Semester I-2025, Penjualan Listrik PLN Jatim Capai 22,69 TWh
JATIMPEDIA, Surabaya – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatatkan kinerja positif pada penjualan tenaga listrik selama semester I 2025, sebesar 22,69 TWh atau tumbuh 5,16 persen (yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya.
General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir mengatakan capaian ini mencerminkan tren peningkatan konsumsi listrik dan pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Timur khususnya dari sektor rumah tangga dan bisnis.
“Hal ini mencerminkan semakin meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap layanan dan keandalan sistem kelistrikan PLN,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Ahmad mengatakan realisasi tersebut tak terlepas dari upaya intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan listrik diantaranya melalui program electrifying lifestyle, electrifying agriculture, dan akuisisi captive power pelanggan industri
Menurutnya, hal Ini juga menjadi indikator penting bahwa aktivitas ekonomi, industri, dan produktivitas masyarakat terus bergerak ke arah yang lebih baik.
Dari total penjualan tersebut, segmen rumah tangga memberikan kontribusi terbesar yakni sebesar 9,03 TWh atau 39,8 persen dari total penjualan.
Menyusul di posisi kedua, pelanggan industri dengan konsumsi sebesar 8,89 TWh atau 39,17 persen, sedangkan sisanya berasal dari segmen sosial, pemerintah, dan pelanggan lainnya termasuk sektor industri kecil dan layanan umum.
Pertumbuhan penjualan ini turut didorong oleh keberhasilan program Diskon Tambah Daya yang mempermudah pelanggan untuk meningkatkan kapasitas listrik rumah atau bisnisnya dengan biaya yang lebih terjangkau.
Sementara hingga Juli 2025, PLN telah menyambung 137 pelanggan tegangan menengah dari berbagai sektor dengan total daya 158,80 MVA.
Salah satunya, PT Eco Prima Energy di Gresik yang menambah suplai listriknya menjadi 6.930 kVA dari yang sebelumnya 4.330 kVA.
“PLN berkomitmen untuk terus menghadirkan pasokan listrik yang andal, efisien, dan berkelanjutan sekaligus mendorong transformasi energi bersih untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang,” kata Ahmad.(cin)