Realisasi Bongkar Muat di Pelindo Makassar Tumbuh Signifikan

JATIMPEDIA, Makassar – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) branch Makassar membukukan capaian positif pada kuartal I/2024 setelah melakukan transformasi.

Branch Manager SPMT Makassar Chairil Anwar mengatakan perusahaan telah menerapkan sistem operasi pelabuhan nonpetikemas terintegrasi (PTOS-M) di Pelabuhan Makassar sejak Agustus 2023 sebagai bukti nyata transformasi.

“Implementasi PTOS-M menunjukkan capaian kinerja yang positif signifikan selama kuartal pertama 2024,” ujar Chairil dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2024).

Dia menjelaskan, penerapan PTOS-M meningkatkan produktivitas ton per ship per day (TSD) di Pelabuhan Makassar. Di samping itu, tercatat pula ada penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan.

Hingga April 2024, aktivitas bongkar muat general cargo di SPMT branch Makassar meningkat dari sebelumnya 430 TSD menjadi 1.409 TSD secara year-on-year (yoy) atau naik 43,92%. Hal yang sama juga tercatat pada produktivitas curah kering yang meningkat 20% dari 2.972 TSD menjadi 3.566 TSD (yoy).

Baca Juga  Konflik Laut Merah, Ongkos Logistik ke Eropa Naik 65 Persen

Sementara bongkar muat curah cair meningkat 28,5% dari 1.101 TSD menjadi 1.445 TSD (yoy). “Realisasi bongkar muat barang hingga April 2024 mencapai 1.057.858 tonM3 atau 1,37% di atas target yang ditetapkan hingga April 2024 sebesar 1.043.585 TonM3. Trafik bongkar muat general & bag cargo hingga April 2024 mencapai 377.326 tonM3,” tambah Chairil.

Adapun dari sisi bongkar muat curah cair, realisasinya hingga April 2024 sebesar 19.546 ton atau tumbuh 10% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 17.761 ton. Pertumbuhan juga tampak pada bongkar muat curah kering di Pelabuhan Makassar yang tumbuh 28% hingga April 2024 dari 516.316 ton menjadi 660.986 ton.

Baca Juga  Hingga Juli 2024 Arus Petikemas di TPS Naik 10,11Persen

Chairil menyebut saat ini seluruh operasional di SPMT branch Makassar terpantau melalui CCTV, mulai dari penimbangan truk kosong di gate in, melewati gate sederhana, pengisian muatan di area dermaga 150, hingga penimbangan truk di gate out SPTP.

“Proses ini diperbarui secara real-time melalui aplikasi PTOS-M dan didukung oleh koordinasi antara petugas gate dan petugas dispatcher,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan SPMT Fiona Sari Utami mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan transformasi dan standarisasi operasional di lingkungan branch Makassar sudah tercapai. Tujuan tersebut meliputi peningkatan maturity level branch Makassar, implementasi terminal operating System yang terintegrasi (digitalisasi), serta standarisasi operasional berbasis planning & control.

Baca Juga  TPS Buka Layanan Baru Fumigasi dan Pemeriksaan Kulit Garaman

“Dengan transformasi dan standarisasi yang terus dilakukan, SPMT optimis dapat terus meningkatkan pelayanan dan kinerja operasional pelabuhan nonpetikemas di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan sektor logistik nasional,” pungkas Fiona.(raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *