PLN IP Launching Inovasi Sosial Ranu Lestari di Pasuruan

JATIMPEDIA, Pasuruan – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) meluncurkan program inovasi sosial bertajuk Ranu Lestari 2025, sebagai inisiatif strategis perusahaan untuk menyatukan konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pemulihan ekosistem di Danau Ranu, Grati, Pasuruan, Jatim.

Direktur Utama PLN IP Bernadus Sudarmanta, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan program, yang digelar PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Grati ini menjadi simbol transformasi energi yang tidak hanya mengalir melalui kabel, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang tumbuh di tengah masyarakat.

Danau Ranu seluas 1.085 hektare selama ini menjadi sumber penghidupan bagi ribuan warga di Kecamatan Grati dan Lekok, Pasuruan.

Namun, menurut dia, selama bertahun-tahun, danau ini menghadapi tekanan berat akibat pencemaran limbah, sedimentasi, dan penurunan kualitas air.

Baca Juga  PLN Akan Bangun 2 PLTS Terapung Hingga 2025

Bahkan, satu jenis ikan endemik, ikan lempuk, terancam punah.

Lebih dari 1.260 keramba jaring apung dan puluhan kelompok nelayan kini juga berada di ambang krisis.

Karena itu, Bernadus mengatakan melalui program Ranu Lestari 2025, PLN IP menghadirkan solusi berbasis ekonomi sirkular dan konservasi komunitas.

 

Ia mencontohkan inovasi seperti barrier sampah dari 1,7 ton besi bekas dan styrofoam, pembangunan rumah eco enzym, serta keramba konservasi ikan lempuk, menjadi tonggak perubahan.

Selain itu, gerakan penuangan 10 ton eco enzym ke danau dilakukan secara rutin untuk memperbaiki kualitas air, sementara 7 ton sampah buah dan nonorganik dikelola melalui rumah kompos dan bank sampah.

Baca Juga  Penumpang KA dari Stasiun Malang Tumbuh 3,8 Persen

“Kami percaya bahwa energi sejati adalah energi yang menghidupkan. Ranu Lestari adalah bukti bahwa keberlanjutan bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang bagaimana kita membangun masa depan bersama dari danau, dari desa, dari masyarakat,” jelasnya.

Bernadus melanjutkan manfaat nyata program antara menghasilkan pendapatan Rp170 juta dari budi daya ikan ramah lingkungan dan pengelolaan sampah.

 

Lalu, sebanyak 32 orang tergabung dalam Pokja Eco Enzym dan 420 warga aktif dalam gerakan peduli sampah.

Tiga kelompok nelayan juga memiliki keterampilan baru dalam budi daya ikan campursari dan pengelolaan pakan mandiri.

Inovasi sosial ini juga terkait dengan program Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak) di salah satu TPA Pasuruan, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Pasuruan.

Baca Juga  Gelar Apel Akbar, Dirut PLN Pastikan Pasokan Listrik Tanpa Kedip untuk Sukseskan KTT G20

Melalui program inovasi sosial ini, anak-anak juga mendapat dukungan gizi melalui pemberian makanan dari hasil budi daya di Danau Ranu seperti olahan ikan lempuk, nila, dan patin.

Dinas SDA Kabupaten Pasuruan menyatakan inovasi barrier sampah PLN IP ini merupakan pertama di wilayahnya dan menjadi inspirasi bagi lahirnya inovasi-inovasi sosial lainnya.

Berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya, Dinas Perikanan, dan komunitas lokal, telah memperkuat posisi Ranu Lestari sebagai model pentaheliks pembangunan berkelanjutan.

“Dengan roadmap hingga 2026, Ranu Lestari bergerak menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau, adil, dan berdaya,” ujar Bernadus. (eka)