Tag: #ojk

  • BNI Sebut DPK di atas Rp5 Miliar Tumbuh 16 Persen

    BNI Sebut DPK di atas Rp5 Miliar Tumbuh 16 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di atas Rp5 miliar hingga April 2025 mencapai 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

    Direktur Consumer Banking BNI Corina Leya Karnalies mengatakan peningkatan dana dan jumlah nasabah untuk rekening di atas Rp5 miliar tidak terlepas dari inovasi digital dan beragam layanan keuangan khususnya pada nasabah Emerald.

    “Kami mengapresiasi kepercayaan nasabah yang terus mempercayakan BNI sebagai mitra perbankan untuk mengelola aset nasabah dengan berbagai layanan yang memudahkan kebutuhan transaksi finansial,” kata Corina di Jakarta, Selasa.

    Hingga April 2025, jumlah nasabah dengan Asset Under Management (AUM) lebih dari Rp5 miliar naik 15 persen yoy dengan pertumbuhan DPK dan AUM meningkat 16 persen. Selain DPK, peningkatan AUM juga terjadi pada produk Investasi dan Bancassurance yang tumbuh 17 persen yoy.

    “Mengamati pergerakan portfolio nasabah, komposisi tabungan dengan AUM minimal Rp5 miliar mengalami kenaikan porsi dari sebelumnya 36 persen menjadi 39 persen dari total AUM yang ada,” ujar Corina.

    Adapun faktor yang mendorong peningkatan tersebut antara lain disebabkan adanya pengembangan terhadap fitur produk tabungan. Selain itu, program welcome Emerald dengan extra reward hingga Rp26 juta menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menempatkan dana di BNI.

    “Sejalan dengan era yang serba digital, saat ini kami juga terus melakukan penyempurnaan melalui fitur dan layanan yang lengkap, cepat dan mudah melalui wondr by BNI,” tuturnya.

    Strategi BNI dalam menghimpun DPK di tengah keketatan likuditas industri perbankan di antaranya melalui penguatan Relationship Manager (RM) yang didedikasikan secara khusus bagi nasabah Emerald dengan AUM minimum Rp1 miliar.

    Sementara untuk mempertahankan nasabah dengan AUM Rp500 juta sampai dengan Rp1 miliar, BNI menyediakan program upgrade dengan reward yang menarik.

    “Kami percaya customer merupakan aset berharga, oleh karena itu kami menyiapkan dedicated relationship manager untuk mengetahui kebutuhan nasabah agar terlayani dengan baik,” ujarnya.

    Perluasan customer based juga menjadi target fokus BNI tahun ini. Melalui Emerald Acquisition RM, percepatan pertumbuhan nasabah baru menjadi bagian dari mesin pertumbuhan di BNI.(cin)

     

  • OJK : Kredit Industri Tekstil Rp160,41 Triliun di Kuartal I-2025

    OJK : Kredit Industri Tekstil Rp160,41 Triliun di Kuartal I-2025

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan perbankan kepada para pelaku industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mencapai Rp160,41 triliun per Maret 2025.

    Ia mengatakan bahwa angka tersebut hanya 2,03 persen dari total kredit perbankan nasional, sehingga diperlukan sinergi yang lebih kuat antara pelaku perbankan dan industri TPT untuk mendukung pertumbuhan industri tersebut.

     

     

    “Sinergi antara industri perbankan dengan pelaku industri TPT perlu diperkuat agar penyaluran pembiayaan dapat lebih tepat sasaran dan mendukung pertumbuhan sektor riil secara berkelanjutan,” kata Dian Ediana Rae, dikutip dari keterangan resminya di Jakarta.

     

     

    Ia menyatakan bahwa sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, berperan penting sebagai enabler (pendukung) dalam memperkuat pembiayaan dan struktur bisnis industri TPT.

     

    Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa perluasan akses pembiayaan juga harus dibarengi dengan penguatan manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian.

     

     

    Dian menuturkan bahwa industri TPT nasional masih berpotensi besar untuk dikembangkan, baik dari sisi pasar domestik maupun ekspor, tapi mengalami banyak tantangan struktural, seperti tingginya biaya logistik dan ketergantungan terhadap pasar ekspor tertentu.

    Ia mengatakan bahwa berbagai tantangan tersebut perlu segera diatasi secara komprehensif melalui pendekatan Indonesia Incorporated, yaitu kolaborasi nyata antara pelaku industri, perbankan, BUMN, dan pemerintah.(cin)

  • Dividen BNI Rp13,9 Triliun Kontribusi Nyata Bagi Ekonomi

    Dividen BNI Rp13,9 Triliun Kontribusi Nyata Bagi Ekonomi

    JATIMPEDIA, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan dividen sebesar Rp13,95 triliun yang dibagikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkontribusi nyata ke perekonomian nasional.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, Erick mengatakan pembagian dividen ini merupakan bentuk penghargaan kepada para pemegang saham atas kepercayaan yang terus diberikan kepada BNI.

    Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kinerja positif yang ditunjukkan perusahaan sepanjang tahun 2024.

    Pada tahun buku 2024, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,5 triliun. Dari angka tersebut, sebesar 65 persen dialokasikan untuk dividen, menunjukkan keseimbangan antara reward bagi pemegang saham dan kebutuhan penguatan modal perusahaan.

    Lebih lanjut, Erick menuturkan dividen yang besar juga mencerminkan efisiensi dan strategi bisnis yang tepat selama tahun berjalan. BNI dinilai berhasil menjaga pertumbuhan sehat di tengah berbagai tantangan ekonomi global.

     

    Menteri BUMN menilai capaian ini sejalan dengan tujuan transformasi BUMN yang berfokus pada profitabilitas dan keberlanjutan. Ia berharap BNI bisa terus meningkatkan daya saing dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

    Keberhasilan BNI pun disebut menunjukkan pentingnya tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang kuat di sektor perbankan. Ia menyampaikan harapan agar momentum positif ini terus dijaga dan ditingkatkan ke depan.

    Sebagai bagian dari Kementerian BUMN, Erick memastikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis BNI untuk terus bertumbuh. Ia juga menekankan pentingnya inovasi dan digitalisasi guna memperkuat posisi BNI sebagai bank global asal Indonesia.

    Untuk diketahui, BNI mencetak laba bersih yang meningkat menjadi Rp5,4 triliun serta pendapatan operasional naik 2,8 persen menjadi Rp15,25 triliun pada periode kuartal pertama 2025.

    Dari sisi intermediasi, pertumbuhan kredit BNI tumbuh sebesar 10,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp765,47 triliun per Maret 2025, didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16 persen yoy menjadi Rp433,4 triliun.

     

    Dari sisi kualitas aset, rasio non-performing loan (NPL) terjaga di level 2 persen dan loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada kuartal I 2024. Perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1 persen menjadi 0,9 persen, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.

    Dari sisi pendanaan, BNI mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5 persen yoy menjadi Rp819,6 triliun dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 6,3 persen.(cin)

  • Hingga April 2025, OJK Malang Terima 114 Pengaduan

    Hingga April 2025, OJK Malang Terima 114 Pengaduan

    JATIMPEDIA, Malang – Sebanyak 114 dari 601 layanan konsumen yang ditangani Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Jawa Timur sejak 1 Januari hingga 30 April 2025, berkaitan dengan aktivitas keuangan ilegal.

    “Dari 114 layanan konsumen terkait aktivitas keuangan illegal ini sebagian besar atau sekitar 50,88 persen adalah masyarakat yang terjebak pinjaman online (daring),” kata Kepala OJK Malang Farid Faletehan di Malang, Rabu.

    Ia mengatakan dari 50,88 persen masyarakat di wilayah kerja OJK Malang (Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan, serta Kota dan Kabupaten Probolinggo) yang terjebak pinjaman online tersebut, 12,14 persennya adalah warga Kota Malang, Kota Probolinggo mencapai 50 persen.

    Selain pinjaman online ilegal, lanjutnya, aktivitas keuangan ilegal tersebut berupa investasi dan penyelesaian pekerjaan tertentu sebesar 7,89 persen.

    Selain pinjaman online ilegal, layanan konsumen atau aduan masyarakat ke OJK Malang paling banyak adalah layanan perbankan, yakni 244 aduan.

    Selanjutnya, 90 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 90 layanan terkait perusahaan pembiayaan, dan 10 layanan terkait perusahaan asuransi.

    Lebih lanjut, Farid mengatakan, modus aktivitas keuangan ilegal tersebut, di antaranya teror pinjaman online ilegal akibat ketidaktahuan legalitas perusahaan, penyalahgunaan data pribadi, lowongan kerja palsu, penipuan penyelesaian pekerjaan tertentu, penipuan call center palsu, dan penipuan berkedok giveaway (hadiah/pemberian gratis).

    Kalau pun harus meminjam dana ke pinjaman online, kata Farid, pastikan legalitasnya yang terdaftar dan diawasi OJK. Selain itu, pinjam sesuai kebutuhan dan kemampuan, jangan untuk konsumtif dan gaya hidup, utang harus dibayar, hindari bermasalah pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), dan Fintech Lending yang terdaftar dan berizin OJK hanya meminta akses CAMILAN, Camera, Microphone, dan lokasi.

    Untuk meminimalkan korban penipuan dan aktivitas keuangan ilegal, katanya, OJK Malang terus melaksanakan peran aktifnya dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

    Sampai akhir April 2025, katanya, OJK Malang telah melaksanakan 34 kegiatan edukasi dan sosialisasi dengan peserta mencapai 12.552 orang.

    “Perencanaan pelaksanaan kegiatan tersebut tentunya mempertimbangkan sasaran target prioritas sesuai Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025,” katanya.(cin)

     

  • OJK: Hingga Maret Pembiayaan Kendaraan Listrik Rp16,63 Triliun

    OJK: Hingga Maret Pembiayaan Kendaraan Listrik Rp16,63 Triliun

    JATIMPEDIA, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan kendaraan listrik melalui perusahaan multifinance mencapai Rp16,63 triliun per Maret 2025.

    Jumlah tersebut naik 5,65 persen secara bulanan (mtm) dari posisi Februari 2025 sebesar Rp15,74 triliun. Selain itu, pembiayaan kendaraan listrik pada Maret 2025 berkontribusi 3,08 persen dari total pembiayaan multifinance.

    “Secara umum, potensi pembiayaan atas kendaraan bermotor listrik di Indonesia masih cukup terbuka lebar seiring dengan rencana pembukaan investasi dalam bentuk pabrik dari manufaktur kendaraan bermotor listrik di Indonesia,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan serta sinergi kebijakan pemerintah dalam mendorong adopsi kendaraan listrik.

    Dukungan tersebut salah satunya datang dari Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang berkomitmen memberikan insentif lebih besar kepada produsen kendaraan listrik yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.

    “Jadi konsepnya ini kita akan ubah. Dengan TKDN lebih tinggi, insentifnya kita akan berikan lebih besar lagi. Jadi itu, kita lebih positif approach ke depannya mengenai TKDN ini,” ujar Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan Roeslani.

    Saat ini, terdapat tujuh produsen kendaraan listrik yang telah membangun fasilitas produksi di Indonesia, yaitu VinFast, Volkswagen (VW), BYD, Citroen, AION, Maxus, dan Geely. Total investasi ketujuh perusahaan itu mencapai Rp15,4 triliun, dengan target produksi mencapai 281 ribu unit per tahun.

    Pemerintah juga telah mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung, termasuk memperbolehkan pihak ketiga membangun stasiun pengisian daya kendaraan listrik guna memperluas jangkauan layanan di seluruh Indonesia.

    Dengan target produksi kendaraan listrik mencapai 2,5 juta unit per tahun pada 2030, Rosan menekankan pentingnya penguatan riset dan pengembangan.

    Pemerintah bahkan menjanjikan insentif hingga 300 persen bagi investor yang bersedia mengembangkan riset EV di Indonesia.(cin)

     

  • BNI Turut Dalam Perbaikan Infrastruktur Beberapa Desa di Jawa

    BNI Turut Dalam Perbaikan Infrastruktur Beberapa Desa di Jawa

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengambil andil dalam perbaikan infrastruktur yang menghubungkan akses jalan di desa-desa wilayah Jawa.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, menjelaskan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BNI.

    “Kami percaya bahwa akses jalan yang baik akan membuka lebih banyak peluang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas kami dalam mendorong pemerataan pembangunan,” ujar Okki.

    Dalam kurun waktu 2023 hingga 2025, BNI menyalurkan dana untuk membantu perbaikan jalan pada 10 kecamatan, di mana tujuh di antaranya dialokasikan pada 2025.

    Kemudian, realisasi perbaikan ruas jalan tahun ini berada di tiga kecamatan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

    Dua titik di Kabupaten Bekasi, yakni Tambun Selatan dan Pebayuran, mendapatkan bantuan dana untuk pengecoran dan perbaikan jalan desa.

    Sedangkan di Kabupaten Probolinggo, BNI memberikan bantuan pavingisasi dan rabat beton di tiga kecamatan.

    Melalui bantuan pembangunan Jalan tersebut, BNI berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah. Dunia usaha, termasuk BNI, juga memiliki tanggung jawab sosial dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat dan merata,” tutur Okki.(cin)

     

  • Kartu Kredit OCBC Voyage: Kartu Sultan untuk Gaya Hidup Premium

    Kartu Kredit OCBC Voyage: Kartu Sultan untuk Gaya Hidup Premium

    JATIMPEDIA, Jakarta – Di tengah kesibukan dan pilihan hidup yang semakin kompleks, kemewahan hadir ketika setiap momen dapat dijalani dengan mudah, nyaman, dan bermakna. OCBC melalui Kartu Kredit OCBC Voyage menghadirkan lebih dari sekadar fasilitas premium—kartu ini menjadi pendamping setia dalam setiap momen nasabah, menghadirkan kemewahan yang relevan dan dapat dikelola secara cerdas untuk membantu menciptakan golden moment mereka.

     

    Diluncurkan sejak tahun 2017, OCBC Voyage merupakan Kartu Kredit premium berbahan metal pertama di Indonesia, dengan desain yang elegan, minimalis, dan modern—selaras dengan karakter nasabah premium yang menghargai keindahan dalam kesederhanaan.

     

    Amir Widjaya, Executive Director, Marketing Communication Division Head OCBC mengatakan “Kami percaya bahwa kemewahan bukan hanya tentang apa yang dimiliki, tapi tentang bagaimana kita memilih untuk menciptakan golden moment dengan cara yang paling relevan bagi masing-masing individu. Sebab kami paham pada saat seseorang menikmati golden moment, yang dibutuhkan bukan lagi soal net worth, tetapi moment worth. Untuk itu, kami ingin memastikan bahwa manfaat yang kami berikan benar-benar terasa relevan dan bermanfaat bagi nasabah.”

     

    Lebih dari itu, Kartu Kredit OCBC Voyage dirancang untuk menemani setiap langkah penting nasabah; dari perjalanan profesional, pertumbuhan finansial, hingga pencapaian personal. Bagi nasabah yang suka traveling dan entertainment, Kartu Kredit OCBC Voyage menyediakan penukaran mileage yang kompetitif, serta Voyage Complimentary Packages yang mencakup dining, staycation mewah, tiket nonton film, cash rebate  dan Voyage Miles.

     

    Kartu Kredit OCBC Voyage tak hanya memberikan berbagai privileges mewah, tetapi juga fleksibilitas dalam memanfaatkan rewards yang dikumpulkan untuk disesuaikan dengan lifestyle dan kebutuhan masing-masing. Dengan Voyage Miles, setiap transaksi menjadi kesempatan untuk menikmati pengalaman terbaik—baik untuk bepergian, bersantai, hingga menciptakan golden moment.

     

    “Hari ini, dengan bangga kami umumkan mulai dari 26 Mei 2025 Voyage Miles yang didapatkan nasabah kini bisa ditukar tidak hanya dengan miles airlines favorit mereka, tetapi juga dapat ditukar dengan Poinseru yang di dalamnya terdapat katalog yang berisi berbagai kebutuhan sesuai gaya hidup mereka—mulai dari kebutuhan sehari-hari, sampai gadget impian seperti iPhone 16 sebanyak-banyaknya. Kita tahu setiap orang punya gaya hidup dan kebutuhan yang berbeda. Dengan sistem yang fleksibel ini, nasabah bisa memaksimalkan rewards sesuai preferensi mereka,” tambah Amir. (cin)

     

  • Pengguna Pinjol di Indonesia Tembus 14 Juta, Naik 20 Persen

    Pengguna Pinjol di Indonesia Tembus 14 Juta, Naik 20 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada sebanyak 146,5 juta orang telah melakukan pinjaman melalui aplikasi pinjaman online (pinjol) per Januari 2025. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 20% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Entjik S. Djafar, menyampaikan bahwa sepanjang Januari 2025, industri pinjaman daring berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp27,86 triliun, dengan nilai outstanding loan mencapai Rp78,5 triliun.

    Pertumbuhan ini juga diiringi dengan membaiknya kualitas kredit. Tingkat wanprestasi atau kredit macet agregat di atas 90 hari (TWP90) di platform pinjol berhasil ditekan ke level 2,52% pada Januari 2025, membaik dibanding 2,60% pada Desember 2024.

    “Per Januari 2025, TWP90 di pinjol berhasil ditekan ke level 2,52%, membaik dari pencapaian Desember 2024 sebesar 2,60%,” ujar Entjik, dikutip Rabu (7/5/2025).

    Entjik menambahkan, seiring meningkatnya jumlah peminjam, AFPI terus mendorong peningkatan literasi dan edukasi keuangan masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program literasi yang menyasar beragam elemen masyarakat, mulai dari UMKM dan komunitas, civitas academica, hingga media massa.

    “Literasi dan edukasi merupakan kunci untuk membantu masyarakat agar tidak terjebak oleh platform ilegal yang merugikan, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan nasional. Upaya edukasi yang terus kami lakukan juga sejalan dengan arahan dan dukungan dari regulator,” kata Entjik.

    “Kami meyakini, dengan edukasi dan inovasi yang berkelanjutan, industri ini dapat terus berkontribusi positif terhadap ekonomi digital Indonesia melalui kemudahan akses layanan keuangan,” pungkasnya. (cin)

     

  • Hingga Kini 14.117 Rekening Terkait Judi Diblokir Pemerintah

    Hingga Kini 14.117 Rekening Terkait Judi Diblokir Pemerintah

    JATIMPEDIA, Jakarta – Jumlah rekening yang diblokir terkait judi online (judol) terus meningkat. Saat ini ada 14.117 rekening terkait judol, meningkat dibandingkan laporan sebelumnya yang berjumlah 10.016 rekening atau ada penambahan sebanyak 4.101 rekening.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah meminta perbankan untuk melakukan pemblokiran terhadap rekening-rekening yang terindikasi terkait dengan aktivitas judi online.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menegaskan upaya ini merupakan bagian dari strategi OJK dalam menjaga stabilitas sektor keuangan dan melindungi masyarakat dari dampak negatif judi online.

    Dia menyampaikan pihaknya telah meminta bank-bank di Indonesia untuk aktif berperan dalam memblokir rekening yang terindikasi digunakan dalam transaksi judi online.

    “Terkait dengan pemberatasan judi online yang berdampak buas pada perekonomian dan sektor keuangan OJK telah meminta bank melakukan pemblokiran terhadap kurang lebih 14.117 rekening sebelumnya adalah sebesar 10.016 rekening,” kata Dian, dikutip Selasa (13/5/2025).

    Dian menambahkan, data pemblokiran rekening-rekening tersebut dilakukan berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital.

    Data tersebut kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk mengidentifikasi rekening yang memiliki kesesuaian dengan nomor identitas kependudukan para pelaku.

    “Dari data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital serta melakukan pengembangan tindak lanjut atas laporan tersebut dengan meminta perbankan melakukan penutupan rekening yang memiliki kesesuaian dengan nomor identitas kependudukan serta melakukan enhanced due diligence,” pungkas Dian. (ris)

  • BSI Raih Laba Bersih Rp 1,87 Triliun di Kuartal I-2025

    BSI Raih Laba Bersih Rp 1,87 Triliun di Kuartal I-2025

    JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mencetak laba bersih Rp1,87 triliun, tumbuh 10,05% secara tahunan (year on year/yoy).

    Kinerja positif ini sejalan dengan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga, pertumbuhan penyaluran pembiayaan, serta perolehan fee-based income BSI yang tumbuh double digit. Aset BSI juga tercatat tumbuh 12,01% year on year menjadi Rp401 triliun per akhir Maret 2025.

    “Alhamdulillah Bank Syariah Indonesia dapat menunjukkan kinerja yang solid dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan kuartal 1/2025 dapat tumbuh di atas pertumbuhan industri dengan kualitas yang sehat, baik dari sisi aset, pembiayaan, DPK, juga posisi CASA yang semakin kuat. Kemudian fee-based income, dan sebagai bottom line laba bersih juga tumbuh dua digit. Semua itu tidak lepas dari dukungan semua pihak, internal BSI, para nasabah, para investor, juga stakeholder yang terus mendukung sektor keungan syariah, khususnya BSI,” ujar Bob Tyasika Ananta  Plt Direktur Utama.

    Perseroan sukses menggelar BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta pada akhir April lalu. Mengusung tema “Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth”, BSI GIFS 2025 menegaskan pentingnya ekonomi syariah dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Event berskala global ini juga menjadi ajang literasi dan advokasi untuk menunjukkan kontribusi nyata ekonomi syariah terhadap target pembangunan nasional dan dunia.

    Tak lama berselang, BSI juga berhasil mendapatkan persetujuan prinsip untuk membuka layanan cabang di Arab Saudi, khususnya di Jeddah. “Ini adalah buah dari kerja keras selama hampir 1 tahun 8 bulan, sejak kami mulai proses ini. Setelah sukses membuka cabang di Dubai, kini ekspansi BSI di Timur Tengah semakin menguat,” ungkap Menteri BUMN Erick Thohir saat konperensi pers (5/5).

    Bob mengamini bahwa saat ini izin yang sudah didapat merupakan izin prinsipal. Di mana, izin tersebut dikeluarkan oleh otoritas jasa keuangan di Arab Saudi yang sudah memperbolehkan bank membuka kantor cabang.

    “Jadi kita bisa bikin cabang, dan nanti untuk apa saja ya seperti melakukan transaksi seperti consumer banking. Tapi tentu perlu ada izin-izin yang perlu kita tunggu lagi. Kita upayakan satu tahun ke depan,” ujar Bob. (cin)