Tag: #DeflasiInflasi

  • BPS Kota Kediri : Harga Makanan dan Minuman Picu Inflasi

    BPS Kota Kediri : Harga Makanan dan Minuman Picu Inflasi

    JATIMPEDIA, Kediri –  Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa makanan dan minuman merupakan salah satu kelompok penyumbang inflasi tertinggi pada Januari 2025.

    “Kelompok penyumbang tertinggi untuk inflasi bulan Januari 2025 secara m-to-m adalah pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,46 persen dan inflasi sebesar 1,71 persen,” kata Kepala BPS Kota Kediri Emil Wahyudiono di Kediri, Selasa.

    Ia menambahkan, ada juga pendorong deflasi dari kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi sebesar -1,29 persen dan inflasi sebesar -11,08 persen.

    Sedangkan komoditas penyumbang deflasi secara m-to-m periode ini yakni tarif listrik, bawang merah, telur ayam ras, pisang dan alpukat, serta ketimun, salak, tomat, jeruk dan kacang panjang.

    Lalu komoditas penghambat deflasi yakni cabai rawit, cabai merah, semangka, bahan bakar rumah tangga dan lainnya.

    Emil menambahkan inflasi secara y-on-y kelompok pengeluaran pendorong inflasi yaitu kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,94 persen dan inflasi sebesar 3,39 persen, sedangkan yang menjadi penghambat inflasi yaitu kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi sebesar -1,30 persen dan inflasi sebesar -10,98 persen.

    Komoditas penyumbang inflasi secara y-on-y yakni emas perhiasan, daging ayam ras, nasi dengan lauk dan cabe rawit, dan lainnya. sedangkan komoditas penghambat inflasi yakni tarif listrik, tomat, bensin, dan lainnya.

    Ia menjelaskan pada bulan bulan Januari 2025 terjadi inflasi month to month (m-to-m) sebesar -0,70 persen dan inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,54 persen.

    Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan pemkot terus berkomitmen untuk menjaga agar angka atau rilis dari BPS ini bisa ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang ada dan dilaksanakan sesuai dengan dokumen perencanaan, serta potensi dan kemampuan dari Pemerintah Kota Kediri.

    “Saat ini sudah ada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri terpilih. Untuk itu, saya sebagai Pj Wali Kota Kediri akan mengkonsolidasikan hal ini ke tim transisi. Saya berharap komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah Kota Kediri, Forkopimda dan BPS dapat ditingkatkan dan dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru,” katanya. (sat)

  • Dipicu Diskon Listrik, Kota Malang Alami Deflasi -0,6 Persen

    Dipicu Diskon Listrik, Kota Malang Alami Deflasi -0,6 Persen

    JATIMPEDIA, Malang  – Memasuki tahun 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatatkan angka deflasi Kota Malang selama Januari bulanan atau month to month sebesar -0,6 persen. Deflasi ini dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil 1,14 persen terhadap deflasi umum, terutama tarif listrik, bawang merah, tomat, telur ayam ras dan kacang polong.

    Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan, angka deflasi Kota Malang lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur yang tercatat -0,54, sedangkan secara nasional mengalami deflasi -0,76 persen.
    “Berdasarkan data inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy), angka inflasi Kota Malang tercatat sebesar 0,98 persen, dan inflasi tahun kalender -0,6 persen,” kata Umar dalam berita resmi statistik, Senin (3/2/2025).
    Umar mengungkapkan 10 komoditas utama yang menjadi penyumbang deflasi bulanan, yakni penurunan tarif listrik, bawang merah, tomat, telur ayam ras, kacang panjang, ketimun, buncis, salak, selada, dan alpukat.
    “Sementara kenaikan harga sejumlah komoditas berpengaruh terhadap inflasi, diantaranya harga cabai rawit, cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, bensin, minyak goreng, wortel, jeruk, kontrak rumah, dam bayam,” ungkapnya.
    Menurutnya, deflasi bulanan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga didorong oleh penurunan harga tarif listrik yang terjadi mulai Januari 2025.
    “Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan pemerintah terkait pemberian diskon tarif listrik pada pelanggan rumah tangga,” tutur Umar.
    Sementara secara yoy, inflasi pada bulan Januari 2025 dipicu oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Komoditas penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan, telur ayam ras, dan minyak goreng.
    “Kenaikan harga emas dunia mendorong terjadi inflasi pada komoditas emas perhiasan. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh melemahnya dolar dan turunnya imbal hasil. Pada Januari 2025, harga beli emas antam di Indonesia juga mengalami kenaikan bahkan menjadi yang tertinggi,” ucapnya. (sat)
  • Januari 2025, Jatim Alami Deflasi 0,54 Persen Dipicu Diskon Tarif Listrik

    Januari 2025, Jatim Alami Deflasi 0,54 Persen Dipicu Diskon Tarif Listrik

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pada bulan Januari 2025, Provinsi Jawa Timur, mengalami deflasi bulan ke bulan (m-to-m) sebesar 0,54 persen. Deflasi utamanya dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil negatif sebesar 1,13 persen.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),  Propinsi Jawa Timur, Zulkipli, hari ini mengatakan, berakhirnya masa libur natal dan tahun baru menyebabkan beberapa komoditas yang sebelumnya mengalami perubahan harga mulai bergerak ke harga “normal”.

    “Salah satunya komoditas telur ayam ras yang sebelumnya inflasi, kini mulai mengalami penurunan harga,” ujarnya.

    Deflasi bulan ke bulan (m-to-m) kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga didorong oleh komoditas tarif listrik. Tarif Listrik menyumbang Deflasi 29,93% dengan andil 1,18%.

    Beberapa komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami penurunan harga dan andil yang cukup tinggi terhadap deflasi, diantaranya Telur Ayam Ras Deflasi 2,74% dengan andil 0,03%, Bawang Merah deflasi 4,12% dengan andil 0,02%, Tomat Deflasi 8,66% dengan andil 0,02% dan Ketimun Deflasi 24,98% dengan andil 0,01%.

    Pada Januari 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Jawa Timur sebesar 1,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,53. “Inflasi tertinggi sebesar 1,72 persen terjadi di Banyuwangi dengan IHK sebesar 107,28 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 0,54 persen dengan IHK sebesar 105,53,” katanya.

    Secara y-on-y, inflasi pada bulan Januari 2025 dipicu oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau & perawatan pribadi dan jasa lainnya. Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan, daging ayam ras, minyak goreng, cabai rawit, dan beras. (eka)