Tag: #PenjualanMobil2024

  • Penjualan Mobil Turun di 2024, GAIKINDO Dorong Insentif Jangka Panjang untuk Dongkrak Investasi dan Inovasi

    Penjualan Mobil Turun di 2024, GAIKINDO Dorong Insentif Jangka Panjang untuk Dongkrak Investasi dan Inovasi

    JATIMPEDIA, Jakarta – Industri otomotif nasional mencatat penurunan signifikan sepanjang tahun 2024. Total penjualan mobil hanya mencapai 865.723 unit, menurun sekitar 13,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski pemerintah telah menggulirkan sejumlah insentif untuk merangsang pasar, kebijakan tersebut dinilai belum cukup efektif karena sifatnya yang tidak permanen.

    Dikutip dari Tribunews, Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, menyampaikan pentingnya kebijakan jangka panjang untuk menarik minat investor, khususnya di sektor otomotif. “Kalau insentif hanya berlangsung satu hingga tiga tahun, itu tak cukup. Industri akan berpikir ulang untuk menanamkan investasi besar di Indonesia,” jelas Kukuh dalam pernyataannya pada 2 Mei 2025.

    Menurut Kukuh, perubahan regulasi yang cepat membuat investor enggan mengambil risiko, baik untuk membangun fasilitas produksi baru maupun mengembangkan model kendaraan inovatif. Salah satu contohnya adalah pada segmen mobil LCGC (low cost green car) yang kini hanya tersisa tiga merek aktif di pasar, dan pembaruan modelnya pun cenderung lambat.

    Ia menambahkan bahwa dorongan inovasi, seperti pengembangan LCGC hybrid, bisa menjadi solusi. Namun, hal tersebut hanya akan terjadi jika didukung oleh regulasi yang stabil serta insentif yang relevan. “Kalau LCGC hybrid diberikan insentif, itu bisa jadi game changer. Konsumen dari berbagai lapisan bisa ikut berkontribusi terhadap transformasi kendaraan ramah lingkungan,” ujarnya.(raf)

  • Astra Pertahankan Posisi Puncak di Pasar Otomotif Nasional, Penjualan Capai Hampir 500 Ribu Unit

    Astra Pertahankan Posisi Puncak di Pasar Otomotif Nasional, Penjualan Capai Hampir 500 Ribu Unit

    JATIMEPDIA, Jakarta – Sepanjang tahun 2024, pasar otomotif Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik dengan total penjualan kendaraan roda empat mencapai 865 ribu unit lebih. Di tengah kompetisi yang makin ketat, Grup Astra berhasil mempertahankan posisi puncak dengan kontribusi hampir 56 persen dari total market share nasional.

    Toyota dan Lexus tetap menjadi ujung tombak Astra, mencatat angka penjualan fantastis mencapai lebih dari 291 ribu unit. Diikuti oleh Daihatsu dengan performa kuat sebesar 163 ribu unit, serta Isuzu dengan torehan 26 ribuan unit. Kontribusi dari UD Trucks dan Peugeot juga turut memperkuat posisi grup ini, meski dengan volume yang lebih kecil. Total keseluruhan dari seluruh merek dalam naungan Astra mencapai lebih dari 482 ribu unit sepanjang tahun.

    Dominasi Astra juga terlihat jelas di pasar LCGC (Low Cost Green Car), dengan perolehan penjualan 131 ribu unit dan penguasaan pasar mencapai lebih dari 70 persen. Angka ini menandakan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap produk ramah kantong dan efisien dari Astra.

    Di luar kelompok Astra, Mitsubishi tampil sebagai pemain paling agresif dengan penjualan hampir menyentuh 100 ribu unit. Honda dan Suzuki menyusul di belakang dengan performa solid di kisaran 90 ribuan dan 66 ribuan unit. Sementara itu, merek-merek pendatang baru seperti Hyundai, Wuling, dan Chery terus mencatat pertumbuhan positif. Yang cukup mencuri perhatian adalah BYD, merek asal Tiongkok yang mulai bersinar di segmen kendaraan listrik dengan angka penjualan 15 ribuan unit—membuktikan potensi besar kendaraan listrik di Indonesia.

    Memasuki tahun 2025, data penjualan pada Januari menunjukkan angka 61.849 unit, sedikit lebih rendah dari rata-rata bulanan tahun sebelumnya. Namun, Astra tetap kokoh di puncak dengan pangsa pasar yang stabil di angka 56 persen. Segmen LCGC juga terus kuat dengan market share sebesar 68 persen. Toyota dan Daihatsu masih jadi kontributor utama untuk performa tersebut.

    Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra, menegaskan bahwa kunci keberhasilan Astra terletak pada layanan menyeluruh yang diberikan kepada pelanggan. “Kami terus menjaga kepercayaan konsumen melalui layanan yang bernilai tambah dan kualitas terbaik. Ini adalah bentuk kontribusi kami untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif tanah air,” jelasnya dalam rilis resmi.(raf)

  • Penjualan Mobil Indonesia 2024 Turun, Innova Tetap di Puncak

    Penjualan Mobil Indonesia 2024 Turun, Innova Tetap di Puncak

    JATIMPEDIA, Jakarta – Toyota Kijang Innova kembali mengukuhkan posisinya sebagai mobil terlaris di Indonesia pada tahun 2024. Gabungan penjualan Innova Reborn dan Zenix mencatatkan angka whole sales (distribusi pabrik ke dealer) sebesar 63.676 unit, menjadikannya pemimpin pasar otomotif nasional.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), total whole sales mobil di Indonesia sepanjang Januari-Desember 2024 mencapai 865.723 unit. Meski turun 13,9 persen dibandingkan 2023 (1.005.802 unit), capaian ini masih melebihi target revisi GAIKINDO sebesar 850 ribu unit. Penjualan retail sales (dealer ke konsumen) juga mencatat penurunan 10,9 persen, dengan total 889.680 unit.

    Di posisi kedua, Toyota Avanza berhasil mencatatkan whole sales sebanyak 55.838 unit. MPV yang dikenal sebagai “mobil sejuta umat” ini terus menjadi pilihan utama konsumen Indonesia. Sementara itu, Daihatsu Sigra menempati urutan ketiga dengan penjualan 54.709 unit, mengukuhkan dominasinya di segmen low cost green car (LCGC).

    Honda Brio, mencakup varian RS dan Satya, menjadi mobil terlaris keempat dengan whole sales 51.133 unit. Menutup lima besar, Daihatsu Gran Max Pick-Up berhasil mencatatkan penjualan 42.122 unit, membuktikan permintaan yang tinggi di segmen kendaraan niaga ringan.

    Berikut daftar 20 mobil terlaris di Indonesia tahun 2024 menurut data GAIKINDO:

    1. Toyota Kijang Innova (Reborn & Zenix): 63.676 unit
    2. Toyota Avanza: 55.838 unit
    3. Daihatsu Sigra: 54.709 unit
    4. Honda Brio (RS & Satya): 51.133 unit
    5. Daihatsu Gran Max Pick-Up: 42.122 unit
    6. Toyota Calya: 39.909 unit
    7. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 32.906 unit
    8. Toyota Rush: 31.753 unit
    9. Suzuki Carry: 30.075 unit
    10. Toyota Agya: 19.795 unit
    11. Daihatsu Terios: 17.800 unit
    12. Daihatsu Ayla: 17.456 unit
    13. Honda HR-V: 16.211 unit
    14. Toyota Hilux (Single & Double Cabin, Rangga): 15.484 unit
    15. Suzuki XL7: 15.388 unit
    16. Toyota Veloz: 13.741 unit
    17. Daihatsu Gran Max (Blind Van & Minibus): 13.694 unit
    18. Honda WR-V: 13.165 unit
    19. Toyota Raize: 13.134 unit
    20. Toyota Fortuner: 12.947 unit

    Meski tren penjualan mobil nasional mengalami penurunan, dominasi merek Toyota dan Daihatsu di pasar otomotif Indonesia tetap tak tergoyahkan, terutama di segmen MPV, LCGC, dan kendaraan niaga ringan.(raf)

  • Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2024 Lampaui Target, Astra International Kuasai Pasar

    Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2024 Lampaui Target, Astra International Kuasai Pasar

    JATIMPEDIA, Jakarta – Industri otomotif Indonesia mencatatkan performa positif sepanjang tahun 2024 meski menghadapi berbagai tantangan. Berdasarkan data dari Astra International per 11 Januari 2025, total penjualan mobil di Indonesia mencapai 865.723 unit. Angka ini melampaui target 850 ribu unit yang ditetapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).

    PT Astra International Tbk mempertahankan dominasinya dengan pangsa pasar sebesar 56%. Pasar kendaraan ramah lingkungan juga mencatatkan pertumbuhan signifikan, didukung oleh kehadiran merek baru seperti BYD. Berikut adalah merek mobil dengan penjualan tertinggi sepanjang 2024:

    1. Toyota dan Lexus
      Grup Toyota dan Lexus menduduki posisi teratas dengan total penjualan 291.566 unit. Popularitas model seperti Toyota Avanza, Kijang Innova, serta lini premium Lexus menjadi motor penggerak penjualan.
    2. Daihatsu
      Daihatsu mencatatkan penjualan 163.032 unit, mempertahankan posisi kuatnya berkat kendaraan keluarga seperti Daihatsu Sigra dan Gran Max.
    3. Mitsubishi
      Dengan total penjualan 99.938 unit, Mitsubishi unggul melalui model seperti Mitsubishi Xpander dan Pajero Sport yang tetap diminati.
    4. Honda
      Honda berhasil menjual 94.742 unit, dengan kontribusi terbesar dari Honda Brio dan HR-V.
    5. Suzuki
      Suzuki mencatatkan penjualan 66.809 unit, didukung oleh kendaraan ekonomis seperti Suzuki Ertiga dan Carry.
    6. Hyundai
      Hyundai menjual 22.361 unit, menunjukkan pertumbuhan stabil melalui model Hyundai Stargazer dan Creta.
    7. Wuling
      Wuling terus memperluas pangsa pasarnya dengan total penjualan 21.923 unit, berkat model seperti Wuling Air EV dan Cortez.
    8. BYD dan Chery
      Pemain baru seperti BYD menunjukkan hasil impresif dengan 15.429 unit terjual dalam paruh kedua tahun 2024, sementara Chery mencatatkan penjualan 9.191 unit.

    Keberhasilan industri otomotif Indonesia ini menunjukkan daya beli masyarakat yang tetap stabil meskipun berbagai tantangan dihadapi, sekaligus memperlihatkan tren positif terhadap kendaraan ramah lingkungan.(raf)

  • Toyota Astra Motor Dominasi Pasar Mobil Januari-November 2024

    Toyota Astra Motor Dominasi Pasar Mobil Januari-November 2024

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Toyota Astra Motor (TAM), anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII), kembali memimpin pasar otomotif Indonesia sepanjang Januari-November 2024. Dengan pencapaian penjualan yang impresif, TAM berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader.

    Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy, mengapresiasi dukungan pelanggan yang membuat Toyota tetap unggul. “Kami bersyukur dan berterima kasih karena Toyota kembali menjadi market leader di bulan November kemarin dengan market share sebesar 36,3 persen untuk whole sales,” ungkap Anton pada Selasa, 10 Desember 2024.

    Toyota mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 26.984 unit pada November 2024, turun tipis 0,17 persen dibandingkan Oktober. Sepanjang Januari-November 2024, total penjualan wholesales TAM mencapai 262.315 unit, dengan model terlaris adalah Avanza dan Veloz (6.486 unit), diikuti Innova (5.908 unit), dan Calya (3.932 unit).

    Namun, pasar otomotif menghadapi tantangan baru, termasuk kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025, serta implementasi Opsen Pajak berdasarkan Undang-Undang No. 1/2022 tentang HKPD. Opsen Pajak ini akan memengaruhi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).

    Anton mengakui bahwa kebijakan tersebut dapat meningkatkan harga mobil secara signifikan, yang berpotensi memengaruhi penjualan. “Kami akan terus memantau dinamika tahun depan untuk memberikan solusi mobilitas dan harga yang kompetitif sesuai kebutuhan pelanggan. Kami juga berharap adanya dukungan pemerintah untuk mendorong pasar otomotif, terutama bagi model yang diproduksi lokal,” tambahnya.

    Secara keseluruhan, total penjualan mobil di Indonesia pada periode Januari-November 2024 mencapai 784.788 unit secara wholesales, turun 14,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan ritel juga turun 11,2 persen secara year-on-year menjadi 806.721 unit dari 908.473 unit pada 2023.

    Kendati demikian, Toyota tetap optimis menghadapi 2025 dengan strategi adaptif untuk mendukung pertumbuhan pasar otomotif domestik.(raf)

  • GAIKINDO: Penjualan Mobil Bisa Tembus Satu Juta Unit Jika PPN 12 Persen Ditunda

    GAIKINDO: Penjualan Mobil Bisa Tembus Satu Juta Unit Jika PPN 12 Persen Ditunda

    JATIMPEDIA, Jakarta – Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara, menyatakan optimisme bahwa penjualan mobil baru pada 2025 dapat mencapai angka satu juta unit. Namun, hal ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen yang direncanakan berlaku mulai 1 Januari 2025.

    “Jika PPN 12 persen tidak jadi diterapkan, kami yakin penjualan bisa mencapai 900 ribu hingga satu juta unit,” ujar Kukuh di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024. Saat ini, GAIKINDO masih menanti kepastian dari pemerintah mengenai rencana kenaikan pajak tersebut. Ia menambahkan bahwa tren penjualan setelah implementasi kebijakan ini akan menjadi salah satu indikator penting.

    Kukuh juga mencatat adanya peningkatan minat masyarakat terhadap kendaraan baru, terutama menjelang akhir tahun 2024. Faktor seperti tingginya pemesanan kendaraan dalam pameran otomotif menjadi sinyal positif bagi industri. Namun, ia menekankan perlunya stimulus atau insentif tambahan untuk memastikan target tersebut tercapai. “Kami berharap ada alternatif kebijakan yang bisa membantu industri tetap tumbuh, karena sektor otomotif merupakan salah satu tumpuan ekonomi nasional,” imbuhnya.

    Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menegaskan bahwa kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen akan dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. PPN merupakan pajak yang dibebankan kepada konsumen akhir atas setiap pertambahan nilai barang dan jasa dalam proses produksi maupun distribusi.

    Keputusan akhir mengenai kebijakan PPN ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan antara penerimaan negara dan pertumbuhan sektor otomotif, yang telah menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia.(raf)

  • Toyota Tetap Memimpin Penjualan Mobil Oktober 2024, Suzuki Salip Mitsubishi Motors

    Toyota Tetap Memimpin Penjualan Mobil Oktober 2024, Suzuki Salip Mitsubishi Motors

    JATIMPEDIA, Jakarta – Penjualan mobil di Indonesia pada Oktober 2024 menunjukkan dinamika menarik, meskipun mencatatkan penurunan baik secara whole sales maupun retail sales dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
    Total penjualan mobil secara whole sales mencapai 77.191 unit, turun 3,9 persen dari Oktober 2023 yang mencatatkan 80.350 unit. Sementara itu, penjualan secara retail tercatat 73.443 unit, turun 7,6 persen dibandingkan Oktober 2023 sebanyak 79.446 unit.

    Grup Astra Kembali Dominasi Penjualan
    Toyota, melalui PT Toyota Astra Motor (TAM), kembali menjadi merek mobil terlaris dengan whole sales sebesar 27.030 unit, diikuti oleh Daihatsu dengan 14.096 unit. Honda berada di posisi ketiga dengan 8.633 unit, mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 8,92 persen dibandingkan September 2024 (7.926 unit).

    Penjualan Suzuki juga mencuri perhatian dengan kenaikan 5,94 persen menjadi 5.491 unit, berhasil melampaui Mitsubishi Motors yang mencatatkan penurunan sebesar 5,80 persen menjadi 5.486 unit. Merek lain yang masuk daftar penjualan tertinggi adalah Mitsubishi Fuso (2.414 unit), Isuzu (2.106 unit), Hino (2.320 unit), Hyundai (1.711 unit), dan Wuling.

    Tantangan dan Harapan di Tengah Tahun Politik
    Ketua Umum GAIKINDO, Yohanes Nangoi, menjelaskan bahwa pasar otomotif Indonesia sepanjang 2024 menghadapi tekanan dari berbagai faktor seperti tingginya suku bunga acuan, ketidakpastian global, serta situasi politik dalam negeri. Namun, ia optimis pameran otomotif yang digelar sepanjang tahun dapat mendukung pemulihan pasar dan merangsang daya beli masyarakat.

    Pameran terakhir GAIKINDO tahun ini, Mandiri Utama Finance – GAIKINDO Jakarta Auto Week (MUF-GJAW) 2024, akan digelar pada 22 November hingga 1 Desember 2024 di ICE BSD City, Banten. Nangoi berharap momentum ini dapat membantu industri otomotif mencapai target penjualan 850 ribu unit pada 2024.

    “Pada akhir tahun ini, kami ingin menggencarkan penjualan otomotif dengan memberikan ruang bagi para peserta untuk menawarkan promo spesial atau diskon yang dapat menarik minat masyarakat,” ungkap Nangoi.

    Daftar Penjualan Mobil Terlaris Oktober 2024

    1. Toyota – 27.030 unit
    2. Daihatsu – 14.096 unit
    3. Honda – 8.633 unit
    4. Suzuki – 5.491 unit
    5. Mitsubishi Motors – 5.486 unit
    6. Mitsubishi Fuso – 2.414 unit
    7. Isuzu – 2.106 unit
    8. Hino – 2.320 unit
    9. Hyundai – 1.711 unit

    Dengan upaya sinergis ini, GAIKINDO optimis industri otomotif Indonesia akan terus tumbuh, meski menghadapi berbagai tantangan. (raf)

  • Penjualan Mobil September 2024: Struktur Merek Terlaris Alami Pergeseran

    Penjualan Mobil September 2024: Struktur Merek Terlaris Alami Pergeseran

    JATIMPEDIA, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) baru saja merilis data penjualan mobil baru untuk bulan September 2024, yang memperlihatkan beberapa perubahan dalam daftar 10 merek terlaris. Lima merek teratas masih dikuasai oleh Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki. Namun, ada pergeseran pada posisi keenam hingga kesepuluh jika dibandingkan dengan bulan Agustus.

    Merek BYD, yang baru terdaftar di GAIKINDO, turun ke peringkat delapan pada bulan September setelah sebelumnya berada di posisi enam pada bulan Agustus. Sementara itu, Wuling berhasil naik satu peringkat ke posisi sembilan dari sebelumnya di posisi sepuluh. Hyundai, yang sempat konsisten masuk 10 besar di paruh pertama tahun ini, kini tergeser ke posisi 11 setelah kehadiran BYD.

    Total penjualan seluruh merek yang tergabung di GAIKINDO mencapai 72.667 unit pada September 2024, mengalami penurunan sebesar 4,8 persen dibandingkan dengan bulan Agustus. Sebagian besar agen pemegang merek (APM) mengalami penurunan pertumbuhan, termasuk Toyota yang turun 2,1 persen, Daihatsu -8,3 persen, Mitsubishi -6,9 persen, dan BYD mengalami penurunan terbesar sebesar -29,4 persen.

    Namun, ada beberapa APM yang mencatatkan peningkatan penjualan. Honda berhasil tumbuh sebesar 4,9 persen, Fuso naik 2,9 persen, dan Wuling mencatatkan peningkatan 7,4 persen. Dari total penjualan Januari hingga September, tercatat penjualan mobil sebesar 633.218 unit, atau baru mencapai 57 persen dari target 1,1 juta unit yang ditetapkan GAIKINDO untuk tahun ini.

    Daftar Merek Terlaris September 2024 (Whole Sales):

    1. Toyota: 25.454 unit
    2. Daihatsu: 12.676 unit
    3. Honda: 7.926 unit
    4. Mitsubishi: 5.824 unit
    5. Suzuki: 5.183 unit
    6. Fuso: 2.341 unit
    7. Hino: 2.251 unit
    8. BYD: 2.075 unit
    9. Wuling: 2.004 unit
    10. Isuzu: 1.670 unit

    Daftar Merek Terlaris Januari-September 2024 (Whole Sales):

    1. Toyota: 208.301 unit (32,9 persen)
    2. Daihatsu: 125.849 unit (19,9 persen)
    3. Honda: 69.320 unit (10,9 persen)
    4. Mitsubishi: 54.207 unit (8,6 persen)
    5. Suzuki: 48.991 unit (7,7 persen)
    6. Fuso: 20.080 unit (3,2 persen)
    7. Isuzu: 20.076 unit (3,2 persen)
    8. Hyundai: 17.164 unit (2,7 persen)
    9. Hino: 16.674 unit (2,6 persen)
    10. Wuling: 13.914 unit (2,2 persen)

    Penjualan Mobil Baru Bulanan Januari-September 2024 (Whole Sales):

    • Januari: 69.758 unit
    • Februari: 70.772 unit
    • Maret: 74.779 unit
    • April: 48.762 unit
    • Mei: 71.381 unit
    • Juni: 74.623 unit
    • Juli: 74.160 unit
    • Agustus: 76.304 unit
    • September: 72.667 unit.(raf)