Perhiasan Koleksi Terbaru Hadir di Surabaya International Jewellery Fair
Surabaya, JP – Aneka perhiasan mewah dan koleksi terbaru dipamerkan di even Surabaya International Jewellery Fair 2022 (SIJF 2022). Pameran yang digelar oleh Asosiasi Pengusaha Emas perhiasan Indonesia (Apepi) ini merupakan kegiatan yang ke-25.
Pameran perhiasan merupakan satu-satunya terbesar di Indonesia bagian timur ini berlangsung pada 3-6 November 2022. Sekretaris Jenderal Apepi, Iskandar Husin mengatakan, Surabaya International Jewellery Fair 2022 diikuti oleh berbagai bidang usaha perhiasan dari dalam dan luar negeri. Mereka di antaranya pabrik perhiasan, distributor perhiasan, toko perhiasan, mekanika permesinan & kemasan perhiasan serta desainer dan pengrajin.
“Pameran bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk perhiasan kreatif dengan ciri khas desain etnik budaya dengan menggunakan teknologi masa kini dalam industri perhiasan dan industri pendukungnya Tanah Air,” katanya usai pembukaan Surabaya International Jewellery Fair 2022 di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (3/11).
Selain itu, lanjut dia, pameran ini juga sebagai sarana bagi pengusaha kecil dan menengah untuk meningkatkan pangsa pasar dan angka penjualan produk-produk perhiasan kreatif di Tanah Air.
“Pameran ini diikuti 117 peserta yakni 67 perusahaan emas perhiasan, 10 peserta mesin dan perangkat industri perhiasan dan 40 pengrajin IKM (industri kecil menengah) yang merupakan mitra-binaan Kementerian Perindustrian RI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur,” ulas Iskandar.
Diakuinya, pasar perhiasan dan emas memang turun pada pandemi Covid-19, karena daya beli yangbturun serta pembatasan aktivitas masyarakat. Namun saat ini pasar sudah tumbuh 75 persen.
“Bahkan ekspor perhiasan ke luar negeri tahun ini tumbuh 20 persen, diantaranya ke Asia, Timur Tengah, dan Amerika. Kami berharap tahun 2023 pasar kembali pulih 100 persen seperti sebelum pandemi,” ujarnya.
Direktur Industri Aneka & IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, Ni Nyoman Ambareny menuturkan, ekspor produk perhiasan yang bertumbuh dirasakan bukan saja oleh industri besar, tapi juga kecil dan menengah.
“Makanya kami terus mendorong industri ini, salah satunya dengan akses pasar melalui pameran. Selain itu juga kami aktif melakukan pelatihan untuk IKM terkait desain dan pasar. Intinya kami terus melakikan pendampingan,” ujarnya.
Khusus di ajang SIJF 2022 ini, lanjut dia, Kemenperin memfasilitasi 24 IKM untuk ikut berpartisipasi. Kami berharap ini menjadi momen IKM untuk perluas akses pasar baik domestik maupun ekspor. Selain itu juga diharapkan ada kolaborasi antara IKM dengan industri besar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan menambahkan, ekspor dari industri perhiasan di Jatim pada Januari-Agustus 2022 tumbuh 19,1 persen. Ini menjadikannya menempati 4 besar ekspor naaional, dan 5 besar ekspor komoditas non migas Jawa Timur.
“Nah dengan adanya pameran seperti ini kami mendorong produk perhiasan untuk berkembang terutama akses pasar. Selain itu juga ada semangat karena tentunya ada lompatan transaksi,” ujarnya.
Di Jatim sendiri, saat ini ada 30 industri perhiasan skala menengah besar, sedangkan industri kecil sekitar 50-100 industri. Mereka tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Malang, dan Banyuwangi. (eka)