PG Rejoso Manis Indo Targetkan Giling 1,5 Juta Ton Tebu Tahun ini
JATIMPEDIA, Blitar – Pabrik Gula (PG) PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menggiling tebu di musim giling 2025 ini hingga 1,5 juta ton.
Industrial Relations Manager PT RMI Blitar Putut Hindaruji mengemukakan secara target di musim giling minimal 1,4 juta ton tebu tergiling, namun perusahaan akan berusaha maksimal hingga 1,5 juta ton tebu.
“Ini dikonversi produknya sekitar 127 ribu ton gula. Dibanding tahun lalu (2024) yang 100 ribu ton gula,” katanya di Blitar, Senin.
Ia menambahkan, target tersebut optimis bisa tercapai, terlebih lagi dengan produktivitas tebu di petani yang cukup baik. Produksi juga melimpah serta cuaca mendukung, sehingga nantinya hasil bisa lebih optimal.
“Sekarang ini statistiknya luar biasa untuk tebu tahun ini. Sehingga apa yang kami harapkan di giling tahun ini dari target minimal 1,4 juta ton tebu dan terealisasi,” kata dia.
Sementara itu, terkait dengan rendemen tebu, pihaknya juga menargetkan ada kenaikan. Jika di 2024, rendemen tebu adalah 9 persen, maka di panen 2025 ini diharapkan bisa 9,05 persen.
Perusahaan juga mengikuti keputusan pemerintah terkait dengan pembelian tebu petani yakni Rp710 per kilogram tebu. Harga tersebut naik dari sebelumnya Rp650 per kilogram tebu.
Selain itu, untuk luasan panen di wilayah RMI Kediri, pada 2019 hanya sekitar 4.000 hektare dan kini naik. Pada 2024 luasan lahan tebu yang dipanen sekitar 12 ribu hektare di wilayah Kabupaten Blitar dan diperkirakan naik menjadi 13 ribu hektare di 2025.
Sementara itu, Bupati Blitar Rijanto mengapresiasi produksi dari PT RMI yang makin tahun meningkat. Apalagi ditunjang dengan harga yang relatif baik, sehingga turut berdampak positif pada kesejahteraan petani.
Ia mengungkapkan di Kabupaten Blitar, lahan perkebunan pada 2024 mencapai lebih dari 29 ribu hektare dengan produksi hingga lebih dari 668 ribu ton per tahun.
Tanaman perkebunan di wilayah Kabupaten Blitar di antaranya ada cengkih, tebu, tembakau, kopi hingga kelapa. Sedangkan untuk tebu lebih dari 8.900 hektare dengan produksi hingga 655 ribu ton (2024).
“Tebu merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting. Bukan hanya menghasilkan gula tapi juga diolah menjadi produk lainnya seperti bioetanol dan biomassa,” kata dia.
Dalam prosesi buka giling tersebut juga digelar ritual manten tebu. Tradisi ini merupakan adat jawa, yang terdiri dari satu pasang pria dan wanita yang didandani dengan riasan seperti pengantin jawa.
Mereka juga membawa tebu yang nantinya dipertemukan. Selanjutnya, tebu tersebut dimasukkan ke mesin bersama forkopimda sebagai pertanda prosesi giling tebu dimulai. (cin)