SGN dan KB Bank Teken PKS Pembiayaan Tebu, Perkuat Sektor Gula Nasional
JATIMPEDIA, Surabaya – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak usaha Subholding PTPN III (Persero) di bidang gula, menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) strategis dengan KB Bank dalam rangka memperluas akses pembiayaan kredit bagi petani tebu di lingkungan kerja PT SGN.
Penandatanganan yang berlangsung di Surabaya ini menandai langkah konkret kolaborasi antara sektor industri dan perbankan dalam mendukung pembiayaan produktif sektor pertanian, khususnya komoditas tebu.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Board of Directors (BOD) dan Vice President (VP) dari kedua belah pihak. PT SGN diwakili oleh Direktur Keuangan, Hariyanto, Direktur Manajemen Risiko, M. Fakhrur Rozi, dan Bapak Dimas Eko Prasetyo selaku Direktur Strategi dan Sustainability. Sementara itu, KB Bank menghadirkan Chief Strategy Officer (CSO), Jung Ho Han, serta Corporate Credit Planning Department Head, Joong Hoon Lee beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Direktur Keuangan PT SGN menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya transformasi ekosistem industri gula nasional,
dengan mengedepankan kolaborasi inklusif antara pelaku industri, petani, dan institusi keuangan.
“Pembiayaan adalah kunci pengungkit produktivitas. Dengan adanya dukungan dari KB Bank, kami berharap para petani tebu mitra PT SGN dapat meningkatkan kapasitas budidaya mereka secara signifikan,” ujar Hariyanto.
Sementara itu, Jung Ho Han selaku CSO KB Bank menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung sektor strategis nasional melalui skema pembiayaan yang adaptif dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.
“Kerja sama dengan SGN adalah bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, sekaligus membangun portofolio pembiayaan berkelanjutan yang berdampak langsung ke masyarakat,” tutur Jung Ho Han.
Sebagai tahap awal, implementasi pilot project pembiayaan kredit petani tebu akan dilaksanakan di empat unit kerja PT SGN, yaitu PG Gempolkrep, PG Tjoekir, PG Pesantren Baru, dan PG Ngadiredjo. Skema ini diharapkan dapat menjadi model kemitraan pembiayaan yang terintegrasi, mendorong efisiensi budidaya, serta memperkuat daya saing industri gula nasional.
Kerja sama ini tidak hanya memperkuat posisi SGN dalam rantai pasok industri gula, tetapi juga menjadi bukti nyata sinergi lintas sektor dalam mempercepat terwujudnya swasembada gula nasional. (cin)
