingkup eksplorasi maupun produksi.

    “Sebagai bagian dari Pertamina, Subholding Upstream berkomitmen menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan, adaptif dan resilien terhadap transisi energi global, serta komitmen terhadap perlindungan lingkungan hidup, serta berkontribusi pada terwujudnya kemandirian bangsa. Dengan energi yang lebih bersih, bisnis dan operasional yang lebih ramah lingkungan, serta pelestarian lingkungan, Subholding Upstream berupaya untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik,” terang Rinaldi.

    Mengelola 40 wilayah kerja domestik, 27 wilayah Internasional, PHE kini berkontribusi penuh dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan cadangan migas nasional. Di tahun 2021, Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran pengembangan sejumlah 350 sumur dan 472 sumur workover. Realisasi cadangan 1P untuk migas dan gas sebesar 623 MMBOE pada tahun 2021 atau 117% dari target.

    Dalam kinerja Eksplorasi Tahun Buku 2021, Subholding Upstream Pertamina mencatatkan realisasi 12 sumur pengeboran dengan status selesai, penambahan sumberdaya 2C dengan realisasi sebesar 487 MMBOE atau melebihi 110% dari target, realisasi survey seismic 2D sepanjang 1.647 km atau 9% diatas target dan survey seismic 3D sepanjang 396 km2 atau 12% diatas target.

    Realisasi kinerja produksi migas tahun 2021 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini antara lain dipengaruhi alih kelola Blok Rokan pada bulan Agustus 2021. Sepanjang tahun 2021, Subholding Upstream mencatatkan total volume produksi minyak mencapai 445 MBOPD dan total volume produksi gas bumi mencapai 2.615 MMSCFD.

    Selain mendukung target pemerintah untuk ketahanan energi nasional, Subholding Upstream juga mendukung upaya pemerintah mencapai target penurunan emisi dari sektor energi di 2030 dan mendukung aspirasi net zero pemerintah Indonesia di tahun 2060. Program dekarbonisasi merupakan perwujudan salah satu pilar sustainability pathway yaitu environmental and climate change. (indra)