Kabar Migas

Pertamina Patra Niaga Hadirkan Kampung Eco-Briket di Kabupaten Tuban

JATIMPEDIA,  TubanPertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal Tuban menghadirkan inovasi eco-briket di Tuban, Jawa Timur, melalui peluncuran Kang Ebit atau Kampung Eco-Briket sebagai upaya keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

“Ini inovasi sosial dan lingkungan yang mengubah limbah organik seperti siwalan dan batok kelapa menjadi briket ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi, di Surabaya, Senin.

Ahad mengatakan program yang diperkenalkan oleh Fuel Terminal Tuban tersebut berfokus pada pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan tujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Ia menuturkan program ini sejalan dengan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kelestarian lingkungan, karena dengan pengelolaan limbah yang baik maka dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan sekitar.

Baca Juga  Tiga Bahan Baku ini Dijadikan Bioetanol Oleh Pertamina

 

Dia berharap Kang Ebit akan menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan di sektor energi khususnya dalam penanganan limbah B3 serta memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

“Masyarakat dapat mengembangkan ekonomi kreatif dan pelestarian lingkungan melalui pemberdayaan ini,” ujarnya lagi.

Fuel Terminal Manager Tuban Rahmad Febriadi menjelaskan, Kang Ebit lahir dari kepedulian terhadap dua isu besar yang saling berkaitan di antaranya persoalan limbah rumah tangga dan keterbatasan akses ekonomi masyarakat rentan.

Kang Ebit memanfaatkan limbah lokal yang melimpah terutama limbah siwalan yang merupakan hasil olahan khas masyarakat wilayah Tuban serta batok kelapa yang kerap terbuang.

Program Kang Ebit kemudian berhasil mengolah bahan-bahan tersebut menjadi briket berkualitas yang telah dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga  Pertamina Perkuat Komitmen Transisi Energi dengan Pengembangan Biofuel dan Kredit Karbon

 

“Kami percaya bahwa solusi terhadap tantangan sosial dan lingkungan harus datang dari akar rumput dan Kang Ebit adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi dan inovasi bisa membawa dampak positif yang luas,” ujar Rahmad.

Melalui Kang Ebit, Pertamina menggandeng kelompok-kelompok rentan, seperti ibu rumah tangga, lansia produktif, hingga pemuda tidak produktif.

Mereka dilatih dalam proses produksi briket mulai dari pengumpulan bahan baku, pengolahan, pencetakan, hingga pengemasan, dan pemasaran.

Hasilnya, para anggota kelompok kini memiliki keterampilan baru serta penghasilan tambahan yang stabil dan berkelanjutan.

 

Hingga pertengahan 2025, program Kang Ebit telah memproduksi hingga 14 ton briket setiap bulannya dengan distribusi yang telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga  PT Pertamina Hulu Rokan Catat Lifting 58 Juta Barel Minyak 2024

Permintaan terhadap briket eco-friendly ini pun terus meningkat baik dari sektor rumah tangga maupun pelaku UMKM yang membutuhkan sumber energi alternatif yang hemat, bersih, dan efisien.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Tuban Alek Mashadi menambahkan, program Kang Ebit merupakan inovasi yang unik sebagai langkah konkret dalam mendukung energi terbarukan dan pemanfaatan limbah secara berkelanjutan.

“Kehadiran briket ramah lingkungan ini tidak hanya memberikan solusi alternatif terhadap bahan bakar fosil, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal,” kata Alek. (eka)