Pertamina Siapkan Mobil Siaga di Tol Fungsional Solo-Yogya Saat Mudik

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan mobil siaga yang mengangkut BBM di exit tol fungsional Solo-Jogja pada periode Lebaran mendatang.

Area Manager Communication, Relation, and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan nantinya akan ada satu unit mobil siaga yang mengangkut BBM nonsubsidi di masing-masing exit tol Solo-Jogja.

“Tapi memang tidak di tengahnya karena kan tol sifatnya belum jadi. Nanti malah bahaya,” katanya.

Meski demikian, pihaknya berharap mobil siaga tersebut tidak dimanfaatkan oleh pengendara yang akan masuk maupun keluar tol.

“Harapan kami agar konsumen mengisi BBM penuh sebelum berangkat. Jadi harapannya itu tidak digunakan,” katanya.

Baca Juga  Kestabilan Energi Jadi Kunci Peningkatan Investasi di Jatim

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan motoris di rest area tol dan nonrest area tol.

“Kalau ternyata antrean panjang, itu bisa untuk mengisi. Tapi kalau mengisi di jalan tol, prioritas di mobil siaga. Semoga tidak terjadi, namun ketika terjadi kemacetan bisa digunakan selama mendapatkan izin dari pengelola tol,” katanya.

Sementara itu, selama masa Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 1445 Hijriyah atau tahun 2024 Masehi yang dibentuk sejak 25 Maret-21 April 2024, tren konsumsi BBM wilayah Solo Raya diestimasikan mengalami peningkatan.

Ia mengatakan untuk BBM jenis gasoline, yakni pertalite dan pertamax series diprediksi naik 23 persen bila dibandingkan rata-rata harian normal Januari-Februari 2024 dari 2.484 kilo kiter (KL) menjadi 3.046 KL.

Baca Juga  Kota Malang Sambut Perhelatan Bulu Tangkis Internasional

Sedangkan untuk tren konsumsi gasolin 2024 pada periode Satgas RAFI terdapat kenaikan sebanyak 3 persen bila dibandingkan dengan realisasi gasolin tahun 2023 pada periode yang sama.

Selanjutnya, untuk BBM jenis gasoil, yakni biosolar dan dex series di wilayah Solo Raya mengalami penurunan 2 persen dari normalnya 1.248 KL menjadi 1.225 KL. Penurunan ini disebabkan pada saat periode Idul Fitri terjadi penurunan kegiatan industri. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *