Tag: #kementerian bumn

  • Erick Tohir : Armada Garuda dan Citilink Ditambah 2 Kali Lipat

    Erick Tohir : Armada Garuda dan Citilink Ditambah 2 Kali Lipat

    Jakarta, JP – Untuk memperkuat operasional penerbangan, armada pesawat Garuda dan Citilink bakal dkitambah dua kali lipat dari yang ada saat ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan perusahaan penerbangan milik pemerintah, yaitu PT. Garuda Indonesia (Persero) tentu harus lebih sehat secara operasional.

    Setelah proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Erick yakin BUMN yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia ini bisa kembali beroperasi dengan lebih baik. “Garuda bisa bergerak secara korporasi dan lebih sehat,” katanya.

    Apalagi, pemerintah juga akan menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun. “Sebenarnya ini sudah diputuskan satu setengah tahun lalu, sebelum kondisi covid terjadi,” ujar Erick.

    Oleh sebab itu, ia yakin saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Garuda dalam meningkatkan kinerja. Sebab, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik, hingga 5,44 persen dan sejalan dengan hal itu, terjadi peningkatan kebutuhan penerbangan karena mobilitas masyarakat yang meningkat.

    Karenanya, Garuda dan Citilink berkomitmen untuk meningkatkan jumlah pesawat agar mampu memenuhi permintaan yang tinggi. Teori sederhana ilmu ekonomi, menambah pasokan saat permintaan meningkat sehingga tidak terjadi kelangkaan yang menimbulkan harga membumbung tingi. “Saat ini ada 61 pesawat dan akan kita tingkatkan menjadi 120 pesawat pada akhir tahun 2022,” kata Erick.

    Dengan bertambahnya jumlah pesawat yang melayani penerbangan domestik ini, maka diharapkan harga tiket akan bisa ditekan menjadi lebih murah. Yang jelas, Erick memastikan, “Pesawat-pesawat yang baru ini harga sewanya sesuai dengan harga pasar, tidak harga seperti yang sebelumnya, yang terindikasi bahkan sudah ada tersangka kasus korupsi untuk Garuda,” imbuh Erick. (raf)

  • Semester I-2022, Adhi Karya Bukukan Laba Rp 10,23 Miliar

    Semester I-2022, Adhi Karya Bukukan Laba Rp 10,23 Miliar

    Jakarta, JP – Di Semester I-2022, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 10,23 miliar. Angka ini  naik 23,53% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 8,28 miliar.

    Adapun pendapatan usaha Adhi Karya mencapai Rp 6,32 triliun pada semester I-2022, meningkat 42,3% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp 4,44 triliun. Laba periode berjalan melonjak 338,8% menjadi Rp 35,38 miliar dari Rp 8,06 miliar.

    Namun, pertumbuhan pendapatan emiten berkode saham ADHI ini diikuti oleh kenaikan beban pokok pendapatan sekitar 49% menjadi Rp 5,62 triliun dari Rp 3,77 triliun. Sementara itu, laba per saham dasar perseroan naik menjadi Rp 2,87 dari Rp 2,33.

    Dari sisi neraca keuangan, total liabilitas BUMN Karya tersebut turun menjadi Rp 33,13 triliun pada semester I-2022 dari Rp 34,24 triliun pada periode sama tahun lalu. Penurunan ini paling besar dipengaruhi oleh berkurangnya liabilitas jangka pendek dari Rp 31,12 triliun pada semester I-2021 menjadi Rp 26,12 triliun pada tengah tahun ini.

    Selanjutnya ekuitas ADHI per 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 6,06 triliun, naik tipis dari Rp 5,65 triliun pada tengah tahun 2021. Hasilnya, jumlah liabilitas dan ekuitas ADHI per 30 Juni 2022 sedikit turun menjadi Rp 39,2 triliun dari Rp 39,9 triliun pada akhir Juni 2021.

    Masih di periode sama yakni hingga Juni 2022, ADHI merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 12,2 triliun, meningkat 82% dibandingkan Januari-Juni 2021 sebesar Rp 6,7 triliun.

    Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menjelaskan, beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Juni 2022 di antaranya Proyek Pelebaran Jalan Tol Tangerang-Merak dan Bendungan Janelata di Gowa. Ada pula kontrak kerja untuk proyek Gedung Presisi Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Polri di Jakarta, serta Piping Works and Steel Structure Proyek Smelter Manyar Gresik.

    “Profil kontribusi perolehan kontrak baru sampai dengan Juni 2022 dari lini bisnis konstruksi mendominasi sebesar 85%, properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya,” jelas Farid dalam keterangan resmi, baru-baru ini.

    Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan yang diperoleh, kontrak baru ADHI dari jenis proyek jalan dan jembatan mendominasi yakni sebesar 50%. Disusul, kontrak baru dari proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi sebanyak 41%. Sisanya 9% kontrak baru yang diperoleh ADHI setengah tahun ini berasal dari tipe pekerjaan gedung.

    Sementara itu, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah adalah 15%, BUMN dan BUMD 5%, serta proyek kepemilikan swasta atau lainnya termasuk proyek investasi 80%. (eka)

  • Barata Indonesia Ekspor Komponen Pembangkit ke Korsel

    Barata Indonesia Ekspor Komponen Pembangkit ke Korsel

    Gresik, JP – PT Barata Indonesia (Persero) melalui Divisi Pembangkit melakukan ekspor produk komponen pembangkit listrik berupa dua unit Low Pressure Outer Casing (LP Outer Casing) ke Ulsan, Korea Selatan.

    Komponen pembangkit listrik LP Outer Casing tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangkit pistrik jenis combined cycle (siklus gabungan) yakni Ulsan Gas Fired Combined-Cycle Power Plant – 1.122 MW serta pabrik polypropylene di Kota Industri bagian tenggara Korea Selatan.

    Proyek pembangkit listrik dimaksudkan untuk mendukung kelistrikan di Kota Ulsan yang terkenal sebagai area klaster industri terbesar di Korea Selatan dan banyak diisi industri otomotif, pembuatan kapal, serta petrokimia.

    Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero) Sulistyo Handoko menjelaskan, skope pekerjaan Divisi Pembangkit Barata Indonesia dalam proyek ini meliputi manufacturing komponen utama turbin uap berkapasitas 1.122 MW.

    ”Kepercayaan SK Gas Ltd. kepada Barata Indonesia menjadi bukti bahwa kemampuan serta mutu produk-produk manufaktur nasional juga dapat bersaing di tingkat internasional,” kata Handoko, Senin (22/8).

    Handoko menyatakan, perusahaan akan terus berupaya meningkatkan muatan lokal dan menambah variasi ekspor produk baik di bidang energi maupun industri lainnya, sehingga dapat memacu performa ekspor yang berkelanjutan.

    Handoko menyatakan, ini bukan pertama kalinya Barata Indonesia melakukan ekspor komponen pembangkit ke Korsel. Sebelumnya Barata Indonesia juga melakukan ekspor produk Condenser dan LP Outer Casing untuk proyek pembangkit listrik ”Smart Energy Center” dengan kapasitas 570 MW.

    “Ekspor sebelumnya untuk mendukung proyek salah satu perusahaan di Korea Selatan, yakni SK Hynix yang berlokasi di Cheongju,” ujarnya.

    Handoko melanjutkan, sebagai BUMN manufaktur, komitmen ekspor komponen pembangkit listrik menjadi upaya perseroan dalam mendorong multiplier effect ekonomi bagi seluruh pihak.

    Perseroan terus menggenjot produktivitas usaha khususnya pembangkit listrik juga komponen kereta api yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perseroan dalam peluang domestic demand hingga pasar global, sehingga berdampak pada pendapatan perseroan. (sat)

     

  • Bersama 31 BUMN, SIG Gelar Pelatihan Bisnis Terapan Diikuti 26 Pondok Pesantren di Jawa Timur

    Bersama 31 BUMN, SIG Gelar Pelatihan Bisnis Terapan Diikuti 26 Pondok Pesantren di Jawa Timur

    Gresik, JP – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama 31 BUMN menyelenggarakan Pelatihan Bisnis Terapan yang diikuti oleh 78 pengajar dari 26 pondok pesantren di Jawa Timur.

    Seremoni kegiatan dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto di Pondok Pesantren Qomaruddin, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/6/2022).

    Program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini diawali dengan kegiatan Training of Trainer (ToT) Pesantrenpreneur 2022. ToT merupakan kegiatan pelatihan kepada pengasuh dan guru pesantren untuk meningkatkan kualitas hard skill sebagai bekal ilmu dan pengalaman untuk diajarkan kepada santri di pondok pesantren.

    Materi yang diajarkan pada pelatihan adalah Teknologi dan Rekayasa, Teknologi dan Informasi, Kesehatan, Agrobisnis, Perikanan dan Agroteknologi, Bisnis dan Manajemen serta Tata Rias dan Tata Boga.

    Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto menjelaskan, melalui program bisnis terapan ini, SIG berupaya membangun kemandirian pesantren dan meningkatkan keterampilan santri agar memiliki jiwa kewirausahaan, dapat melihat peluang usaha, memanfaatkan jaringan untuk berkolaborasi, dan menerapkan teknologi berbasis digital.

    Selain kegiatan pelatihan, SIG, PLN dan Pelindo melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtias Airlangga, tentang Pendampingan Implementasi Pendidikan Bisnis Terapan bagi pondok pesantren di Jawa Timur.

    Pendampingan dilakukan selama 1 tahun kedepan, dengan harapan usaha yang dijalankan pondok pesantren dapat berkembang dan mampu bersaing.

    Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pemerintah terus mendorong program yang bisa menjadi pondasi, secara bersama menjaga pertumbuhan ekonomi, tidak mungkin negara maju tetapi rakyatnya tidak makmur. Kerena itu, Kementerian BUMN terus memperbaiki diri, mentransfrormasi dan allhmdulillah hasilnya sudah ada.

    “BUMN yang dulu untung 13 triliun, setelah 2 tahun, para direksi, komisaris dan seluruh yang ada di Kementerian BUMN berupaya bersih diri, bekerja secara transparan, profesional, hasilnya kini untung BUMN mencapai 126 triliun, kata Erick Thohir.

    Menurutnya, keuntungan itu tentunya diberikan kepada negara agar dapat terus menggelar program yang pro rakyat seperti vaksin gratis saat Covid, pengobatan gratis, subsidi BBM. Kami di pemerintah memastikan hadir ketika rakyat membutuhkan, karena itu BUMN terus menyehatkan diri supaya memberi kontribusi kepada negara tetapi tidak lupa terus merajut ekonomi kerakyatan seperti ekonomi keumatan, juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendidikan umat supaya bisa lebih baik dan menjadi SDM nomor satu, ujar Erick Thohir.

    Pada acara ini juga, SIG bersama 31 BUMN memberikan bantuan program ToT Pesantrenpreuneur berupa 52 alat pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk 26 pesantren di Jawa Timur dan memberikan santunan kepada 31 anak yatim dan 5 anak disabilitas. (indra)