SIG Raih Dua Green Leadership, Tiga PROPER Emas, dan Lima PROPER Hijau

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) kembali mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan meraih tiga PROPER Emas dan lima PROPER Hijau dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2024. Penghargaan ini mencerminkan kinerja SIG yang melampaui kepatuhan (beyond compliance) dengan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

SIG Group berhasil meningkatkan pencapaiannya dari dua PROPER Emas tahun lalu menjadi tiga PROPER Emas, yang diraih oleh Pabrik Tuban (Jawa Timur), Pabrik Cilacap (Jawa Tengah), dan Pabrik Lhoknga (Aceh). Sementara itu, lima PROPER Hijau diberikan kepada Pabrik Indarung (PT Semen Padang), Pabrik Pangkep (PT Semen Tonasa), Pabrik Rembang (PT Semen Gresik), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, dan Pabrik PT Semen Baturaja Tbk.

Baca Juga  Perluas Pasar Beton Siap Pakai, SIG Resmikan Batching Plant di Subang, Jawa Barat

Keberhasilan ini juga mengantarkan Direktur Utama SIG, Donny Arsal, meraih penghargaan Green Leadership Utama, sementara Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Asri Mukhtar, memperoleh penghargaan Green Leadership Madya. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Donny Arsal menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh stakeholder SIG dalam menjalankan operasional berkelanjutan berbasis prinsip prosperity, people, dan planet. SIG terus mengembangkan inisiatif lingkungan seperti Ecopark Kambangsemi di Tuban yang mengubah lahan pascatambang menjadi wisata edukasi pertanian serta memanfaatkan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif untuk mengurangi emisi karbon.

Di Cilacap, SIG menerapkan ekonomi sirkular dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar refused-derived fuel (RDF) serta produk upcycled yang bernilai ekonomis bagi masyarakat. Sementara itu, di Lhoknga, Aceh, SIG mengolah limbah kelapa menjadi cocofiber dan cocopeat, yang bermanfaat untuk filtrasi air dan media tanam kelompok tani.

Baca Juga  Kuartal I-2024, Kredit Konsumer BNI Tumbuh 13,6 persen

Pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif berpotensi menurunkan biaya bahan bakar hingga Rp947 juta per tahun dan mereduksi emisi karbon hingga 4.416 ton CO₂ per tahun.(raf)