Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Tanjung Perak Diprediksi H-4

JATIMPEDIA, Surabaya – Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya memprediksi puncak arus mudik jalur laut terjadi H-4. Perkiraan ini didasarkan saat itu sebagianbesar pegawai sudah libur atau cuti untuk mudik ke kampung halaman.

General Manager Kalimas dan GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Dhany Rachmad Agustian mengungkapkan, pihaknya memprediksi puncak penumpang kapal pada H-4 atau di awal bulan April. Pihaknya optimistis bisa menembus 32.000 orang mulai H-15 hingga H-1 lebaran.

“Kami optimistis bisa mencapai 32.000 hingga H-1 lebaran,” pungkasnya.

Hingga kini penumpang yang turun di Pelabuhan Tanjung Perak mencapai 12.724 orang, sedangkan yang naik mencapai 8.635 orang.

Baca Juga  Sempat Tertunda, Festival Layang-layang Surabaya Berlangsung Meriah

Untuk mengantisipasi kepadatan pemudik pihaknya dibantu tujuh operator kapal yang menurunkan 37 kapal.

Meskipun lebaran masih kurang sepuluh hari lagi, kepadatan penumpang kapal sudah terlihat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, akhir pekan lalu.

Di Dermaga Jamrud Utara ribuan orang nampak berbondong-bondong keluar dari kapal.

Mereka merupakan pemudik yang mudik lebih awal ke sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng).

Ada tiga kapal yang bersandar yakni, KM Gunung Dempo yang mengangkut penumpang dari Makassar dan KM Umsini dari Pontianak. Sedangkan KM Labobar dari Balikpapan.

Dikatakan, saat ini kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak mengangkut para pemudik yang lebih awal kembali ke kampung halaman di Jatim dan sebagian di Jateng.

Baca Juga  SPTP Santuni Ribuan Yatim Piatu dan Bantu Sarana Ibadah

“Bisa dikatakan ini penumpang yang mudik lebih awal. Karena mereka yang mudik hari ini biasanya berasal dari Kalimantan dan Sulawesi. Sekarang ini ada 5.000 orang yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Dhany.

Lebih lanjut ia menjelaskan, segmentasi penumpang kapal yang mudik lebih awal merupakan pedagang dan buruh di perkebunan.

Mereka yang biasanya bekerja 11 bulan dan satu bulan di kampung halaman.

Rata-rata penumpang kapal laut ini yang pulang lebih awal dari segmen menengah ke bawah seperti pedagang maupun pekerja perkebunan.

“Hari ini yang turun (penumpang) didominasi oleh KM Gunung Dempo dan KM Labobar. Sekali turun biasanya 4.000 sampai 5.000 orang,” imbuhnya. (ris)

Baca Juga  Jamaah Haji Tinggalkan Makkah, Bus Shalawat Berhenti Operasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *