Peredaran Uang Kartal Naik 11 Persen Selama Nataru

JATIMPEDIA, Surabaya – Realisasi jumlah uang kartal yang beredar sepanjang periode Natal tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) tercatat meningkat 11% dari realisasi tahun 2022.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyebut, realisasi jumlah uang kartal yang dikeluarkan atau outflow periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sebesar Rp130,37 triliun. Jumlah tersebut meningkat 103,71% dari proyeksi sebesar Rp 125,7 triliun.

“Meningkat 11% dari realisasi tahun 2022 lalu sebesar Rp 117,7 triliun,” kata Marlinson baru-baru ini.

Lebih lanjut, secara spasial realisasi outflow tertinggi jika dibandingkan dengan proyeksi terdapat pada wilayah Jawa non Kantor Pusat sebesar Rp 37,22 triliun atau 117.4%.

Kemudian diikuti oleh wilayah Kalimantan sebesar Rp 10,89 triliun atau 113.53%. Selanjutnya wilayah Sulawesi Maluku dan Papua sebesar Rp 15,54 triliun atau 98,47%, wilayah Sumatra sebesar Rp 25,91 triliun atau 98,15% dan Bali-Nusa Tenggara sebesar Rp 5,54 triliun atau 98.09%.

Baca Juga  Kolaborasi Intiland dan Bank Maspion Jaring Inovator Muda

Sementara itu, realisasi penarikan uang Rupiah di Jabodebek (Kantor Pusat) sebesar Rp 35,26 triliun (96,41%).

“Perbankan akan memastikan ketersediaan uang tunai di ATM/CRM selama liburan Natal 2023 dan Tahun Baru,” kata Marlinson.

Sementara itu, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) permintaan uang dari perbankan untuk kebutuhan transaksi masyarakat di DIY pada Natal dan Tahun Baru sebesar Rp 3,28 triliun telah terpenuhi dengan baik.

Namun, Perputaran uang kartal tersebut sedikit menurun 1,8% (yoy) jika dibandingkan Natal dan Tahun Baru 2022 sebesar Rp 3,34 triliun. Hal ini sejalan dengan meluasnya transaksi non tunai di masyarakat.

“Kami memandang bahwa konsumsi masyarakat selama periode natal dan tahun baru meningkat,  termasuk peningkatan preferensi masyarakat dalam menggunakan pembayaran digital sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian DIY,” tutur Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY Ibrahim.

Baca Juga  KAI : 500 Ribu Tiket KA Terjual Menjelang Idul Adha

Lebih lanjut, dia mengatakan, kinerja positif perekonomian DIY di akhir tahun akan mendukung pertumbuhan ekonomi DIY untuk keseluruhan tahun 2023, di mana diperkirakan berada di kisaran 4,6 – 5,4% (yoy), meningkat dibandingkan tahun 2023 sebesar 5,15%.

Ibrahim menambahkan, membaiknya kinerja ekonomi DIY di akhir tahun sejalan dengan kinerja positif sektor pariwisata.

Sesuai dengan siklusnya, pada triwulan IV 2023 terjadi peningkatan arus wisatawan baik domestik maupun mancanegara terlebih pasca penghapusan PPKM pada awal 2023 dan pengoperasian tol Solo-DIY secara fungsional, serta penambahan direct flight dari Malaysia dan Singapura yang memberikan multiplier effect positif dalam perekonomian DIY.

Adapun berdasarkan data dan informasi Dinas Pariwisata DIY, pada Triwulan IV ini jumlah wisatawan yang masuk diperkirakan sebanyak 883.000 orang. Kemudian mengacu pada informasi BPS, rata-rata pengeluaran wisatawan domestik di DIY berkisar Rp 2,2 juta.

Baca Juga  BI Kediri Siapkan Rp4,8 Triliun untuk Ramadhan-Idul Fitri 2024

“Berdasarkan data dan informasi tersebut, kami memperkirakan bahwa kunjungan wisata di DIY berpotensi memberikan dorongan terhadap PDRB berkisar 0,63%,” imbuh Ibrahim. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *