Tag: #bojonegoro

  • Bupati Bojonegoro Tanam Alpukat di Lahan Perhutani Dander

    Bupati Bojonegoro Tanam Alpukat di Lahan Perhutani Dander

    JATIMPEDIA, Bojonegoro – Bupati Bojonegoro Setyo Wahono di dampingi Wabup Nurul Azizah melakukan tanam Alpukat di lahan Perhutani wujudkan hutan produktif dan berkelanjutan yang bekerjasama dengan DKPP Bojonegoro dengan KPH Bojonegoro di Wanawisata Desa Dander. Sebanyak 800 pohon alpukat yang di tanam terdiri dari jenis miki 400 dan siger 400 di tanam di lahan perhutani seluas 5 Hektare yang nantinya akan di kelola oleh Gapoktan Sumbermakmur Desa Dander.

     

    Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dalam arahannya menyampaikan, Penanaman alpukat ini sebagai wujud sinergi antara Pemkab Bojonegoro dengan perhutani dalam rangka membangun hutan, melestarikan, memperbaiki, serta memberikan dampak positif dan kemanfaatan ekonomi bagi masyarakat.

    “Dari DKPP dan Perhutani sudah berjuang bersama sama untuk memperbaiki tata kelola dan struktur hutan yang bermanfaat yang bisa menjaga bencana dan memperbaiki alam,” terangnya.

    “Kami berharap ada dukungan dari masyarakat, Pemdes, Perhutani dan semua pihak agar program ini dapat berhasil dan mampu memberikan manfaat lebih kepada masyarakat juga memperbaiki lingkungan yang lebih lestari,” ucap Bupati.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas DKPP Zainal Fanani mengatakan, Maksud di selenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, dengan varietas ini untuk dataran rendah yang sudah terbukti usia panen dengan masa panen sekitar 2,5 tahun.

    Tujuannya agar hutannya tetap menjadi hijau, tertanami dengan jenis-jenis tanaman berkayu, sehingga nanti bisa memperkuat tebing atau perakaran yang ada di wilayah ini, harapannya dengan penanaman berbagai jenis tanaman berkayu pada lokasi ini juga meningkatkan perlindungan tanah dan air untuk pencegahan erosi dan bencana alam seperti banjir bandang.

     

    Perlu diketahui, Penanaman alpukat di lahan hutan yang merupakan salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para. petani penggarap di kawasan hutan.

    Penanaman alpukat ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga akan membantu menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya menjaga lingkungan.

     

    Penanaman alpukat di lahan hutan diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini merupakan salah satu langkah strategis yang kita yakini akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian daerah. Buah alpukat, selain kaya manfaat bagi kesehatan, juga merupakan tanaman yang cocok untuk ditanam di lahan hutan, bahkan di dataran rendah hingga tinggi.

    Manfaat yang bisa kita petik dari penanaman alpukat di lahan hutan diantaranya : Menjadi bagian dari upaya rehabilitasi hutan dan peningkatan kualitas lingkungan, Memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, menjadi sumber pendapatan baru bagi petani dan meningkatkan kesejahteraan petani sekitar hutan, Dapat menjadi peluang untuk mengembangkan potensi daerah. Alpukat dapat menjadi produk unggulan daerah dan meningkatkan daya tarik wisata alam.

     

    Dalam acara tersebut hadir juga Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia,  kepala OPD terkait, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, ADM Perhutani se – Kabupaten Bojonegoro, Forkopimcam Kecamatan Dander, Kepala Desa Dander, Penyuluh, Kelompok Tani, LMDH dan seluruh petani yang hadir. (sat)

  • BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Jaminan Ketenagakerjaan Pekerja Rentan

    BPJS Ketenagakerjaan dan Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Jaminan Ketenagakerjaan Pekerja Rentan

    JATIMPEDIA, Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro mensosialisasikan jaminan sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan dan penerima insentif daerah kepada kepala desa dan kelurahan Kabupaten Bojonegoro tahun 2025 di Ruang Angling Dharma.

    Acara tersebut adalah langkah Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro menyamakan persepsi dan argument hingga tingkat Desa, melalui Kepala Desa dan Lurah sebagai penyambung informasi kebijakan Pemerintah Daerah kepada warganya.

    Munculnya kabar ditengah-tengah masyarakat bahwa Pemkab menghapus program santunan duka kepada masyarakat kurang mampu makin santer terdengar. Senin (26/5/2025). Bupati Bojonegoro Setyo Wahono bersama Wakilnya Nurul Azizah kembali menjelaskan kepada masyarakat bahwa Pemkab Bojonegoro berupaya menghadirkan program yang efektif dan sesuai regulasi.

    Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan dan Insentif Bagi Warga Kurang Mampu hadir sebagai program multiefek yang harapanya juga mampu mengintervensi berbagai sektor, diantaranya sektor ekonomi dan pendidikan. Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan diperuntukan bagi warga Bojonegoro yang bekerja dan belum terdaftar dalam Kepesertaan BPJS. Program tersebut memberikan perlindungan dari berbagai risiko kerja, menjamin masa depan finansial pekerja, serta memberikan kepastian bagi keluarga yang ditinggalkan.

    Pemkab Bojonegoro telah mendaftarkan 157.058 Kepala Keluarga yang masuk dalam Data Damisda (Data Mandiri Masyarakat Miskin Daerah), data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) dan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebagai anggota Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Langkah tersebut guna memberikan perlindungan kepada warga Bojonegoro yang berprofesi sebagai pekerja non formal.

    “Progran Santunan Duka yang sering ditanyakan masyarakat akhir-akhir ini, kita upgrade ke program yang lebih berdampak kepada masyarakat. Jaminan Sosial ini memiliki dasar hukum yang lebih kuat, dan dampak yang lebih luas. Melihat bantuan yang nominalnya mencapai 42 juta, ini dapat bermanfaat kepada ahli waris. Dan beasiswa pendidikan untuk 2 anaknya, kami harapkan dapat mengangkat derajat keluarga kedepannya,” Terang Bupati Bojonegoro.

    Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menegaskan bahwa, sosialisasi jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan dan penerima insentif daerah ini ditujukan kepada Kepala Desa dan Kelurahan. “Maka hari ini kami sampaikan bahwa kelanjutan program ini kita bisa memiliki satu persepsi yang sama,” tambahnya.

    Nurul Azizah juga berpesan kepada para Kepala Desa untuk menjadi narahubung dan meluruskan informasi kepada masyarakatnya. “Nanti Kepala Desa bisa cek di BPJS langsung. Karena yang diberi kewenangan untuk membuka akses informasi data adalah Kepala Desa, agar bisa mengetahui data warganya,” pesanya.

    Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bojonegoro Fadlilah Utami menerangkan bahwa, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya santunan atas kematian atau kecelakaan kerja, namun juga bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan manfaat beasiswa pendidikan kepada anak ahli waris hingga jenjang perguruan tinggi.

    Fadlillah Utami juga memaparkan persyaratan agar bisa klam JKM tersebut. Berikut persyaratannya :

    Kartu BPJS Ketenagakerjaan

    KTP Peserta dan Ahli Waris

    Kartu Keluarga

    Akta Kematian

    Surat Keterangan Ahli Waris dari Pejabat yang Berwenang

    Buku Nikah

    Dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan

    “Semoga dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan ini bisa memberikan manfaat,” pungkasnya. (sat)

  • Pemkab Bojonegoro Dorong Kemandirian Pangan Lewat Teknologi Pertanian

    Pemkab Bojonegoro Dorong Kemandirian Pangan Lewat Teknologi Pertanian

    JATIMPEDIA, Bojonegoro – Pemkab Bojonegoro selalu berusaha mendorong agar generasi muda mau berkecimpung dalam bidang pertanian. Demi mewujudkan hal tersebut, para petani – petani dengan semangat jiwa mudanya berkumpul serta berdiskusi hangat dalam acara “Jagongan Petani Milenial”.

    Acara jagongan milenial digagas sebagai salah satu upaya untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta mendorong regenerasi petani, dari kalangan milenial untuk mengangkat sektor pertanian ke level yang lebih profesional.

    Bertepatan pada acara jagong petani milenial, diperkenalkan juga salah satu inovasi teknologi pertanian yaitu drone penyemprot pestisida bagi para petani lokal pada Kamis (22/05) di Kenep Smart Village. Ini merupakan salah satu langkah Setyo Wahono dalam menerapkan penggunaan teknologi modern di bidang pertanian.

    Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan bahwa, bagaimana pertanian sekarang menjadi sebuah hal yang menarik bagi para generasi muda. “Disini nanti kita akan banyak belajar dan mendorong para petani milenial untuk mewujudkan pertanian yang efektif dan efisien,” ungkap Setyo Wahono.

    Setyo Wahono juga berpesan kepada para petani yang memiliki inovasi teknologi pertanian, agar terus melibatkan para generasi muda untuk belajar. Selain itu Setyo Wahono juga mengatakan bahwa dirinya juga ingin, kelak melalui regenerasi petani ini akan mewujudkan kemandiringan pangan yang berkelanjutan.

    “Kami ingin mendorong terwujudnya kemandirian pangan di masyarakat. Semoga inovasi teknologi pertanian yang ada bisa menginspirasi masyarakat untuk memiliki mindset tersebut,” katanya.

    Jagongan petani milenial menghadirkan narasumber dari founder Drone Emprit dan Kenep Smart Village Ismail Fahmi, Dekan Univeritas Gajah Mada Jaka Widada, serta Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Zaenal Fahmi. Acara jagong petani milenial mengupas tentang bagaimana pemanfaatan teknologi serta pengembangan pertanian milenial.

    Inovasi drone penyemprot pestisida ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menekan risiko kesehatan yang selama ini dihadapi petani saat menyemprot pestisida secara manual. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pertanian yang modern, efisien, dan berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro. Setelah acara jagong petani milenial, acara dilanjutkan dengan mengunjungi green house anggur dan melon. (sat)

  • Kelompok Tani Organik Desa Sambiroto, Kec. Kapas Binaan Pertamina EP Sukowati Field Gelar Panen Padi Organik Bersama Bupati Bojonegoro

    Kelompok Tani Organik Desa Sambiroto, Kec. Kapas Binaan Pertamina EP Sukowati Field Gelar Panen Padi Organik Bersama Bupati Bojonegoro

    JATIMPEDIA, Bojonegoro – Kelompok tani “Bangun Tani” Desa Sambiroto menyelenggarakan kegiatan panen bersama Bupati Bojonegoro di lahan pertanian organik milik  Majuri, salah satu anggota kelompok tani pada Senin (19/05).

    Kegiatan ini merupakan rangkaian program pembinaan dari PT Pertamina EP Sukowati Field, Zona 11, Regional Indonesia Timur guna mewujudkan ketahan pangan melalui pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Bojonegoro.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut Management PEP Sukowati Field, Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro (Setyo Wahono dan  Nurul Azizah), Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Sri Wahyuni), Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Kabupaten Bojonegoro Zaenal Fanani), Camat Kapas, Zenny Bachtiyar, serta Kepala Desa Sambiroto lengkap dengan jajaran Perangkat dan BPD. Kolaborasi bersama antara stakeholder ini menjadi simbol komitmen dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi di Kab. Bojonegoro.

    Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan apresiasinya kepada Kelompok Tani Desa Sambiroto serta PEP Sukowati Field yang sudah melakukan pembinaan petani di Desa Sambiroto.

    “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak, khususnya PT Pertamina EP Sukowati Field yang telah membina kelompok tani kami dalam praktik pertanian organik. Kami percaya bahwa pertanian berkelanjutan adalah kunci untuk menjawab tantangan pangan dan perbaikan lingkungan di masa depan,” ucap Wahono

    Selain giat panen padi organik, rombongan juga mengunjungi taman toga (tanaman obat keluarga) yang dikelola  PKK dan kelompok herbal Desa Sambiroto.

    Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur  Sri Wahyuni juga turut menyampaikan apresiasi terhadap ibu-ibu yang aktif dalam mengelola dan memanfaatkan kawasan pekarangan rumah sebagai kebun Toga.

    ” Terimakasih kepada ibu-ibu yang semangat mengembangkan herbal, saya harap ini menjadi semangat baru bagi kita semua untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi herbal organik” ucap Yuni sapaan akrab nya

    Melalui sistem pertanian organik, biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani dapat ditekan hingga 2-3 jt setiap musim tanam nya tanpa mengurangi hasil panen seperti sistem konvensional.

    Majuri sebagai pelaku petani organik menyampaikan ketertarikan nya dalam bertani organik karena selain untung dapat meningkatkan kesehatan juga.

    “Hasil panen hari ini cukup lumayan, hasilnya kalo di konversi ke hektar dapat rata-rata 6,5 Ton/hektar nya” Ucapnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Arif Rahman Hakim selaku Manager PEP Sukowati Field menyampaikan “Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi perusahaan untuk mengedukasi petani demi tercapainya visi ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan di Bojonegoro, maupun di tingkat nasional. Kami berharap kolaborasi ini semakin erat dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro,” kata Arif.

    Ia juga menyampaikan komitmen pendampingan yang intensif menjadi kunci keberhasilan dalam program ini. “Kami menyiapkan pendamping yang kompeten dibidang organik yang setiap harinya bersama petani untuk belajar dari awal sampai petani panen” tambahnya

    Program ini juga berkontribusi pada upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG’s Tujuan 2 Tanpa Kelaparan, Tujuan 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Tujuan 15. Ekosistem Daratan. (cin)

  • Pemkab Bojonegoro Targetkan Peringkat A Implementasi SAKIP

    Pemkab Bojonegoro Targetkan Peringkat A Implementasi SAKIP

    JATIMPEDIA, Bojonegoro – Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah menargetkan peringkat A atau nilai memuaskan dalam implemtasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja seluruh ASN.

     

    Menurut Nurul Azizah, SAKIP adalah sistem yang terintegrasi, yakni dari sistem perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Ini juga sebagai parameter penilaian pusat melalui KemenPAN RB. Untuk penilaian SAKIP tahun 2024, Pemkab Bojonegoro mengalami peningkatan dari nilai 71 menjadi 74 dengan kategori masih BB.

     

    “Dari 38 kabupaten/kota, Bojonegoro peringkat 21. Maka target ke depan Bojonegoro harus naik kategori menjadi A dengan nilai 80,01,” ucapnya seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Bojonegoro, Jumat (9/5/2025).

     

    Lebih lanjut, Nurul Azizah menjelaskan bahwa Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkab Bojonegoro, baru 6 PD yang memperoleh nilai SAKIP dengan kategori A. Ada 4 komponen dalam penilaian SAKIP, yaitu perencanaan kerja, pengukuran kinerja, laporan kinerja dan evaluasi. Setiap tahun dilakukan evaluasi oleh Inspektorat ketika ada laporan hasil evaluasi rekomendasi mohon segera ditindak lanjuti.

     

    Wakil Bupati Nurul Azizah juga berpesan agar pimpinan PD terus meningkatkan pemahaman dan komitmen terhadap implementasi SAKIP. Agar bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

     

    Kepala Bagian Organisasi Kabupaten Bojonegoro, Dyah Enggar Mukti menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut hasil evaluasi SAKIP Pemkab Bojonegoro tahun anggaran 2024 dari MenPAN RB, juga sebagai upaya reformasi birokrasi yang berkelanjutan dan transformasi digital dalam rangka pengelolaan pemerintahan melalui aplikasi dan memberikan bimbingan teknis penggunaan aplikasi bagi pejabat atau operator.

     

    “Selain itu juga untuk mendorong percepatan kinerja yang lebih sistematis, realtime, dan terintegrasi sebagai langkah perbaikan manajemen pada perangkat daerah,” tambahnya.

     

    Enggar beharap dengan kegiatan launching aplikasi SAKIP, semakin meningkatkan dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik untuk menuju Bojonegoro bahagia, makmur dan membanggakan.(sat)

     

  • Ribuan Penumpang Padati Stasiun Bojonegoro Saat Libur Waisak

    Ribuan Penumpang Padati Stasiun Bojonegoro Saat Libur Waisak

    JATIMPEDIA, Bojonegoro  – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat peningkatan signifikan pada libur panjang Hari Raya Waisak 2025 di Stasiun Bojonegoro.

    Berdasarkan data pada hari ini Senin (12/5/2025) pukul 10.00 WIB, stasiun  mencatat sebanyak 1.545 pemesanan tiket penumpang.

     

    Dari jumlah tersebut sebanyak 747 Penumpang naik dan 798 Penumpang turun di stasiun. Jumlah tersebut sementara dan akan terus bertambah sampai dengan keberangkatan KA Jarak jauh di Stasiun Bojonegoro malam nanti.

     

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengungkapkan bahwa, lonjakan penumpang ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat dalam memilih moda transportasi kereta api sebagai sarana perjalanan selama masa libur panjang. “Selama periode libur Waisak tahun ini, minat masyarakat untuk bepergian dengan kereta api sangat tinggi, khususnya di wilayah Bojonegoro,” jelas Luqman.

     

    KAI Daop 8 Surabaya mencatat tingginya antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan layanan kereta api pada periode libur Panjang Hari Raya Waisak 2025. Tercatat mulai tanggal 9 hingga 13 Mei, Stasiun Bojonegoro mengangkut sebanyak 8.751 penumpang, dengan rincian 4.414 penumpang naik dan 4.337 penumpang turun di Stasiun Bojonegoro.

     

    Dikatakan, selama masa libur panjang Waisak 2025 di Stasiun Bojonegoro mengoperasikan sebanyak 20 kereta api jarak jauh yang berhenti dan melayani penumpang di Stasiun Bojonegoro. Layanan ini terdiri dari 19 kereta reguler dan 1 kereta tambahan, dengan total kapasitas sebanyak 9.944 tempat duduk per hari.

     

    Luqman menambahkan, keberangkatan KA favorit dari Stasiun Bojonegoro yakni tujuan Semarang, Jakarta, Surabaya, dan Banyuwangi.

     

    “Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, termasuk dengan menambah perjalanan kereta api saat masa liburan. Hal ini merupakan bentuk kesiapan KAI dalam menghadapi momen-momen dengan mobilitas tinggi masyarakat,” tutup Luqman.

    Berikut kami sampaikan jumlah penumpang pada 9 – 13 Mei:

    1. 9 Mei sebanyak 826 naik dan 779 turun

    2. 10 Mei sebanyak 917 naik dan 1.023 turun

    3. 11 Mei sebanyak 974 naik dan 1.000 turun

    4. 12 Mei sebanyak 747 naik dan 798 turun (data jam 10.00 WIB)

    5. 13 Mei sebanyak 950 naik dan 737 turun (data jam 10.00 WIB). (sat)

  • Pemkab Bojonegoro Bantu Petani Siapkan Drone Penyemprot Pestisida

    Pemkab Bojonegoro Bantu Petani Siapkan Drone Penyemprot Pestisida

    JATIMPEDIA, Bojonegoro –   Pemkab Bojonegoro meluncurkan program digitalisasi pertanian dengan menyediakan layanan drone penyemprot pestisida secara gratis bagi petani setempat.

    Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengatakan jika program ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi teknologi ke dunia pertanian, sekaligus untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani.

    Sebab selama ini, proses penyemprotan pestisida masih dilakukan secara manual, yang tidak hanya memakan waktu dan tenaga, namun juga berpotensi membahayakan kesehatan petani karena paparan bahan kimia secara langsung.

    Oleh karena itu, penggunaan drone dipilih sebagai alternatif yang lebih modern, efisien, dan aman. “Penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida ini kami harapkan menjadi solusi yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman,” ujarnya, Sabtu (10/5/2025).

    Dirinya menambahkan, bahwa alat tersebut mampu menyemprot dengan kekuatan lebih cepat. Sehingga dapat menjangkau lahan yang lebih luas, dan memberikan hasil semprotan yang lebih merata. “Semoga teknologi ini bisa meningkatkan hasil panen dan menambah pendapatan petani,” ucap Bupati.

    Saat ini, tahap uji coba perdana telah dilaksanakan di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen, pada 5 Mei 2025 lalu. Hasilnya, kata Bupati Wahono telah mendapat tanggapan positif dari para petani, terutama dianggap mampu menghemat waktu dan mengurangi beban kerja fisik.

    “Sebagai bagian dari peresmian program, saya akan secara formal meluncurkan inisiatif ini pada 26 Mei 2025 mendatang di Desa Sarirejo. Menjadi serangkaian kegiatan Gelar Teknologi Pertanian, meliputi sosialisasi penggunaan drone, dan pameran produk lokal, termasuk beras organik khas Bojonegoro,” jelasnya.

    Ke depannya, program ini rencananya akan diperluas ke wilayah Bojonegoro bagian tengah dan barat, dengan penambahan unit drone baru. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga akan menyediakan pelatihan dan pendampingan kepada para petani agar mereka mampu mengoperasikan perangkat ini secara mandiri dan efektif.

    “Semoga melalui kehadiran teknologi ini tidak hanya sekadar menjadi konsep, tetapi benar-benar mampu memberikan solusi konkret bagi berbagai permasalahan di bidang pertanian yang dihadapi oleh masyarakat Bojonegoro,” katanya, mengakhiri.(sat)

  • Pemkab Bojonegoro Kembali Raih Opini WTP Untuk Ke-11 Kalinya

    Pemkab Bojonegoro Kembali Raih Opini WTP Untuk Ke-11 Kalinya

    JATIMPEDIA, Bojonegoro Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam pengelolaan keuangan daerah. Untuk ke-11 kalinya secara berturut-turut, Pemkab Bojonegoro berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2024.

     

    Opini WTP tersebut diserahkan langsung oleh BPK RI Perwakilan Jawa Timur dan diterima oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, di kantor BPK RI Perwakilan Jawa Timur. Turut hadir mendampingi, Ketua DPRD Bojonegoro Abdulloh Umar, Pj Sekretaris Daerah Djoko Lukito, Kepala Inspektorat, dan Kepala BPKAD Kabupaten Bojonegoro.

     

    Bupati Setyo Wahono menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian ini. “Semoga keberhasilan ini dapat terus dipertahankan dan menjadi inspirasi bagi kita semua,” ujarnya.

     

    Capaian opini WTP ini, lanjut Bupati Wahono, menjadi cermin keberhasilan Pemkab Bojonegoro dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang akuntabel, sesuai prinsip transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pencapaian ini juga menegaskan adanya budaya kerja yang konsisten dan profesional di seluruh jajaran pemerintahan daerah.

     

    Sementara itu Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro, Nur Sujito, mengungkapkan bahwa opini WTP merupakan pengakuan atas kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku. “Opini WTP merupakan bentuk apresiasi atas laporan keuangan yang disusun berdasarkan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Selain itu, WTP juga didasarkan pada kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), dan efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI),” jelasnya.

    Ia menambahkan, hasil opini ini mencerminkan penilaian profesional atas keandalan dan kewajaran informasi keuangan yang disajikan pemerintah daerah. “Alhamdulillah, dengan diperolehnya opini WTP yang ke-11 kali pada tahun anggaran 2024 ini telah menandakan perbaikan tata kelola dan komitmen dari seluruh OPD Pemkab Bojonegoro dalam mengelola keuangan daerah. Semoga opini WTP ini dapat terus dipertahankan,” tegas Nur Sujito.

     

    Keberhasilan ini sekaligus menjadi penanda bahwa Pemkab Bojonegoro berada di jalur yang tepat dalam mengelola anggaran daerah secara efisien dan bertanggung jawab. Prestasi ini diharapkan dapat memicu semangat baru bagi seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk terus memperkuat budaya kerja yang profesional dan berintegritas, demi pelayanan publik yang lebih baik. (sat)

     

  • Angkutan Gratis untuk Difabel Beroperasi di Bojonegoro Sudah Jalan 3 Bulan

    Angkutan Gratis untuk Difabel Beroperasi di Bojonegoro Sudah Jalan 3 Bulan

    JATIMPEDIA, Bojonegoro -Selama tiga bulan terakhir, program angkutan gratis untuk siswa difabel telah menerima tanggapan positif dari masyarakat. Kehadiran layanan ini dianggap sangat membantu para siswa dalam perjalanan mereka berangkat dan pulang sekolah.

    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro, Aan Syahbana, mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Perhubungan terus berupaya menyediakan transportasi publik yang ramah bagi siswa difabel. Hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan mobilitas masyarakat.

    “Salah satu upaya tersebut adalah melalui program angkutan gratis khusus untuk siswa difabel,” ujarnya, Jumat (21/2/2025).

    Ia menambahkan, bahwa program ini menawarkan layanan berbasis door-to-door, di mana siswa akan dijemput langsung dari rumah masing-masing atau dari titik penjemputan yang telah ditentukan dengan menggunakan microbus (Elf).

    “Selama perjalanan, guru dari siswa yang bersangkutan akan mendampingi, sehingga orang tua tidak perlu khawatir,” ucap Aan.

    Selain membantu siswa dalam mobilitas, layanan ini juga mengurangi beban biaya transportasi bagi orang tua. Hingga kini, terdapat 13 unit microbus yang melayani 13 Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Bojonegoro.

    Program ini dapat dilaksanakan, sebab ada anggaran yang diperoleh melalui mekanisme dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Asri Dharma Sejahtera Bojonegoro, yang digunakan untuk menyewa armada microbus.

    “Kami berharap program angkutan gratis ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.

    Sementara itu, Istiqomah, warga Kecamatan Balen yang merupakan orang tua dari salah satu penerima manfaat program ini, mengaku sangat terbantu. Ia merasa lebih tenang karena anaknya kini dijemput langsung di depan rumah, didampingi guru, dan tidak lagi perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi sekolah.

    “Sekarang tidak perlu lagi terburu-buru mengantar anak, dan yang paling penting tidak ada biaya tambahan untuk antar jemput,” katanya, mengakhiri. (sat)

  • Pj Bupati Bojonegoro Ubah 35 Faskes Jadi Badan Layanan Umum Daerah

    Pj Bupati Bojonegoro Ubah 35 Faskes Jadi Badan Layanan Umum Daerah

    JATIMPEDIA, Bojonegoro – Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengubah sebanyak 35 Fasilitas Kesehatan (Faskes) di wilayah itu menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar mampu mengelola keuangan dan kegiatan tersendiri, serta meningkatkan pengelolaan layanan kesehatan.

    “Perubahan ini sebagai upaya menjaga dan meningkatkan pengelolaan layanan kesehatan di Kabupaten Bojonegoro,” kata Adriyanto di Pendopo Pemkab Bojonegoro, Jumat (27/12)

    Adriyanto mengatakan, dengan perubahan status sudah menjadi BLUD juga akan mempunyai fleksibilitas dan tanggung jawab pengelolaan keuangan.

    “Sebelumnya, Puskesmas kurang memperhatikan terkait efesiensi, dan kini statusnya BLUD tidak ada alasan proses perencanaan maupun penganggarannya,” katanya.

    Adriyanto mengatakan, Kabupaten Bojonegoro kini berstatus sudah Universal Health Coverage (UHC), sehingga masyarakat harus terlayani kesehatan semuanya.

    “Ada tiga pesan yang perlu diperhatikan, berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, mendekatkan layanan dengan masyarakat dan berikan kemudahan layanan kepada masyarakat,” kata Adriyanto.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum mengatakan, fasilitas pelayanan kesehatan merupakan tempat dan alat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    “Dalam penyediaan akses pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen penuh untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau, memenuhi standar dan bermutu,” kata Ani.

    Untuk itu, dijelaskan Ani, peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dilaksanakan penerapan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) untuk menjamin fleksibilitas pengelolaan anggaran dalam pemenuhan layanan yang didasari prinsip efisiensi dan produktifitas.

    “Pada hari ini diselenggarakan kegiatan kegiatan peresmian BLUD dan penyerahan sarana penunjang fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bojonegoro,” kata dokter Ani.(sat)