Peringati Hari Pahlawan, SKK Migas dan HCML Menanam Mangrove

JATIMPEDIA, Sampang – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) industri hulu minyak dan gas bumi, menghidupkan semangat kepahlawanan dengan menanam mangrove, di Momentum Hari Pahlawan 2024. Kegiatan bertajuk “Hijau Lestari SKK Migas-HCML” ini dilaksanakan di Pantai Matahari, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (10/11/2024).

Kurang lebih ada dua ribu pohon mangrove dan alpukat yang ditanam dalam kegiatan tersebut. Manager Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari menjelaskan, HCML ingin menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum yang tepat untuk menanamkan semangat kepahlawanan kembali.

“Para pejuang telah memberikan jiwa dan raga untuk memerdekakan negeri ini. Tugas kita adalah merawat kemerdekaan itu, termasuk dengan merawat alam melalui penanaman pohon mangrove,” kata Hamim Tohari saat di Pantai Matahari.

Baca Juga  PHE Dorong Inovasi Melalui Forum CIP

Hamim Tohari meyakini bahwa menanam pohon dan merawatnya adalah sejenis tindakan kepahlawanan. Karena mangrove bisa mencegah abrasi garis pantai sebagai dampak dari pemanasan global.

“Mereka yang melakukannya dengan konsisten layak disebut pahlawan kehidupan,” imbuhnya.

Hamim Tohari memaparkan, penanaman pohon ini merupakan tradisi tersendiri yang mengikat kami dengan masyarakat setempat. Juga penanda bahwa kedua belah pihak sama-sama sepakat untuk merawat dan menjaga lingkungan.

Ditegaskan, HCML memiliki komitmen terhadap lingkungan sekitar sesuai yang sesuai dengan nilai-nilai etik perusahaan.

“Ini bagian dari kepedulian industri hulu migas dalam upaya mengurangi emisi karbon,” tegasnya.

Menurutnya, selama ini HCML sudah berpartisipasi bersama masyarakat untuk merawat lingkungan melalui penamaman pohon mangrove pada beberapa wilayah.

Baca Juga  Pertamina Marine Solutions Gandeng Dua Perusahaan Malaysia

“Sebelumnya, HCML juga menanam 10 ribu pohon di Kabupaten Sampang, bersama masyarakat pada masa tanam rawat 2024-2025,” ujar Hamim Tohari.

HCML sudah memulai penanaman pohon mangrove sejak 2020 di Desa Semare, Pasuruan. Saat itu HCML menanam 16.500 tanaman. Penanaman mangrove tersebut merupakan simbol kesadaran kolektif insan industri hulu migas terhadap keberlanjutan lingkungan.

Tahun berikutnya, penanaman 17.500 pohon mangrove dilakukan massif di Pulau Mandangin dan Desa Semare pada Oktober 2023. Sebanyak 10 ribu mangrove ditanam di Pantai Kundang Wetan, untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

“Acara tersebut digelar untuk mendukung Festival Pesisir 2024. Dua tahun berturut-turut sebelumnya, Festival Pesisir digelar di  Pulau Mandangin, Sampang dan Pulau Gili Iyang,” jelas Hamim Tohari.

Baca Juga  Wilayah Bawean Miliki Kandungan Minyak 100 Juta Barel dan Gas Bumi 680 Miliar Kaki Kubik

“Sebagaimana dua festival sebelumnya, kegiatan kali ini bertujuan mengangkat budaya, kesenian Madura sehingga menjadi destinasi wisata yang menarik,” paparnya.

Acara ini, menurut Tohari, adalah bagian dari rangkaian program pengembangan masyarakat melalui sinergi dengan pemerintah setempat.

“Kami berharap Festival Pesisir ini bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Pantai Matahari ini, karena keasrian alami pantai ini baik tetap terjaga,” terangnya. (cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *