Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan pemerintah daerah setempat menghadirkan Jagoan Banyuwangi sebagai ruang tumbuh bagi pemuda di daerah itu untuk mengembangkan ide dan usaha mereka.

“Semua bidang kami fasilitasi dengan mentor yang berpengalaman di bidangnya masing-masing,” katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

Bupati Ipuk memaparkan Jagoan Banyuwangi terbagi atas tiga bidang, yakni Jagoan Tani yang fokus pada usaha pertanian, selanjutnya Jagoan Digital pada pengembangan kemampuan terkait teknologi informasi dan komunikasi atau TIK, lau Jagoan Bisnis yang menjangkau bisnis lainnya seperti kuliner, fesyen, kriya dan jasa.

Baca Juga  Meriah Kegiatan Karnaval Kebangsaan Peringati HUT RI di Banyuwangi

Ia berharap dengan mengikuti program Jagoan Banyuwangi yang digelar tiap tahun para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tapi juga membangun relasi dan berkolaborasi.

“Harapan kami lewat program ini para pemuda Banyuwangi akan mampu melakukan scale up usahanya, dan setelah berkembang bisa mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi kreatif yang akan menopang perekonomian daerah,” ujar Ipuk.

Pada tahun ini, sekitar 100 anak muda Banyuwangi yang telah memiliki usaha rintisan berupaya mengembangkan bisnisnya di bawah bimbingan para mentor dan praktisi yang terlibat dalam program Jagoan Banyuwangi.

 

Salah seorang peserta Jagoan Banyuwangi, Wahyu Riyanto mengaku ingin mengembangkan usahanya meski dengan keterbatasan fisik yang ia miliki.

Baca Juga  Wamenpar Tinjau Bandara Banyuwangi Sambut Libur Nataru

Dia memiliki usaha “Moriza Outdoor” yakni persewaan alat camping dan hiking yang sudah dijalaninya sejak 2018.

“Usaha ini saya jalani bersama kakak, awalnya sejak 2013 sudah mulai menjual dan menyewakan secara online, seiring dengan perkembangan Banyuwangi akhirnya banyak permintaan untuk buka toko, pada 2018 dijalankan juga offline di rumah,” kata Wahyu.

Alasan ikut program Jagoan Banyuwangi, ia mengaku karena ingin memperkuat branding tokonya dan sekaligus pemasarannya.

 

“Saya jadi terinspirasi membuat produk dengan merek sendiri, tadi saya sampaikan saat menyampaikan ide kepada mentor,” kata dia.

Program Jagoan Banyuwangi digelar mulai pertengahan bulan Agustus 2025, dan diawali dengan sesi offline, para peserta mengikuti kelas dari para mentor dan praktisi usaha.

Baca Juga  Tahun 2024, Nilai Ekspor dari Banyuwangi Capai 196 Juta Dolar AS

Lalu berlanjut mereka mengikuti sesi post programme dan pitching day yang berlangsung mulai 25-30 Agustus 2025 di Banyuwangi Creative Hub, Terminal Pariwisata Terpadu. Sesi ini peserta memaparkan ide pengembangan usahanya kepada para mentor. (sat)