Pertamina Teken MoU Kirim Biodiesel ke Eropa

Jakarta,JP – Pertamina Group menjalin kesepakatan memasok green diesel component (GDC) atau komponen biodiesel ke Eropa. Ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa, Trafigura.

Di mana, hal ini merupakan bagian dari ekspansi Pertamina Group, yaitu Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD) dan Pertamina International Shipping (PIS).

Penandatanganan dilakukan di London, Inggris, disaksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

“Bahan baku biodiesel ini umumnya dari virgin vegetable oil, namun dapat juga menggunakan used cooking oil (UCO/ jelantah) dan waste residue dari animal fat,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (1/10).

Menurutnya, permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori. Yaitu, base CPO sekitar 150.000 metrik ton per tahun dan base UCO 300.000 hingga 500.000 metrik ton per tahun.

Baca Juga  Pertamina Hulu Energi Temukan Hidrokarbon Gas di Aceh

“Trafigura telah menyampaikan ketertarikan dalam membeli GDC Pertamina Group. Bahkan telah lebih dulu melakukan pembelian ke Pertamina Group. Perjanjian ini dilakukan agar penjualan GDC bisa berjalan secara long term,” katanya.

Erick menjabarkan, potensi konsumsi FAME & bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat seiring target European Renewable Energy Directive (RED II). Yaitu, penggunaan energi terbarukan 14% di sektor transportasi seluruh Eropa pada tahun 2030. Angka itu naik dari target RED I yang sebelumnya sebesar 10%.

Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat

“Bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa,” imbuhnya.

Baca Juga  AKR Bakal Tambah 50 SPBU Tahun Depan

“Sedangkan palm oil (minyak sawit) tertekan karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku palm oil dalam jangka panjang. Di mana salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis Palm Oil di Eropa,” tambah Erick.

Di sisi lain, dia berharap penetrasi pasar GDC tidak terhenti dan meminta Pertamina Group terus membuka peluang meningkatkan peluang menjadi pemain GDC internasional.

“Dengan besarnya potensi yang ada di Eropa, bahkan Asia, ini menjadi kesempatan besar bagi Pertamina Group untuk terus memperluas jangkauan produk GDC,” pungkas Erick. (raf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *