Barata Indonesia Ekspor Komponen Pembangkit ke Korsel

Gresik, JP – PT Barata Indonesia (Persero) melalui Divisi Pembangkit melakukan ekspor produk komponen pembangkit listrik berupa dua unit Low Pressure Outer Casing (LP Outer Casing) ke Ulsan, Korea Selatan.

Komponen pembangkit listrik LP Outer Casing tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangkit pistrik jenis combined cycle (siklus gabungan) yakni Ulsan Gas Fired Combined-Cycle Power Plant – 1.122 MW serta pabrik polypropylene di Kota Industri bagian tenggara Korea Selatan.

Proyek pembangkit listrik dimaksudkan untuk mendukung kelistrikan di Kota Ulsan yang terkenal sebagai area klaster industri terbesar di Korea Selatan dan banyak diisi industri otomotif, pembuatan kapal, serta petrokimia.

Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero) Sulistyo Handoko menjelaskan, skope pekerjaan Divisi Pembangkit Barata Indonesia dalam proyek ini meliputi manufacturing komponen utama turbin uap berkapasitas 1.122 MW.

Baca Juga  Bandara Green Airport Banyuwangi Raih Penghargaan

”Kepercayaan SK Gas Ltd. kepada Barata Indonesia menjadi bukti bahwa kemampuan serta mutu produk-produk manufaktur nasional juga dapat bersaing di tingkat internasional,” kata Handoko, Senin (22/8).

Handoko menyatakan, perusahaan akan terus berupaya meningkatkan muatan lokal dan menambah variasi ekspor produk baik di bidang energi maupun industri lainnya, sehingga dapat memacu performa ekspor yang berkelanjutan.

Handoko menyatakan, ini bukan pertama kalinya Barata Indonesia melakukan ekspor komponen pembangkit ke Korsel. Sebelumnya Barata Indonesia juga melakukan ekspor produk Condenser dan LP Outer Casing untuk proyek pembangkit listrik ”Smart Energy Center” dengan kapasitas 570 MW.

“Ekspor sebelumnya untuk mendukung proyek salah satu perusahaan di Korea Selatan, yakni SK Hynix yang berlokasi di Cheongju,” ujarnya.

Baca Juga  Wakil Menteri BUMN I Kunjungi PG Gempolkrep dan Pabrik Bioethanol PT Enero

Handoko melanjutkan, sebagai BUMN manufaktur, komitmen ekspor komponen pembangkit listrik menjadi upaya perseroan dalam mendorong multiplier effect ekonomi bagi seluruh pihak.

Perseroan terus menggenjot produktivitas usaha khususnya pembangkit listrik juga komponen kereta api yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perseroan dalam peluang domestic demand hingga pasar global, sehingga berdampak pada pendapatan perseroan. (sat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *